8

2K 206 67
                                    



Kepalaku berdenyut hebat, sungguh tak tertahankan. Sial! Aku harus berhenti minum mulai sekarang.
Aku membuka mata sambil memegang kepalaku dengan kedua tangan untuk mencegahnya berdenyut.

Apa ini ....? Bukankah ini kamar P'Kit? Kenapa aku berada di sini, kapan aku pulang? Dan apa yang sebenarnya terjadi tadi malam?

Melihat sekeliling dan aku menemukan P'Kit duduk di tepi ranjang menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Aku duduk di tempat tidur dan berdehem untuk menarik perhatiannya.

"Ermm ..."

Sesaat kemudian dia menatapku.
Dan hatiku terasa lemah begitu aku melihat wajahnya.
Matanya merah karena menangis, rambutnya berantakan. Dan aku masih bisa melihat bekas air mata di wajahnya. Dia terlihat sangat rapuh saat ini.

Aku bertanya-tanya mengapa dia menangis? Apa aku  menyakitinya lagi saat aku mabuk? Aku mencoba mengingatnya.

Lalu semuanya berputar kembali di depan mataku.

Pertengkaran. Tidur dengan pelacur.

Apakah dia tahu?
Jantungku mulai berdetak cepat.

Bagaimana jika dia benar-benar tahu?
Bagaimana jika dia meminta putus dariku?
Bagaimana jika ini adalah akhir dari kita?

Aku mulai memikirkan semua kemungkinan.

Tapi kenyataan bahwa aku berselingkuh darinya tanpa berpikir, membuatku sakit. Rasa bersalah ini menghancurkanku dari dalam.

Aku  bahkan tidak tahu, haruskah aku mengatakan sesuatu. Maksudku, kami bertengkar tadi malam. Dan aku tidak tahu apakah dia ingin berbicara denganku atau tidak. Aku tidak pantas mengatakan apa pun padanya lagi. Jadi aku menunggunya mengatakan sesuatu.

"Forth menelepon kemarin, memberitahuku bahwa dia melihatmu di bar, mabuk dengan seorang gadis." Dia memulai.

Jantungku mulai berdetak lebih kencang lagi. Tiba-tiba aku merasa panas disekujur tubuh. Seperti aku akan meledak kapan saja.

Dan aku tidak menyukai arah pembicaraan ini.

"Aku benar-benar ingin meninggalkanmu di sana setelah melihat keadaanmu, tapi aku ingin kau tahu bahwa aku tahu....." Suaranya serak seperti dia akan menangis lagi.

Dan dengan setiap kata-katanya aku sekarat di dalam hatiku.

"Aku ingin kau tahu bahwa ...aku ... tahu kau berselingkuh dengan pelacur itu." Kali ini dia meringkuk.
Melihat dia dalam keadaan seperti ini, aku sendiri tidak bisa tidak menangis bersamanya.

"Aku tidak pantas menerima maaf darimu, tapi kumohon maafkan aku, aku  tidak sadar, aku mabuk. Aku minta maaf P', maafkan aku." Aku berkata dengan air mata menetes dari mataku.

"Ketika aku sampai di sana, kau tengah terbaring telanjang di samping pelacur itu. Hatiku tidak cukup kuat untuk mengabaikannya dan memaafkanmu. Sementara kaulah yang menginginkan kita bertahan dalam keadaan apapun. Sialan! Aku sangat membencimu sekarang." Katanya masih menangis keras.

"Ok, aku tahu aku telah membuat kesalahan besar dan kau  belum bisa memaafkanku, tapi tolong jangan memutuskan hubungan ini." Pintaku, suaraku juga serak.

Aku bahkan tidak tahu bagaimana lagi harus meminta maaf.

Dia tidak menjawab.

Setelah beberapa menit menangis dalam diam akhirnya dia angkat bicara lagi.

"Aku  pikir kita perlu break dulu ." Dia berkata dan bangkit dari tempat tidur.

Tidak mengherankan jika dia mengatakan hal seperti ini setelah apa yang telah aku lakukan. Tapi itu memukul telak tepat di hatiku.

Hold On To The Feelings (MingKit FanFict Indonesian Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang