Phoenix menerobos masuk ke dalam kantor Edgeworth, tepat saat ia melihat Kay membelai rambut dan pipi Edgeworth di pangkuannya. Phoenix terpaku sejenak, merasa bahwa ia menginterupsi sebuah momen privasi. Ayolah Phoenix, ini bukan saatnya berpikiran seperti itu! Teman kau sedang sekarat! Seakan ada cambuk tak kelihatan yang memukul punggungnya, Phoenix menghampiri Kay yang masih menangis sambil memeluk Edgeworth di pangkuannya.
"Tuan Wright.. tolong bantu Miles..." isak Kay. Phoenix berlutut di sebelah Edgeworth yang masih tak sadarkan diri, dan memeriksa nadi Edgeworth. Masih ada, tapi lemah dan tidak mantap. Dengan hati-hati Phoenix mengangkat kepala Edgeworth, menggendong Edgeworth, dan membaringkannya di atas sofa.
"Tetap tenang, Kay. Nadinya masih ada. Apa yang terjadi?"
"Aku tak tahu, dia tiba-tiba saja mengeluh dadanya sakit dan kemudian ia tak sadarkan diri," ucap Kay, matanya sudah sangat merah sekarang.
"Luruskan kaki dan tangannya, Kay. Aku akan mencoba memanggil ambulans. Kalau masih tak ada jawaban, aku akan bawa Edgeworth ke rumah sakit."
Phoenix merogoh ponselnya, mencoba memanggil ambulans. Beruntung, kali ini ada jawaban. Dengan tenang Phoenix memberitahu dimana alamat kantor Edgeworth dan apa yang telah terjadi. Layanan ambulans menjawab bahwa mereka akan segera datang, kemudian Phoenix menutup teleponnya.
"Ambulans akan datang sebentar lagi, Kay. Tenang, dia akan baik-baik saja." ucap Phoenix berusaha menenangkan Kay. Kay hanya mengangguk pelan. Mereka berdua menunggu dalam diam. Lima menit. Sepuluh menit. Ambulans tidak datang juga. Phoenix akhirnya habis sabar. Edgeworth bisa meninggal kalau ambulans telat datang!
"Astaga, mana sih ambulansnya? Kenapa tidak datang juga?! Lama sekali! Kay, lebih baik aku bawa Edgeworth sendiri saja ke rumah sakit. Kau tidak keberatan, kan?" tanya Phoenix. Kay menggeleng. Phoenix kemudian mengangkat Edgeworth dari sofa dengan hati-hati dan membenamkan kepala Edgeworth ke dalam bahunya. Sementara Kay berjalan mengikutinya dari belakang.
Tepat saat Phoenix hendak keluar dari kantor Edgeworth untuk membawa Edgeworth ke dalam mobilnya, sirene ambulans terdengar. Para EMT ternganga saat melihat Phoenix menggendong Edgeworth ke luar kantor.
"H-hey!! Tuan Wright!! Anda tidak boleh menggendongnya seperti itu! Sangat berbahaya!" teriak salah seorang EMT.
Dengan marah Phoenix membalikkan badannya. "Lalu kemana saja anda tadi?!! 15 menit saya dan kekasih Edgeworth menunggu anda!" seru Phoenix dengan geram. "Jika terjadi apa-apa pada Edgeworth, saya bersumpah kalian tidak akan bisa mengenakan seragam itu lagi!"
Para EMT menelan ludah, kemudian menjawab, "Maaf Tuan Wright. Jalanan macet. Tolong segera baringkan Tuan Kepala Jaksa di tandu ini!"
Phoenix mendengus. "Alasan yang bagus sekali! Jalanan macet?! Nadinya sangat lemah, demi Tuhan!" Kemudian dengan perlahan Phoenix membaringkan Edgeworth ke atas tandu. Para EMT kemudian mengangkat Edgeworth secara serentak ke dalam ambulans, dan berangkat menuju rumah sakit Hickfield.
XXX
Rumah Sakit Hickfield
12 Juni 2027"Dokter Leona! Pasien ini Tuan Kepala Jaksa Miles Edgeworth, dan kondisinya sangat lemah!" teriak salah satu EMT saat mereka sampai di rumah sakit.
Seorang dokter perempuan berambut panjang, tampak masih berusia 28-30 tahun, dengan badan yang kurus dan cukup tinggi ternganga saat melihat Edgeworth terbaring tak sadarkan diri di atas brankar.
"T-tuan Kepala Jaksa?!" seru Dokter Leona. Kemudian ia berbalik kepada Kay dan Phoenix. "Tuan Wright! Nona Faraday! Apa yang terjadi?"
"Dia tiba-tiba mengeluh dadanya sakit, kemudian tak lama setelah itu ia tak sadarkan diri," ucap Kay pelan. Dokter Leona mengerutkan alisnya, dan tampaknya ia langsung paham apa yang terjadi pada Edgeworth.
YOU ARE READING
Aku Akan Selalu Berada di Samping Kau
FanficMiles Edgeworth, seorang Kepala Jaksa di Los Angeles, Amerika, yang sangat tampan, tidak pernah tertarik pada wanita manapun. Sampai akhirnya, mantan asistennya, Kay Faraday, yang sudah lama menghilang dari kehidupannya selama 8 tahun, muncul kemba...