Sang Gadis yang Mencuri Hatinya

280 4 10
                                    

Note: Cerita ini adalah sebuah fanfiction dari game Nintendo DS, Ace  Attorney (Gyakuten Saiban) jadi mungkin untuk memahami sebagian yang  terjadi dalam cerita ini, pembaca harus main gamenya terlebih dahulu.  Versi Inggris dari fanfiction ini bisa dibaca di website ini juga :) tapi kalau ga main gamenya kayaknya cerita ini bisa dimengerti juga kok hehe ^^

Rating: T (Teen) untuk sedikit konten seksual dan ketergantungan kepada obat-obatan.


XXX

8 Oktober 2026
Kantor Kepala Jaksa
18.00

Miles Edgeworth menghela nafas, menggosok dahinya, dan meminum tehnya. Ia merasa sangat lelah setelah menjalani hari yang cukup panjang di kantornya. Ia memandang telepon genggamnya sesekali dengan penuh harap, sambil menuang dan meminum tehnya. Beberapa saat kemudian, telepon genggamnya berbunyi, dan tiga buah pesan masuk. Edgeworth mengambil telepon genggamnya dan membaca satu demi satu pesan yang masuk. Ia membaca pesan pertama dari Phoenix Wright, sahabat karibnya sejak SD:

"Maaf Edgey, aku tidak bisa, aku sudah berjanji kepada Maya akan menemaninya membelikan hadiah untuk ulang tahun Pearls. Mungkin lain kali, oke?"

Menghela nafas, sang Kepala Jaksa kemudian membaca pesan yang kedua, dari adik adopsinya, Franziska von Karma.

"Adik kecil yang bodoh, kau lupa aku sudah berjanji untuk nonton di bioskop dengan Lang? Kalau kau mau ikut, silahkan." Edgeworth tersenyum kecil dan menjawab, "Tidak, Franziska. Selamat berkencan dan bersenang-senang dengan pacar kau. Sampaikan salam aku untuk Lang." Yeah, menurutnya bukanlah ide yang baik bila ia ikut menonton di bioskop bersama adik adopsi dan pacarnya yang sedang dimabuk asmara. Mungkin ia malah hanya akan menyaksikan mereka berdua berciuman dan berpelukan di dalam bioskop. Edgeworth kemudian membuka pesan yang terakhir, dari Detective Gumshoe.

"Tuan Edgeworth, pal! Sangat menyenangkan kalau bisa ikut, tapi Maggey sedang sakit. Maaf sekali, Tuan Edgeworth!"

Tersenyum kecil, Edgeworth mematikan telepon genggamnya dan membenamkan diri di atas sofa. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa kesepian. Ia bukan tipe orang yang mengajak teman-temannya makan malam setiap hari. Ia hanya ingin refreshing, mengobrol, dan melupakan sejenak segala beban dan tekanannya sebagai seorang kepala jaksa di kota sebesar Los Angeles. Tapi ia lupa, seluruh sahabatnya sekarang sudah memiliki pasangan masing-masing. Mereka punya kehidupan cinta di luar pekerjaan mereka, tidak seperti dia. Wright sudah bertunangan dengan Maya. Franziska berkencan dengan Lang sudah hampir satu tahun. Detective Gumshoe bahkan sudah menikah dengan Maggey.

Ah, betapa bodohnya dia. Tentu mereka lebih memperhatikan pasangan mereka masing-masing dibanding ajakan makan malam darinya. Mungkinkah setelah mereka semua menikah dan memiliki keluarga, mereka akan melupakannya? Dia tidak tahu bagaimana rasanya jika berada dalam hubungan. Dia tidak pernah memiliki pacar sebelumnya, bahkan hingga sekarang saat usianya sudah menginjak 34 tahun. Tentu, banyak sekali wanita yang mendekatinya, tapi tak satupun dari mereka membuatnya tertarik. Bukan karena ia asexual atau bukan karena ia seorang gay. Banyak yang berspekulasi bahwa ia adalah seorang gay dan memiliki perasaan terhadap Wright. Tapi, tidak, ia mengakui di dalam lubuk hatinya bahwa ia menyayangi Wright, tapi tak lebih dari sebagai saudara. Ia hanya tidak mengerti akan cinta.

Di saat kesepian seperti ini, mungkin akan sangat indah jika memiliki pacar....Edgeworth meneguk tehnya lagi, dahinya berkerut. Sial. Ada apa sebenarnya dengan aku? Aku seorang kepala jaksa, dan aku iri kepada teman-teman aku yang telah memiliki pasangan? Edgeworth mengernyit. Edgeworth, kau berusia 34 tahun dan kau memiliki pikiran seperti anak SMA berusia 17 tahun?

Edgeworth tersadar dari lamunannya saat ia mendengar pintu kantornya diketuk. "Masuk," ucapnya pendek. Seorang wanita yang sepertinya sudah berusia 23-25 tahun, dengan rambut berwarna abu-abu gelap terurai panjang, dan memakai blazer serta celana berwarna coklat muda melangkah masuk. Edgeworth tidak mengenali wanita ini, tapi dalam hatinya ia mengakui kalau wanita ini cantik.

Aku Akan Selalu Berada di Samping KauWhere stories live. Discover now