Icing Cookies

2.9K 600 49
                                    

PART 3

"Di mana Jaejoong?"

Cih. Shim Changmin merotasi matanya ketika pemuda dengan jas armani itu baru muncul hari ini. Kasir La Pomme itu mendengus jengah menolak untuk memperlakukan Yunho dengan baik dan sopan seperti yang biasanya ia lakukan pada pelanggan toko.

"Changmin ah, di mana Jaejoong? Kenapa kau tidak menjawabku?" Tanya Yunho lagi.

"Tanya lagi saja padaku, karena aku pacarnya Jaejoong Hyung, bukan kau" Balas Changmin menjulurkan lidahnya.

Dahi Yunho mengernyit—ia mencondongkan tubuhnya di meja kasir hingga pemuda berwajah kekanakan itu refleks mundur satu langkah karena kaget. Oh—Changmin bisa melihat dengan jelas raut wajah Yunho yang mulai tidak bersahabat itu.

"Aku serius, Changmin. Minggu lalu ia baik-baik saja saat aku meminta izinnya untuk mengurus bisnis ke Jepang. Dan sejak aku kembali kemarin sore ia sama sekali tidak bisa dihubungi lalu sekarang ia tidak menjaga toko" Geram Yunho mengerutkan dahinya.

"Oh, penjaga tokonya kan aku, makanya Jaejoong Hyung membayarku" Sahut Changmin menyibukkan dirinya dengan menghitung jumlah uang di kasir.

Yunho mengusap wajahnya kesal—sial—ia ingin sekali meninju pemuda menyebalkan ini rasanya, tapi Jaejoong tentu tidak akan suka idenya.

"Please, Changmin ah, aku tidak tahu masalah apa yang sudah terjadi sejak aku pergi. Hanya kau yang bisa membantuku sekarang"

"Memang hanya aku, bagus kalau kau sadar itu"

"Shim Changmin!"

"Kemarin Jaejoong Hyung menangis"

"Apa? Kenapa?"

"Aku tidak tahu. Tidak ada kue lezat yang bisa keluar dari dapur sama sekali sampai aku frustasi, kau tahu? Yang ia katakan hanya hal-hal yang menyedihkan untuk dirinya sendiri"

"Serius, tidak ada lagi petunjuk yang lebih jelas? Aku tidak mengerti"

"Lalu kau pikir aku mengerti? Perempuan memang susah ditebak"

"Tapi Jaejoong laki-laki"

"Tapi dia cantik"

"Oke, setuju"

Changmin menghela napasnya. Sementara Yunho sudah mendudukkan dirinya di salah satu kursi dekat kasir. Toko sungguh sepi hari ini. Hanya ada beberapa pelanggan yang take away sejak pagi—itupun karena masih ada sisa adonan roti yang belum dibakar kemarin. Oh, dan satu-dua mahasiswa pecinta kopi seperti biasanya. Tapi mereka tidak berlama-lama seperti biasanya, mungkin karena tidak ada sang pemilik toko yang biasanya memberikan potongan buah strawberry gratis untuk mereka di dalam mangkuk.

Changmin mana mau memberikan segala hal yang ada di toko dengan cuma-cuma. Ia saja harus berjuang sendiri untuk mendapatkan kue-kue enak di etalase. Lagi pula Changmin juga sedang malas melihat orang-orang bercengkrama di toko hari ini. Ah, Jaejoong Hyung ke mana sih—keluh Changmin dalam hatinya.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu" Ujar Yunho seraya beranjak dari duduknya.

"E-Eh? Mau ke mana, Hyung? Kau tega meninggalkanku seorang diri di sini? Yang benar saja!" Pekik Changmin mendelik.

"Tapi kau bilang kau penjaga toko ini? Bukankah Jaejoong membayarmu untuk itu?"

"YA! YUNHO HYUNG! AISH!"

Changmin menghentakkan serbet di kasir dengan kasar. Ia terus menyumpah-nyumpah tidak jelas dengan kesal. Sial sekali nasibnya hari ini, ck!

"Hyung, kau sudah gila ya?"

SHORTCAKES  -YunJae-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang