Bagian 4

568 70 7
                                    

Mobil Limborgini itu berhenti tepat di depan sebuah basement salah satu gedung mewah Apartemen. Taeyeon turun lengkap dengan topi dan masker menutupi identitasnya, pun dengan Jiyong. Mereka mulai melangkah ke arah yang berbeda satu sama lain. Liburan 3 hari mereka seakan berlangsung begitu singkat. Sedikit perasaan tak nyaman mampir dalam diri Taeyeon, seperti ada sesuatu hal buruk yang akan menimpanya.

Saat sinar lampu malam terlihat, suara bising jalan terdengar. Taeyeon menyetop Taxi yang kebetulan lewat didepannya. Dia menyebutkan alamat rumah sang suami, hingga berhasil membawa Taxi itu membelah jalanan lenggang kota Seoul.

Tidak sampai 1 jam perjalanan yang di tempuh Taeyeon untuk sampai dirumah. Dia agak terkejut ketika menemukan Ji Moon tengah berdiri di ambang pintu seperti sedang menunggunya.

"Ji Moon?" Ji Moon tersenyum.

"Liburan yang menyengkan hem?"

DEG. Jantungnya terasa berhenti untuk sejenak. Taeyeon menatap begitu tidak percaya pada laki-laki yang menyangdang status suaminya itu.

"Masuklah, kita akan membicarakannya didalam."

Taeyeon menuruti permintaan Ji Moon, dengan langkah pelan dan berat, wanita itu memasuki ruang tamu rumah.

Ketika pintu sudah tertutup rapat dengan suasana hening, Ji Moon mengambil tempat di salah satu sofa besar. Melihat Ji Moon sudah mendaratkan dengan nyaman bokongnya, maka Taeyeon pun melakukan hal yang sama.

Keheningan terjadi untuk beberapa saat.

"Taeyeon-ah..." Ji Moon memanggil. Pandangan sendu dia berikan, membuat Taeyeon merasa bersalah dengan cepat.

"...Aku ingin kita berhenti. Tidak maksud ku bukan berhenti kau dan aku bercerai. Tapi berhenti bersikap dingin, satu sama lain. Aku ingin kita semakin dekat."

Taeyeon terdiam, tidak bisa menyangka jika Ji Moon akan berbicara seperti itu.

Dia tentu tidak bisa.

"Maafkan aku, Ji Moon.." Gelengan kecil Taeyeon berikan pada Ji Moon dengan pandangan sendu dan raut bersalah yang terlihat jelas menghias wajah cantiknya.

"Aku juga mencintai mu Taeyeon-ah, sama seperti Jiyong."

"Tidak, kau tidak sama sepertinya."

"Apa yang membuat kami berbeda?"

Ada jeda beberapa detik sebelum Taeyeon membuka suara menjawab pertanyaan Ji Moon.

"Ji Moon hal yang membuat dirimu dan Jiyong berbeda disini adalah karena aku... yang begitu mencintainya."

Ditengah keheningan suasana malam, langit gelap semakin terlihat gelap, satu orang kembali merasakan sakit.


**** 


Jiyong melangkah dilorong sepi koridor Apartemen. Ketika sepasang kaki jenjangnya telah berada di depan pintu masuk, tangan-tangan itu mulai sibuk mengetik beberapa password.  

Bunyi 'klik' pada pintu menandakan bahwa pintu telah terbuka. Wangi harum masakan tercium hingga memenuhi rongga hidungnya. Jiyong melengos begitu saja tanpa memperdulikan. Namun sepertinya hal ini tidak juga memperngaruhi sikap Ji Hae. Wanita itu tetap tersenyum dengan tangan-tangannya yang sibuk mengolah beberapa bahan makanan.

Pintu kamar di buka, kamar dengan ranjang besar pribadi milik Jiyong.

"Kau tidak makan dulu?" Ji Hae berteriak dari arah dapur yang tetap di hiraukan oleh Jiyong. Laki-laki itu justru sedang memencoba tertidur dengan memejamkan sepasang mata kecilnya sejenak.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang