DUA

29 4 1
                                    

   “biarlah semua orang mengatakan
    Bahwa diri saya ini bodoh,karena
    Saya mencintai orang yang sangat
                     MEMBENCI SAYA”
              

Suasana kantin begitu ramai. Nesa, mery, nadia, dan zahra pun sulit untuk mendapat meja yang kosong.
“disitu kayak nya kosong deh,” kata zahra sambil menunjuk sebuah meja yang tidak ditempati.
“iya, yuk kita kesitu” ajak ku pada ketiga teman ku.

“biar gue aja deh yang mesan, kalian mesan apa??” tanya mery pada kami bertiga.
“samain aja ya kita berempat” usul nadia yang langsung diangguki oleh nadia dan zahra.

“gimana dengan fariz nes?? Lo udah dimaafin???” tanya zahra padaku

“belum” jawab ku sambil menunduk.
Zahra langsung memegang tangan ku memberi ku kekuatan

“lo yang sabar ya, suatu saat nanti fariz pasti bakal maafin lo kok,lo tetap semangat ya. Kami pasti akan selalu ada untuk lo” kata zahra memberi nesa semangat.
“iya nes, kami akan selalu mensuport lo kok” timpal nadia.

“makasih ya kalian memang sahabat yang the best banget untuk gue, gue bersyukur banget deh punya kalian yang selalu ada untuk gue dan selalu mensuport gua” ucap nesa tulus

“didalam persahabatan gak ada kata maaf dan terima kasih” ucap mery tiba tiba dengan membawa nampan berisi makanan yang mereka pesan tadi.

“iya nes benar ituh”
Nesa hanya tersenyum ia sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka.

“ yaudah nih pesanan kalian ” mery langsung memberikan pesanan kita tadi.

“eh BTW gimana hubungan lo sama noval ra” tanya mery pada zahra, noval adalah pacar zahra.

“ gue udah maafin dia kok ” ujar zahra sambil tersenyum sangat manis.

“bagus deh kalau gitu, kalau menurut gue sih noval itu orang nya setia deh. Jadi lo jangan mudah salah faham kayak kemarin ra,lo cari tau dulu, jangan asal nuduh gitu.” nesa menasehati zahra

“iya nes, benar kata lo, gue emang selalu salah faham terus sama noval”

“eh guys, itu kayak nya fariz the geng deh” kata nadia sambil menunjuk meja yang tidak jauh dari tempat mereka.

“eh iya, udah lah biarin” ucap zahra acuh
“guys bentar ya, gue mau samperin fariz dulu” ucap nesa yang sudah bangkit dari kursi nya.
“lu benaran nes?” tanya nadia yang tidak yakin dengan keputusan nesa untuk menghampiri fariz the geng.
“iya, gue yakin nad.” ucap nesa sangat yakin.

nesa langsung menghampiri fariz dengan membawa segelas jus strawberry kesukaan fariz.
“ngapain lo disini?” tanya fariz dengan muka datar dan tidak mau menatap nesa.

Nesa memberikan segelas jus itu ke fariz
“nih, buat lo. Gue tahu lo suka banget kan dengan jus strawberry” ucap nesa sambil tersenyum sangat tulus.

fariz mengambil gelas itu. Senyum nesa mengembang sebelum akhir nya senyum nya hilang seketika melihat tindakan fariz, fariz menumpahkan jus itu dengan sengaja.

semua orang sontak melihat kearah kami begitu pun dengan sahabat nesa

“makasih untuk jus nya, jus nya enak banget. Yuk man kita cabut dari sini mual gua ada perempuan gak tahu malu ini.” ucap fariz dingin dan meninggalkan nesa sendirian disitu.

Air mata nesa jatuh saat melihat jus itu dilantai. Ia tidak menyangka bahwa fariz akan melakukan tindakan seperti tadi.
apa salah kalau gue perhatian sama lo riz?” batin nesa.

FERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang