4. R U OK?

1.6K 223 34
                                    

"Ha, are you ok?"

"I'm ok, Kook. Perfectly ok."

Jungkook natap Eunha lama banget. Lalu tanpa aba-aba, diraihnya kepala Eunha, dan dibenamkan di dadanya.

Dan Eunha pun menangis.

Me Gustas Tu
- R U OK? -

AUTHOR SIDE

B

oleh dibilang, Eunha itu sudah nyaman.

Atau mungkin sudah ketergantungan.

Sama siapa?

Ya sama Jeon Jungkook.

Gadis mungil itu belum berhenti menangis. Bahkan kini tersedu-sedu.

Eunha kelewat khawatir.

Padahal Jungkook masih sehat wal afiat.


Meski kaki kanannya sekarang di perban dan mukanya penuh lebam.



"Lo sih bego. Preman dilawan," kata Eunhaㅡmenjurus sarkas di tengah isakannya.

"Ya 'kan namanya juga cinta. Kalo gue gak langsung samperin lo, lo yakin keperawanan lo masih ada?"

Dan Eunha kembali menangis. Masih di dada Jungkook, kini mencubit lengan Jungkook sampai yang punya nyaris memekik.

Memang benar. Ini semua salah Eunha.

Jungkook celaka juga gara-gara Eunha.

Coba saja dua hari yang lalu dia gak nekat tengah malem pergi ke minimarket.

Semuanya pasti aman.

Gara-gara kelaparan dan akhirnya ketemu preman, malah Jungkook yang kena imbasnya.

Kayak perkataan Jungkook, untung keperawanannya masih terjaga.

Untung ada Jungkook. Yang tiba-tiba datang like a hero in k-drama dan langsung selametin Eunha.

"Cuma gue yang bakal jebolin lho, Ha."

BUGH

Jungkook meringis sambil ngusap perutnya yang jadi sasaran tonjokan Eunha.

"Punya lo kecil."

Entahlah....

Seperti apapun suasananya, ujung-ujungnya Jungkook akan mengalihkan pembicaraan pada hal semacam itu. Dan Eunha tak pernah mempermasalahkannya.

Karena jauh di dalam lubuk hatinya.

Eunha tahu Jungkook mana mungkin sebrengsek itu.

Kecuali kalau itu memang kemauan Eunha.

"Lo khawatir gue kenapa-napa ya?" tanya Jungkook.

Akhirnya, Eunha melepas pelukan.

"Gak." singkat, padat, jelas, dan tajam jawaban Eunha.

Jungkook ngikik pelan. "Lo takut gue mati, 'kan?"

Kali ini, Eunha mengangguk. Dan Jungkook bahagia bukan kepalang sebelum Eunha menjawab....


"Soalnya kalo lo mati gue takut kebawa-bawa ke kantor polisi."



Dan Jungkook tersenyum kecut.

Memandang gadis di depannya. Tak habis pikir.

Kok bisa gue cinta sama mahluk bego begini?

Apa sinyal gue gak mampu buat sampe ke Eunha?

Atau Eunha pura-pura gak peka?

Sementara Jungkook bergelut dengan pikirannya, Eunha menoleh ke arah pintu yang diketuk.

"Kook, siapa?" tanya Eunha.

Jungkook menggelengkan kepala. "Suruh masuk aja."

Eunha mengangguk dan berdeham pelan, "masuk!"

Pintu pun terbuka perlahan.

Dua detik kemudian tidak ada orang yang masuk.

Lalu dari bawah muncul flat shoes pink beserta kaki yang jenjang.

Hingga sebuah tubuh yang sempurna tampil di hadapan mereka berdua.

Dan Eunha terbelalak.





"Yein?"

"LO YEIN ANAK CHEERLEADER ITU 'KAN?"




Tidak ada jawaban, dan Eunha menoleh ke arah Jungkook.

"Lo kenal dia?"

Jungkook gelagapan. "Ha, biar gue jelasin."



Tapi like in k-drama, Eunha langsung pergi ninggalin kamar inap Jungkook. Jalan rusuh di koridor yang sepi.

Eunha marah bukan karena cemburu.

Tapi ingat masa lalu.

Ketika si Yein itu diterima di club sedangkan dia tidak. Dengan alasan klise kayak gini;

"Dia tinggi, lo pendek. Jadi lo gak bisa ikut gabung club kita."



Hingga Eunha lupa memerhatikan jalan. Dan akhirnya jatuh tertabrak orang.

Tersungkur.

Meringis.

Eunha kembali menangis.

"Eunha, are you ok?"


Sebentar....

Eunha familier sama suara ini.

Mendongak, dan matanya terbelalak.




"Jung Jaehyun!"

Me Gustas TuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang