** Warning : adegan mesum***
Aku mulai menciumi lehernya, menghisap dan menggigitnya.
"Ming ..... apa yang kau lakukan?" Dia berbisik membentak padaku.
Aku horny. Bagian dalam celanaku mulai terasa sesak.
Kudorong dia ke tempat tidur sambil terus menciumi tubuhnya yang sudah telanjang."Minghhhh ...." Dia mendesahkan namaku. Dadanya naik turun karena nafas yang berat.
Sial! Dia seksi sekali.
"Ahh ..." Dia mengeluarkan erangan lembut lagi saat aku menemukan sweet spot di lehernya dan mulai menghisapnya lagi. Aku berhenti sejenak dan menatapnya, terlihat jelas dia juga menikmatinya.
Aku tersenyum, beralih ke mulutnya dan menciumnya dalam-dalam. Ciuman ini berbeda dari ciuman yang lalu. Itu hampir seperti memberi candu pada diri kita sendiri ke dalam kenikmatan yang permanen. Kulepas tautan bibir kami sebentar untuk melepas bajuku. Sekarang aku bertelanjang dada.
Kali ini aku mendekat ke telinganya dan mulai menjilati kulit lembut di belakangnya.Aku menyeringai melihat wajahnya yang sayu. Semakin bersemangat setelah melihatnya dalam keadaan berantakan seperti ini. Dia begitu seksi.
Kulitnya yang pucat sedikit bercahaya terkena cahaya bulan yang menembus jendela yang terbuka di ruangan yang hampir redup ini. Karna di luar mulai gelap dan kami belum menyalakan lampu.
"Apa P' ingin aku melanjutkan?" Aku bertanya meskipun tahu dia juga menginginkanku, dan aku juga tidak bisa berhenti.
"Emm,, Ya, lanjutkan." Bisiknya hampir tak terdengar. Aku tersenyum puas dan melepas celanaku. Berbaring di atas tubuhnya kemudian mulai menggosok ereksi kami bersamaan bolak-balik sampai kami berdua mengerang. Sampai sepertinya kami tidak bisa menahan lagi."Apa P' benar-benar ingin aku melakukannya?" Aku bertanya lagi untuk memastikan. Dia hanya mengangguk sedikit tersipu.
Aku tersenyum menjatuhkan bibirku ke bibirnya lagi sambil perlahan menebarkan kedua kakinya."Jangan khawatir, aku akan melakukannya dengan pelan." Kataku kemudian perlahan mulai memasukkan juniorku ke dalam tubuhnya.
"Awhhh..." Dia meringis.
"Apa kau ingin aku berhenti, P'?" Tanyaku lagi, dia menggelengkan kepalanya.
"Ini sedikit sakit, tapi aku tidak ingin kau berhenti. Bergeraklah lebih cepat." Dia memohon.
Dan aku mulai mempercepat gerakanku. . mengeluar masukkan juniorku ke dalam man hole nya."Aahhhh..Miinghh." Dia mendesah hebat saat juniorku menyentuh titik kenikmatan dalam tubuhnya.
"Apa kau menyukainya, P'?" Aku berbisik ditelinganya.
"Hmmhh.." Dia hanya menggumam sambil memeluk leherku. Tak lama kemudian dia sampai pada klimaksnya dan mengeluarkan cairannya di atas perutku.
"Aaaahhhhh...." Dan lihatlah itu, wajah sayunya semakin membuatku bergairah dan bersemangat memaju mundurkan milikku ke dalam lubang sempitnya. Sampai ketika klimaksku datang, aku membiarkan cairanku mengalir di dalam tubuhnya.Setelah pergumulan yang panas, kami terkulai lemah di tempat tidur. Aku mencium keningnya.
"Selamat malam KitKat-ku, dan terima kasih untuk hari ini." Kataku dan setelah itu kami berdua tertidur.** Adegan mesum end **
Itu adalah kali pertama kami melakukan hubungan badan.
Kontak fisik selalu membuat hubungan kalian semakin kuat. Dan entah bagaimana aku merasakan hal yang sama sekarang. Aku merasa semakin dekat dengan P'Kit hanya dalam satu malam.
"Hey ... Kit, kita harus pergi. Hari ini adalah hari terakhir kita mengumpulkan informasi." P'Pha memanggil P'Ki saat p'kit sedang bersamaku.
"Aku merasa tidak sehat hari ini Pha, kalian pergi saja tanpa aku." P'Kit membalasnya.
"Benarkah? apa kau merasa lemas lagi?" Tanya P'Pha.
"Ya, sepertinya begitu." Jawab P'Kit.
"Baiklah, istirahatlah." Kemudian P'Pha pergi bersama P'Beam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On To The Feelings (MingKit FanFict Indonesian Version)
FanficOrang akan berubah, begitu juga perasaannya. Bagaimana jika suatu hari nanti, perasaan kita untuk satu sama lain juga berubah? Apakah kita akan berpisah? -kit- Jangan khawatir. Jika itu terjadi, maka aku akan membuatmu jatuh cinta padaku lagi...