Sekarang, di kamar Sinb terdapat 6 cewsta yang sedang mendengarkan dongeng dari sang pemilik kamar tersebut. Apa kamu tahu jika kamar Sinb sudah seperti kapal pecah? Seprey yang sudah tidak berbentuk hasil dari Chengxio yang loncat-loncatan, selimut yang sudah berada di kolong kasur, serpihan sisa makanan yang dimakan oleh semua penghuni kamar tersebut, serta tisu-tisu yang beserekan bekas mereka yang sudah menjadi bola bola kecil. Ini seperti gudang yang tidak dirawat. Bahkan si pemilik kamar tersebut tidak terlalu mempusingkan hal itu, ia hanya sibuk bercerita lebih tepatnya curhat kepada sahabat sahabat nistanya itu dengan hidung yang memerah karena mengeluarkan cairan kenyal dan mata yang sembab.
" Ini biw... Ingus lu muncul lagi noh." Kata Dahyun sambil memberikan tisu kepada Sinb dengan jijiknya.
" HUEEEE NIH INGUSNYA GANGGU." Teriakan Sinb membuat Yein memutar bola matanya.
" Sinb berhenti nangis... Lu dah nangis dari 2 jam yang lalu, malah lu baru ngomong 1 huruf aja udah nangis duluan." Kata Yein sambil memukul tangan Dahyun yang mengambil keripik dari tangannya.
" Biw... Chanwoo pasti gak kayak gitu kok." Kata umji sambil mengusap punggung Sinb.
" TAPI GW LIAT SENDIRI ISI CHAT-AN SAMA TEMENNYA PAS CHANWOO NGANTER GW LUSA KEMAREN,JI." Kata Sinb sambil membersihkan hidungnya.
" KALO BENER CHANWOO KAYAK GITU GW GAK TERIMA... BAKAL GW PENGGEL TUH PALANYA KALO BENER BENER DIA CUMAN JADIIN SINB PELARIAN DOANG."
Kata Yeeun seperti ada api berkobar-kobar yang berada di bola matanya.
Lalu Dahyun pun menolehkan kepalanya ke arah Yeeun dan mengaggukan kepalanya seraya berkata." GW JUGA AKAN IKUT YEEUN KALO CHANWOO.... KALIAN DIAM ATAU SAYA SELOTIP MULUT KALIAN SATU PERSATU." 9 Kalimat terakhir itu yang bikin cewsta bungkam, Bukan itu bukan suara dahyun tapi suara ibu ibu yang berteriak dari seberang jendela kamar Sinb.
Akhirnya Elkie membuka suaranya yang daritadi terhenti karena aksi teriak-teriak dari para sahabatnya tersebut." Sinb, coba bicarain baik baik sama Chanwoo, mungkin ada kesalahpahaman, gw liat Chanwoo kerja keras narik perhatian lo kok." Kata elkie dengan suara yang berbisik-bisik namun dapat terdengar oleh semua orang yang berada di kamar tersebut.
" Bener juga, tapi gimana gw mau ngebicarain baik baik, kalo gw aja gak mau denger penjelasaanya? Tapi sebenarnya gw mau denger penjelesannya dulu." Dengan raut yang kesal, Sinb menjawab saran Elkie.
" gw gak paham apa yang lo katakan, Sinb. lo gak mau denger penjelasaanya tapi sebenernya mau dengar penjelasanya dulu, dasar aneh. Mendingan kita semua tidur!" Kata Elkie lalu mereka segera berdiri dengan raut muka yang tidak bisa ditebak.
" Sat, kita mau tidur kayak gimana kalo tempat tidurnya aja kayak gini? Karpetnya aja kotor gak bisa dipake buat tidur, terpaksa kita tidur aja diruang keluarga gw." Usulan Sinb yang membuat mereka mengaggukan kepala mereka dengan cepat.
Setelah asisten pembantu di rumah Sinb menyiapkan selimut, bantal dan guling untuk mereka, mereka pun akhirnya bisa tidur di ruang keluarga. Dirumah Sinb kadang-kadang sepi tetapi masih untung ada asisten rumah tangga yang kamarnya berada di sekita lorong dapur di samping tangga menunju lantai atas. Bahkan rumah Elkie jauh lebih sepi, kata Elkie rumahnya bagaikan hotel untuk kedua orangtuannya, karena orangtua Elkie saja baru pulang dari kerja kemarin sehabis mengurus sebuah perusahaan di jepang selama 4 hari dan ke-esokanya mereka harus pergi lagi meninggalkan 'hotel' tanpa pamit.
Lampu-lampu di sekitar ruang keluarga sudah di matikan, selimut sudah berada di atas perut mereka dan ini saatnya mereka untuk tertidur, namun mereka hanya menatap langit-langit ruang keluarga tanpa ada yang membuka suara kecuali Umji yang sudah tertidur. Selama 3 menit mereka hanya berputar-putar pada dunia mereka sendiri, entah apa yang mereka pikirkan? Ataukah Yein yang sedang meredakan rasa takutnya karena biasanya ia tidur dengan keadaan terang, Dahyun yang memikirkan apa yang ingin ia pesan untuk hari esok karena cheng yang mentraktirnya makan, cheng yang memikirkan uang sakunya, Yeuun yang sedang berimajinasi bersama oppa kesayanganya, Elkie yang sedang memperhatikan para
Sahabatnya... Atau kah Sinb yang sedang memikirkan penjelasan Chanwoo." In, masih inget Mark sunbae gak?" Cheng yang sudah pasrah akan uang sakunya pada akhirnya menghela napas dan menghentikan atmosfir sepi yang menghinggapi mereka(?)
" Cheng cukup hari ini kita ngedengerin Sinb mewek jangan di tambah Yein lagi, Bisa bisa kita tidur jam 2." Kata Dahyun sambil menyeka matanya yang mungkin sudah low.
" Ae lah, gw kan dah bilang kalau gw gak gerlalu mikirin kejadian itu." Kata Yein dengan nada rendahnya.
" Tapi gw sebel, nyink. Seenak nya ae nembak Yein." Kata Sinb dengan tangan yang menonjok udara di hadapannya.
" Mark sunbae? Yein? Nembak? Maksudnya Mark sunbae nembak Yein?!" Tanya Yeeun tiba-tiba sambil menengok ke arah Yein.
" Iya Eun, lu harus tau waktu lu baru jadi anak baru, ada Alumni SMA yang famous nembak Yein, Si mark sunbae. Tapi Yein tolak lah karena..." Ucapan Elkie terpotong karena lemparan bantal dari Yein.
" Elkie diem... Mendingan kita tidur udah jam 23.23, Gak enak jam segini nangis." Yein yang sudah menarik selimutnya sampai kepala membuat Dahyun, Sinb, Elkie, dan Chengxiao melihatnya dengan tatapan mata sayu ke arah Yein. Namun Yeeun yang masih bingung hanya celegak celinguk ke arah Yein dan ke empat sahabatnya yang sudah ingin bersiap memposisikan bantal mereka masing masing. Ya Yeuun bergabung bersama nistasq pada kelas 11, karena ia hanyalah anak baru nan polos yang sudah terkontaminasi dengan mudahnya oleh si Dahyun yang paling bobrok di nista. Akhirnya Yeuun pun ikut berbaring dan melihat reaksi Yein terhadap Mark sunbae. sepertinya Yein dan Mark sunbae ada story, lalu bagaimana dengan.... Jung Wooseok?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
98'NISTAsq
FanfictionMereka si Nista yang berhaqiqi Warning: Non baku, Kpop rasa lokal, Dan eyd diperhatikan:")