.
"Yeol!" Baekhyun mengejar Chanyeol yang berjalan di tempat parkir dengan langkah lebar-lebar. Ia berhasil mencengkeram tangan Chanyeol yang membuat langkah pria jangkung itu terhenti.
"Yeol, tunggu" cicit Baekhyun pelan. Dapat dilihatnya Chanyeol menghela nafas kasar dari punggungnya yang tersentak pelan. Lantas pria itu berbalik dan menghadapnya, menatap Baekhyun dengan pandangan lelahnya.
"Baek, aku sedang tidak mood bicara" Chanyeol menatap Baekhyun datar lalu melepaskan jemari lentik tangan Baekhyun yang melingkar di pergelangan tangannya dengan lembut.
"Tapiㅡ"
Baekhyun belum sempat bicara lebih lanjut saat Chanyeol berbalik memunggunginya dan berjalan menjauh hingga punggung tegapnya mengecil dalam pandangan Baekhyun. Sementara itu Baekhyun hanya bisa menatap Chanyeol sedih. Tiba-tiba ia merasa pipinya basah dan secepat itu pula ia menghapus lelehan air mata yang mengalir di wajahnya.
"Maafkan aku, Yeol. Hikss.."
.
.
.
"Baek, kau tidak apa-apa?"
"Baek? Kau kenapa sih? Ayolah, bicara. Kau membuat kami takut"
"Hyung kau sakit? Perlu kita antar ke UKS? Atau hyung lapar?"
Baekhyun sejak tadi hanya diam, tak menghiraukan Xiumin, Jongdae maupun Sehun yang duduk mengelilinginya di kelas. Intinya, moodnya sedang buruk saat ini. Sikap dingin Chanyeol tadi pagi membuatnya berasa jatuh ke dasar jurang. Menyakitkan.
Tak terasa air matanya kembali turun begitu saja saat merasakan sesak dan takut dalam hatinya. Hal itu tentu saja membuat ketiga temannya kalang kabut melihat Baekhyun menangis dengan tatapan kosongnya.
"YAAA! SESEORANG PANGGILKAN AMBULANCE!" Jongdae berteriak heboh membuat seisi kelas menatap aneh ke arah mereka. Dan itu berhasil menuai toyoran 'sayang' dari Xiumin di kepalanya.
"Bodoh! Jangan memperburuk keadaan" omelnya, namun Baekhyun bukannya berhenti menangis justru malah semakin menjadi-jadi. Ia bahkan sudah terisak di bangkunya dengan kepala yang tenggelam di antara lipatan tangannya di atas meja.
"Hyung, jebal jangan seperti ini. Kau bisa cerita pada kami" Sehun yang tak tahu malu karena berada di wilayah kakak kelas tak menghiraukan apapun. Yang ia pikirkan sekarang hanya Baekhyun. Ia sangat khawatir jika Baekhyun seperti ini karena ia belum pernah melihat Baekhyun menangis sebelumnya.
"Huweee! Hikss. Kak Changmin jahat"
Samar-samar mereka mendengar kalimat itu terlontar dari bibir Baekhyun yang masih menenggelamkan wajahnya diantara lipatan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be With You [CHANBAEK] | (COMPLETED)
Fiksi PenggemarMenjadi satu-satunya lelaki paling cantik dan 'tidak manly' diantara saudara-saudaranya adalah malapetaka bagi Baekhyun. Karena apa? Karena meski dirinya selalu menyebut "aku manly!" tetap saja ia selalu diperlakukan seakan ia yang paling bungsu, ba...