5

2.7K 252 23
                                    





Ini hanyalah kisah  kehidupan sehari-hari kami. Aku ingin menghabiskan setiap hari, setiap jam dan setiap menit dengan P'Kit jika memungkinkan.


Sudah seminggu sejak kami memberitahu tentang hubungan kami pada yang lain. Seperti yang aku katakan sebelumnya, mereka mungkin sudah tahu tentang hubungan kami karena kami terlalu mencolok, itu bukan lagi  kejutan bagi mereka.


*** flashback ***


"Hey,, Kit, Ming ..... kita pikir kalian tidak mau ikut." P'Beam berkata saat mereka melihat kami di depan mereka.


"Ada sesuatu yang ingin kami katakan pada kalian." Kata P'Kit menatapku.


"Ada apa?" Tanya P'Pha.


P'Forth hanya memandang kami penasaran.


P'Kit masih menatapku, sepertinya dia ingin aku memberi tahu mereka.


"P'Kit dan aku berkencan." Kataku dengan gugup.


Sesaat mereka saling memandang bingung. Sepertinya mereka ingin bertanya sesuatu tapi tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun.
Ini benar-benar canggung.


"Seperti kekasih?" P'Beam akhirnya bertanya untuk memecahkan kecanggungan itu.


Aku hanya mengangguk. Khawatir melihat bagaimana reaksi mereka. Aku tahu mereka akan menerima dengan baik karena P'Kit adalah sahabat mereka. Tapi tetap saja aku sedikit takut karena mereka mungkin berpikir aku  tidak cukup baik untuk P'Kit.


"Cuma itu?" P'Pha bertanya kali ini. Dan aku menatapnya bingung.


"Ayolah,, kita sudah mengetahuinya, kita hanya ingin mendengarnya dari kalian langsung." kata P'Pha.


Yang lain juga hanya mengangkat bahu seperti itu adalah hal yang paling jelas di dunia dan meneruskan minum.


Dan setelah itu aku memberi tahu Wayo, dan reaksinya juga sama. Tapi itu pengecualian  karena dia sudah tahu bahwa aku menyukai P'Kit.


*** flashback end ***


Aku menelpon nomor Wayo.


** ring ** ring **


"Halo Ming"


"Halo, Yo? Kau di mana?"


"Di kamarku"


"Wayo, aku butuh bantuanmu."


"Bantuan apa?"


"Aku akan memberitahumu."


Setelah itu aku segera menuju kamar Wayo untuk menjemputnya.


"Kau akan membawaku kemana?" Tanya Yo.


"Ke tempat P'Pha" Jawabku.


Yo memutar matanya dan berkata.
"Kau pikir aku akan percaya. Jelaskan sekarang."


"Umm,,,Aku ingin melihat KitKat-ku." Kataku menggaruk kepalaku.


"Aku tahu itu, tapi mereka sedang ada kelas." Kata Yo.


"Aku tahu tapi tetap saja, aku ingin melihatnya. Dan aku mengajakmu karena P'Pha juga ada di sana." Jawabku sambil menyenggolnya dengan pundakku.
Dia sedikit tersipu.


"Umm,,ayo pergi." Balasnya.
Aku tersenyum senang.


Aku melihat P'Kit melalui pintu belakang ruang kelas yang  terbuka. Dia tampak sangat manis saat berkonsentrasi pada apa yang profesor katakan. Aku selalu berpikir dia terlihat sangat keren dalam seragamnya. Dia duduk di samping P'Pha dan menggigit ujung pulpen, ekspresinya agak sulit. Sepertinya dia berkonsentrasi pada kuliah yang diberikan oleh profesor itu, tapi entah bagaimana aku tahu jauh di dalam dirinya dia sedang memikirkan sesuatu.

Hold On To The Feelings (MingKit FanFict Indonesian Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang