"J-Jose!" Kay berteriak pelan. "M-miles bereaksi! Jarinya bergerak!"
"Lanjutkan bernyanyi, Miss Faraday!" seru Jose.
"Is it possible that you will love me forever, till death do us apart?
Not just a love for a moment, and then gone when the desire has ended
Is it possible, for an immortality love for us to becomes true?"
Kay lalu merasakan jari-jari Edgeworth bergetar lebih kencang, sementara ia terus bernyanyi dengan suara yang lebih keras. Tangan Edgeworth perlahan-lahan sedikit terangkat, kemudian menggenggam tangan Kay dengan erat.
"MILES!" teriak Kay. "Miles, oh, Miles! Jose, dia menggenggam tangan aku! Jose, bisa tolong kau panggil dokter?"
"Tentu, Miss Faraday!" Jose kemudian berlari keluar dari ruang ICU dan tak lama kemudian kembali dengan Dokter Leona.
"Dokter Leona!" seru Kay. "Dia bereaksi! Dia bereaksi! Aku menyanyikan lagu di telinganya, dan dia menggenggam tangan aku!"
Dr. Leona mengangkat alisnya dengan tak percaya. "Bagaimana bisa.......?" Tanyanya. Sungguh tak masuk akal bagi Dr. Leona, seorang pasien yang koma selama 5 bulan akibat jatuh dari gedung terbakar bereaksi hanya karena mendengarkan seseorang menyanyikan lagu. Dr. Leona kemudian mendekat ke tempat tidur Edgeworth.
"Maaf, Miss Faraday, bisa anda lepaskan genggaman tangan anda dari tangan Mr. Edgeworth? Saya harus memeriksanya—"
"Baik, Dokter." Kay kemudian menarik tangannya perlahan-lahan dari genggaman tangan Edgeworth. Betapa terkejutnya Kay, karena tangan Edgeworth menggenggam tangannya lebih erat lagi, seolah-olah melarangnya untuk melepaskan genggaman tangannya. Kemudian, mata abu-abu Edgeworth mulai muncul lagi dari bawah kelopak matanya.
Edgeworth akhirnya bangun dari tidur panjangnya selama 5 bulan.
Baik Kay, Dr. Leona, dan Jose ternganga.
"MILES!" teriak Kay kencang sekali, kemudian ia memeluk Edgeworth dengan sangat erat. Air mata kebahagiaan bergulir di pipinya. Akhirnya, penantian panjangnya untuk menunggu sang kekasih bangun selama 5 bulan berakhir juga. "Miles! Kau akhirnya bangun juga! Oh, Miles!"
Edgeworth mengerjap beberapa kali dengan bingung. Kepalanya terasa pusing, lehernya terasa kaku, dan seluruh badannya terasa pegal. Pelukan Kay membuat kepalanya terasa tambah pusing, tapi ia lega sekali karena Kay baik-baik saja. Ia melihat Dr. Leona dan seorang anak laki-laki tampan berdiri di depan tempat tidurnya. Edgeworth mempunyai perasaan aneh kalau ia mengenali anak laki-laki itu.
"Halo, Kay. Aku senang...kau baik-baik saja," gumam Edgeworth pelan, suaranya terdengar serak dan lelah.
"Halo, Paman Edgeworth. Senang sekali akhirnya kau bangun juga," ucap si anak laki-laki.
Paman Edgeworth?
"Jose?!" ucap Edgeworth terkejut.
"Ya Paman, ini aku. Lama tidak bertemu." Jawab Jose dengan malu-malu.
"Astaga, kau benar-benar berbeda. Kau lebih tinggi sekarang. Senang bisa melihat kau lagi, Jose." Pipi Jose memerah, dan ia bergumam, "Aku juga senang bisa bertemu dengan kau lagi, Paman Edgeworth."
"Eh, berapa lama aku tidak sadarkan diri?" tanya Edgeworth.
"5 bulan, Miles." Jawab Kay.
Perlu beberapa menit untuk Edgeworth mencerna kata-kata Kay, sebelum akhirnya merasa sangat terkejut. Dia tidak sadarkan diri selama......5 BULAN?!
YOU ARE READING
Aku Akan Selalu Berada di Samping Kau
Hayran KurguMiles Edgeworth, seorang Kepala Jaksa di Los Angeles, Amerika, yang sangat tampan, tidak pernah tertarik pada wanita manapun. Sampai akhirnya, mantan asistennya, Kay Faraday, yang sudah lama menghilang dari kehidupannya selama 8 tahun, muncul kemba...