Chapter 10

9.8K 954 69
                                    


e)(o

"Dia pria psycho Yeol" Baekhyun menggeleng kuat, "dia memaksaku untuk jadi kekasihnya dulu. Awalnya memang aku terpaksa, tapi semakin lama aku merasa nyaman dan mulai membuka hati untuknya" Baekhyun terisak kecil, "tapi saat aku mulai mencintainya, aku menyadari siapa dia yang sebenarnya. Kris Wu. Lelaki itu sakit! Dia tidak mencintaiku, itu hanya obsesi. Aku takut, Yeol."

Maka Chanyeol pun membawa Baekhyun kedalam pelukannya, mengusap kepala Baekhyun dengan sayang sedangkan tangannya yang lain merengkuh pinggang Baekhyun untuk semakin merapat padanya. Baekhyun menangis di dada Chanyeol, menumpahkan rasa frustasinya. Ia takut, marah, juga kesal. Kehadiran Kris sungguh mempengaruhinya.

"Aku disini, Baek"

Baekhyun menggeleng kuat, "aku takut dia menyakitimu, Yeol. Dia lebih mengerikan dari yang kau bayangkan. Kris Wu... dia itu berbahaya. Aku takut sekali. Jangan berurusan dengannya kumohon. Kumohon Yeol"

Pegangan Baekhyun pada pinggang Chanyeol semakin mengerat. Banyak hal yang ia takutkan dengan kembalinya Kris dalam kehidupannya. Dan ia tak ingin Kris menyentuh orang yang dicintainya saat ini.

"Kau begitu berharga, Chanyeollie. Dan dia akan dengan senang hati menghancurkan orang yang aku cintai. Aku sangat takut hiks"

Mungkin Chanyeol sudah tidak waras. Karena ia justru tersenyum lega saat Baekhyun bicara seperti itu. Hatinya menghangat oleh perkataan Baekhyun yang begitu mengkhawatirkannya. Ia tak peduli semengerikan apa Kris Wu itu. Ia akan balas menghancurkannya jika lelaki itu menginginkan kekasihnya.

Kris Wu harus melangkahi dulu mayatnya jika ia ingin memiliki Baekhyun-NYA.

"Terimakasih sudah mengkhawatirkanku. Tapi, baby. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja"

Pelukan mereka sedikit merenggang dan dengan itu Baekhyun mendongakkan wajahnya yang penuh dengan air mata pada Chanyeol.

"Yeollie.."

"Apapun yang terjadi, semuanya akan baik-baik saja"

Dan kalimat itu menjadi sebuah obat penenang bagi Baekhyun.

.

.

.

"Apakah kau janji kau akan baik-baik saja, Chanyeollie?" Tanya Baekhyun dengan kepala yang bersandar pada dada bidang prianya.

Dapat dirasakannya Chanyeol mengangguk, ia lalu mendongak untuk menatap wajah Chanyeol dan seketika Chanyeol langsung mengecup mesra bibirnya. Hanya sebuah kecupan, tidak ada lumatan.

"Yeoliehh.." Baekhyun mengerang geli saat kekasih giant nya itu mengusak-ngusakkan hidung mereka berdua dengan gemas dan Chanyeol justru hanya tertawa saat mendengar rengekan geli dari Baekhyun.

"Neomu yeppeoda" bisik Chanyeol dengan penuh pemujaan. Untuk sesaat Baekhyun merona, namun beberapa detik kemudian dia melotot pada Chanyeol sambil berkata "aku manly!"

"Kkk~ yakin kau manly? Masa manly begini?" Ledek Chanyeol membuat Baekhyun merengut, "marah eh?"

Baekhyun semakin menekuk wajahnya lalu kembali memeluk Chanyeol yang berbaring di atas ranjangnya dengan masih mengenakan pakaian sekolah.

Sejak tadi Baekhyun tak mengijinkan Chanyeol pulang, dan ia malah bermanja-manja pada Chanyeol sekarang di kamarnya. Sejak pertemuan dengan Kris tadi membuat Baekhyun khawatir setengah mati. Dan ia merasa bersalah.

"Maaf" cicit Baekhyun.

Chanyeol mengernyit, "untuk apa?"

Baekhuun masih memeluk Chanyeol, menyembunyikan wajahnya yang sudah basah lagi oleh air mata di dada Chanyeol tanpa pria itu ketahui, "maaf, Yeol. Kalau saja tadi aku tidak minta di antar ke toko buku, mungkin kau ㅡtidak, mungkin kita tak akan bertemu dengannya" suara Baekhyun bergetar. Membuat Chanyeol melepaskan pelukan mereka dengan cemas dan melihat wajah Baekhyun yang sudah merah karena menangis. Sebenarnya wajahnya itu sangat menggemaskan saat menangis seperti anak kecil begini, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk terkekeh. Meski begitu, Chanyeol tetap melakukannya. Ia terkekeh seraya mengusapkan tangannya pada lelehan air mata yang keluar dari mata bulan sabit kesukaannya.

To Be With You [CHANBAEK] | (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang