Bagian 7

512 57 2
                                    

Taeyeon memandang figura Photo yang memperlihatkan potret Jiyong. Seulas senyum sudah muncul di wajah cantik tersebut. Jari jemari lentiknya mengelus pelan bagian wajah Jiyong yang tersenyum cerah dengan dua jari berbentuk V berada di samping pipi laki-laki tersebut.

"Taeng kau sudah siap?"

Kepalanya menoleh, pandangannya menangkap seorang wanita cantik bermata bulat di ambang pintu. Dia semakin melebarkan senyumnya.

"Hem." Anggukan diberikan. Yoona, wanita di ambang pintu membalas senyuman Taeyeon, langkahnya perlahan dan santai menghampiri Taeyeon.

"Ayo.." Ujar Yoona diiringi dengan uluran salah satu tangan mungilnya.

Mereka mulai melangkah meninggalkan kamar kecil nan sederhana dengan banyak Photo-photo yang memperlihatkan potret Taeyeon dari balita hingga dewasa. Itu adalah kamarnya, kamar miliknya dalam Apartemen yang dia punya atas namanya.

"Dimana Ibu?" Taeyeon membuka suara.

Yoona tersenyum. "Dia bilang akan menyusul langsung ke sana. Di Restoran sedang ramai, dia tidak bisa menutupnya secara tiba-tiba." Sebuah gumaman Taeyeon suarakan untuk merespon penjelasan Yoona. Kedua wanita cantik itu mulai duduk dengan nyaman di tengah-tengah keheningan yang mengisi suasana di dalam mobil.

Taeyeon menyenderkan kepalanya, kedua mata indah itu memandang dengan teduh jalanan Kota Seoul yang terlihat lenggang. Fokusnya masih saja berpusat pada Jiyong, tak teralihkan sedikitpun, walaupun seharusnya dia memikirkan bagaimana dengan perasaan Ji Moon setelah pada akhirnya dia memutuskan untuk menyerah. Terdengar jahat memang, tapi inilah kenyataannya, tak sekalipun Taeyeon memikirkan hal lain kecuali Jiyong dan keadaannya yang tak kunjung mengalami kemajuan.

"Semua akan baik-baik saja Taeng." Ujar Yoona yang berhasil membuat lamunan Taeyeon terpecahkan. Kepalanya menoleh, memandang Yoona yang sedang mengemudi dengan senyum indah wanita itu.

Dia merespon dengan sebuah gumaman (lagi) diiringi dengan seulas senyum dan sebuah anggukan kecil.

Ketika dia memasuki hitamnya kegelapan, dia tak bisa melihat apapun. Linglung, tak tau apa yang harus di lakukan. Pun ketika setitik cahaya mulai datang menyinari, ia masih tak bisa melakukan apapun.


****


"Dengan ini pasangan Saudara Hong Ji Moon dan Kim Taeyeon telah resmi bercerai." Palu di ketuk sebanyak 3 kali, hal ini menandakan bahwa keputusa Hakim telah di tetapkan.

Perasaan lega yang luar biasa langsung memenuhi diri Taeyeon ketika gema suara Hakim yang lantang dan ketukan keras palu sebanyak 3 kali itu terdengar memasuki sepasang telinganya. Dia berhembus seakan berhasil mengeluarkan beban berat dari dalam tubuhnya.

'Tuk..Tuk..Tuk..'

Suara itu bergema, mampu mengusik ketenangan Taeyeon hingga fokusnya teralihkan. Kepalanya menoleh, dengan sepasang mata kecil yang kini tengah beradu tatap dengan seorang laki-laki tampan.

Ji Moon, dia tersenyum memandang wanita yang saat ini statusnya telah berubah menjadi mantan istri. Kedua matanya mulai menangkap secerca kehidupan di kedua netra coklat itu, pun dengan binar kebahagiaan yang tak juga luput dari penglihatannya. Sakit memang, tapi entah kenapa dia merasa sangat bahagia di saat yang sama. Apakah dia sudah melakukan hal yang benar? Pertanyaan itu selalu saja muncul di benaknya, namun sepertinya pertanyaan tersebut sudah menemukan jawaban, jawaban yang benar-benar pas ketika dia berhasil melihat Taeyeon, Kim Taeyeon, seorang wanita yang sempat menjadi istrinya, wanita yang begitu dia cintai, kini dapat kembali hidup dengan binar kebahagiaan menghiasi wajah dan mata indahnya.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang