Menghadapi Media & Penyakit

75 1 1
                                    

                                                              8 Oktober 2027
                                                           Kantor Kepala Jaksa

Kay melangkah masuk ke kantor Edgeworth. Dia menduga Edgeworth sudah duduk di dalam kantor, tapi ternyata tidak. Kantor itu kosong dan tidak ada siapapun di dalam. Kay mengerutkan alisnya. Edgeworth bukan tipe orang yang senang terlambat. Rasa khawatir kembali muncul di benaknya. Apa Miles sakit? Untuk sesaat, ia ingin mengeluarkan handphone nya dan menelepon Edgeworth mengapa ia belum datang ke kantor. Tapi kemudian ia mendadak sadar kalau ia datang ke kantor Edgeworth bukan untuk bekerja.

Ia kemudian mengeluarkan sebuah amplop dari saku blazernya. Dengan hati-hati, ditaruhnya amplop itu ke meja Edgeworth. Ia memandang berkeliling, dan tersenyum lemah. Ia akan sangat merindukan kantor ini. Ia akan merindukan menertawai Edgeworth jika muncul kerut terlalu banyak di keningnya saat ia mengetik di laptopnya. Ia akan merindukan bermain catur bersama Edgeworth di dalam kantor ini setelah menangani kasus.

Ia sebenarnya tidak ingin melakukan ini. Tapi, bukankah ini yang Edgeworth inginkan? Bukankah Edgeworth terus menerus mengatakan untuk tinggalkan ia sendiri? Mungkin ini memang yang terbaik bagi mereka berdua. Tersenyum lemah, Kay melangkah keluar, memandang sekali lagi kantor yang membuat karirnya menanjak mungkin untuk yang terakhir kali, menutup pintu, dan berbisik,

"Selamat tinggal, Miles. Terima kasih untuk 9 bulan yang begitu indah."

Tidak lama setelah Kay pergi meninggalkan amplop di kantor, Edgeworth datang. Ketika Edgeworth masuk ke dalam, hal pertama yang dilihatnya adalah amplop yang ditinggalkan Kay di atas meja kerjanya. Edgeworth mengambil amplop itu, membukanya, dan membaca surat yang ada di dalam.

To: Tuan Edgeworth

Tuan Edgeworth.

Bersama dengan surat ini, saya sampaikan pengunduran diri saya dari kantor Anda. Terima kasih banyak atas bimbingan dan ilmu yang anda berikan kepada saya sehingga karir saya sebagai jaksa penuntu  menanjak.

Ingin rasanya saya bekerja lebih lama bersama anda, tapi keadaan yang memaksa saya untuk berhenti dan mencari pengalaman baru.

Tertanda

Mantan asisten dan murid anda

Kay Faraday

Edgeworth membaca surat itu selama tiga kali untuk memastikan itu benar-benar tulisan tangan Kay. Mendadak, lututnya terasa lemas. Kay akhirnya pergi meninggalkannya sebelum ia minta maaf. Dan semua karena kesalahannya sendiri. Seandainya ia bisa memutar waktu dan memiliki kesempatan kedua.....

Edgeworth membaca surat itu sekali lagi, dan menemukan ada pesan tambahan di bawahnya.

PS: Jika kau pikir aku baik-baik saja, itu sama sekali tidak benar.

Edgeworth meremas surat dari Kay dan melemparkannya ke tempat sampah. Kemudian ia terhenyak di kursinya. Ia merasa tersesat dan tidak tahu harus melakukan apa. Seperti saat ia pertama jatuh cinta kepada Kay, ia kembali tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Ia tidak tahu, apa yang sebenarnya ia inginkan.

Bukankah ini yang memang aku inginkan? Aku terus-terusan berteriak kalau Kay pantas mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari pada aku. Aku berteriak kepada Kay untuk meninggalkan aku sendiri. Aku berteriak bahwa aku terlalu lemah untuk Kay. Aku bahkan berteriak kepada Kay agar melupakan hubungan kami. Lalu, mengapa aku merasa kecewa dan sesedih ini begitu ia benar-benar meninggalkan aku?

Aku Akan Selalu Berada di Samping KauWhere stories live. Discover now