“iya tan nesa dan fariz sudah putus saat kelas satu SMA tan” ucap mery dengan penuh pengertian“jadi selama ini nesa telah membohongi om dan tante” tanya claudia masih tidak percaya
“nesa pasti punya alasan nya sendiri tan kenapa ia tidak memberi tahu om dan tante”
“kalau kalian tahu kenapa nesa dan fariz putus?” tanya claudia lagi
Mery pun menceritakan semua sebab kenapa fariz dan nesa putus dan tak lupa ia juga menceritakan tentang kejadian selama ini bahwa nesa selalu dihina oleh fariz dan mery juga menceritakan tentang insident dilapangan sekolah tadi.Claudia merasa telah gagal menjadi seorang ibu seharusnya ia mendampingi nesa disaat nesa terpuruk seperti ini. Tapi ia bersyukur nesa memiliki sahabat seperti mery nadia dan juga zahra.
“tante merasa gagal untuk menjadi seorang ibu seharusnya tante tahu bagaimana perasaan nesa selama ini. Bukan nya tante terus mendesak nesa agar fariz bermain kesini” ucap claudia merasa bersalah.
“udah lah tan, tante gak salah kok. Tante kan gak tahu lagi pula sekarang kan tante sudah tahu semua nya” ucap mery menenangkan claudia
“iya tan benar kata mery, tante gak salah jadi tante gak boleh menyalahkan diri sendiri” sambung zahra lagi
“iya tan yang lalu biarlah berlalu” timpal nadia lagi.
“makasih ya kalian selalu jagain nesa. Dan kalian juga selalu disamping nesa bagaimana pun keadaan nesa. Tante bangga sama kalian ternyata nesa gak salah memilih seorng sahabat” ucap claudia tulus sambil tersenyum kearah mery zahra dan nadia.“iya tan sama sama itu memang sudah tugas kami sebagai sahabat nesa. Iyakan nad ra?”
“iya tan kami semua sayang sama nesa” ucap nadia tulus
“yasudah tan ini sudah sore kami pamit pulang ya tan”
“eh tante lupa belum menghidangkan minuman ke kalian” ucap claudia merasa tidak enak pada sahabat nesa“udah tan gak papa, kami langsung pulang aja lagipula ini sore juga”
“oiya udah deh makasih ya udah mau repot repot ngantar nesa”“iya tan sama sama yasudah kami pulang dulu ya tan. salam aja sama nesa assalamualaikum” pamit mery dan bersalaman kepada claudia yang disusul oleh zahra dan nadia juga.
“iya waalaikumsalam hati hati ya dijalan”
“iya tan”
***
Seperginya sahabat nesa claudia langsung menuju kelantai dua dimana kamar putri nya berada.
tok..tok..
“nes buka pintu nya sayang” panggil claudia sambil mengetuk pintu kamar nesa
“ternyata pintu nya gak dikunci” setelah membuka knop pintu kamar nesa claudia masuk kekamar nesa dan menemukan nesa sedang tertidur masih mengenakan seragam sekolah lengkap bahkan sepatu nya saja masih terpasang cantik di kaki nesaclaudia melepaskan sepatu nesa. Dan ia duduk disisi ranjang tepat disamping kepala nesa. Ia juga melihat bantal nesa sangat basah bekas airmata nya.
“kenapa kamu harus berbohong kepada mama sayang? Dimana nesa putri kecil mama yang selalu menceritakan masalah apapun ke mama?”tiba cairan bening itu terjatuh begitu saja dipipi claudia
“ Mama gak tega sayang melihat nesa mamah terpuruk seperti ini cuma gara gara pria bodoh itu. Disini mama juga merasa tersakiti melihat kamu seperti ini. Maafin mama nes mama tidak ada disaat kamu membutuhkan seseorang untuk berbagi kesedihanmu maafin mama nes hiks.. Hiks..” ucap claudia terisak sambil mengelus kepala putri semata wayang nya itu
“mama sayang nesa” setelah mengucapkan kata itu dan mengecup kening nesa lama claudia menyelimuti nesa dan keluar dari kamar nesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FERIN
Teen Fiction"Lupakanlah dia yang melukaimu Mulailah hidup yang baru Dengan dia yang mencintai mu"_ Innesa