Part 1

18.9K 935 65
                                    


Trimakasih dan selamat membaca ^^

Menerima dengan tangan terbuka dukungan dan kritik dalam bentuk apapun ^^

**

BIP BIP

Benda berukuran persegi itu bergetar membuat pemiliknya meliriknya sebentar. Hanya meliriknya satu detik, karena selanjutnya ia memfokuskan pandanganya pada layar monitor di depannya. Jarinya tak berhenti bergerak diatas keyboardnya. Keringat menetes di dahinya, rambut kecil disisi wajahnya yang tidak terikat terlihat basah. Pendingin di ruangan tak membuatnya merasa nyaman.

BIP BIP

"Selesai !"

Bibir yang dipoles lipstick cherry itu berseru senang, ia dengan cepat mengangkat panggilan yang mengganggunya sedari tadi.

"Kau mau menungguku sebentar ? aku akan kesana dalam waktu sepuluh menit !"

"..."

"Kau tenang saja, aku tidak akan membawa siapapun."

"..."

Mata hijaunya memperhatikan rekan kerjanya yang memberinya kode, Sakura hanya membalasnya dengan menganggukan keplanya.

"Ya aku dengar Hinata !"

BIP

Sakura menutup panggilannya secara sepihak. Dengan cekatan Sakura merapihkan penampilannya, ya benar, penampilan adalah nomor satu baginya.

"Kiba aku serahkan laporanya padamu !"

Sakura berseru cepat dan pergi meninggalkan ruangn, sebelum ia mendengar Kiba memprotesnya lebih baik ia cepat keluar.

**

TING

Sakura dengan cepat membuka pintu Café yang bertempatkan disebrang kantornya. Matanya mencari cari sahabatnya. Sakura berjalan dengan cepat dan duduk di depan Hinata.

"Apa aku terlambat ? kau sudah memesankan sesuatu untukku ?"

"Upss... aku fikir kau akan membawa kekasihmu jadi aku tidak memesankan apapun."

"Hinata... aku sudah mengatakannya tadi di telfon."

"Waktu itu kau mengatakan seperti itu tapi kau berbohong, jadi sebagai hukuman kau pesan sendiri."

"Cih."

Dengan enggan Sakura berdiri dan memesan minuman favoritenya, setelah ia mendapatkanya ia berbalik, tapi karena terburu buru sepatu hak tingginya tak seimbang sehingga tubuhnya akan jatuh kedepan jika tidak ada sebuah tangan yang melingkari pinggangnya. Sakura terdiam ia mendapati dirinya menggengam kuat minumannya dan juga tentang sebuah tangan yang melingkari perutnya.

"Kau baik baik saja Nona ?"

Sakura memalingkan wajahnya menatap seorang pria berbadan tegap, ia termenung dengan keindahan mata pria di depannya, mata Onyxnya yang tajam seakan menghipnotisnya untuk terdiam.

"Maaf kau bisa berdiri ?"

Sakura tersentak saat suara pria itu terdengar lebih keras, wajahnya memang datar tetapi ia bisa menangkap nada tak suka dari pria itu.

"Maaf dan trimakasih telah menolongku."

"Huh."

Lelaki berjas itu berbalik dan menuju tempat pemesanan, sedangkan ia berdiri disitu seperti orang bodoh.

"Saa kuraa"

Bisikan Hianta disebelahnya menyadarinya, ia melihat Hinata yang menatap Sakura menghakimi, ia tak sadar sejak kapan Hianta menyusulnya. Karena terlalu lama Hinata menarik lengan Sakura menuju bangkunya.

Taste Of Mans (Sasusaku) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang