Part 3

8.5K 640 51
                                    


Selamat membaca ^^

Menerima dukungan, kritik dan Saran  dalam bentuk apapun ^^

**

Sasuke hendak membuka pintu mobil saat ia tak sengaja melihat sebuah cincin dijari manisnya. Ya benar, ini adalah cincin pernikahanya. Perhiasan pertama yang dibelinya dengan uang hasil kerja kerasnya, Ujung bibirnya tersenyum kecil, jika melihat cincin ini ia merasa waktu tak berjalan, ia merasa semuanya masih sempurna, tapi saat ia memalingkan tatapan dari cincin ini, ia menghadapi sebuah kenyataan. Kenyataan yang sangat di sesalinya. Ah ya ini sudah hampir larut malam, ia fikir Yuki mungkin menanyakannya.

Sasuke membuka pintu rumahnya, ia terkejut saat matanya menangkap Yuki yang tengah duduk di sofa, gadis kecilnya sedang memeluk boneka yang ia hadiahkan saat Yuki berumur empat tahun. Matanya berkaca kaca, dengan cepat Sasuke menurunkan badanya agar sejajar dengan Yuki.

"Belum tidur ?"

Yuki menatap Sasuke sendu, tangan kananya menghapus genangan air di pelupuk matanya.

"Yuki fikir dad akan pergi,"

"Pergi ? kenapa Yuki berfkiran seperti itu ?"

"Dad bilang akan pulang lebih awal, tapi ..."

Sasuke tersenyum ia mengusap rambut Yuki perlahan, dulu saat kematian Himeka ia menjadi orang yang dingin, ia tak pernah memikirkan perasaan orang lain, bahkan lebih buruk lagi, ia tak pernah memperhatikan Yuki, karena jika ia melihat Yuki itu sama saja dengan ia melihat lukanya, begitu menyiksanya, dan ia benci itu. tapi saat ia melihat Yuki untuk pertama kalinya semenjak setahun, ia merasakan pioritasnya yang hilang kembali lagi. Semenjak itu ia mengajak Yuki untuk tinggal denganya, dan memberikan sedikit lebih banyak waktunya untuk Yuki.

"Mana mungkin daddy pergi meninggalkan putriku yang manis."

Yuki tersenyum, ia melingkarkan lenganya di leher Sasuke.

"Aku mencintaimu daddy.."

"Aku juga mencintai putri manisku."

Yuki melepaskan pelukanya dan tersenyum, Sasuke berdiri dan mengambil tempat duduk disebelah Yuki. Ia memejamkan matnya sebentar.

"Yuki tidak bisa menyiapkan air panas untuk daddy."

Tiba tiba saja Yuki berseru membuat Sasuke membuka matanya.

"Daddy bisa sendiri."

Sasuke menaikan alisnya bingung saat ia melihat Yuki cemberut dengan marah.

"Sepertinya daddy memerlukan seorang istri."

Apa ?

"Kau tidak tau apa yang kau ucapkan Yuki."

"Aku tau !"

Sasuke menghelakan nafasnya saat ia melihat tatapan keras kepala dari putrinya.

"Dengar, jika daddy mencari istri, wanita itu akan tinggal dirumah kita, kau tidak bisa masuk seenaknya ke kamar daddy lagi, dan yang lebih penting wanita itu akan menjadi ibumu!"

"Aku tau, aku menginginkan seorang ibu !"

Sasuke menatap sedih putrinya, ia menoleh pada sebuah bingkai besar, ia melihat senyum seorang wanita berambut coklat, senyum yang sangat disukainya dulu.

"Seorang ibu ya.."

Sasuke bergumam lebih kepada dirinya sendiri, apa inikah saatnya, tapi ia tidak bisa. Ia berbalik manatap putrinya, mencari cari sebuah keyakinan.

Taste Of Mans (Sasusaku) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang