Burning Cake

2.9K 661 137
                                    

PART 4.

Changmin dan Taemin sedang duduk bersama di meja dekat kasir saat ini. Mereka berdua mendapat izin dari Jaejoong untuk beristirahat sambil memakan kue masing-masing yang sudah dibuatkan namja cantik itu secara khusus beberapa saat yang lalu. Changmin menghisap sendok berlumur cokelatnya dengan mata yang mengawasi gerak-gerik sepasang kekasih yang sedang duduk berdua di meja dekat jendela seperti biasanya itu. Ia bergumam-gumam tidak jelas mencoba menebak-nebak apa yang sedang Jaejoong dan Yunho bicarakan di sana.

Lalu namja berwajah kekanakan itu melirik Taemin—yang dalam sekejap membuatnya merotasi matanya jengah.

"Bocah, kalau makan yang rapi, kau menyisakan remah pie di mana-mana"

Taemin mendongak, menatap Changmin yang bergidik melihatnya. Bocah jamur itu memberikan senyuman manisnya dan kembali melahap Apple Pie hangatnya yang lezat.

"Makan dulu kuenya Yun" Ujar Jaejoong menatap Yunho lalu melirik kue sponge yang tergeletak di sisi cangkir kopi Yunho.

"Aku mau mendengarmu dulu" Balas Yunho menumpukan tangannya di atas meja.

"Baiklah, dengar sambil makan, kalau begitu. Kudengar glukosa bisa membuat tempramen seseorang menjadi rendah"

"Teori dari mana itu? Ada apa dengan tempramenku rupanya?"

"Mau dengar tidak?"

"Mau"

"Cepat makan kuenya"

Yunho menghela napas. Ia mengangguk dan memotong ujung kue berbentuk segitiganya dengan garpu—lalu melahapnya dalam sekejap.

"Sudah?" Gumam namja tampan itu menaikkan alisnya.

Jaejoong tersenyum.

"Coba ceritakan padaku tentang dirimu, Yun" Ucap Jaejoong masih dengan senyumnya.

"Hah? Apa-apaan? Kau pikir aku sedang melamar kerja?" Balas Yunho mengernyit.

Namja cantik itu mendelik—membuat Yunho menelan salivanya dan segera mengangguk patuh.

"Baiklah, namaku Jung Yunho. Putra sulung keluarga Jung. Aku bekerja sebagai Direktur di perusahaan milik ayahku yang baru saja pensiun dini. Aku memiliki adik perempuan yang sangat anti denganku, namanya Jessica. Aku suka warna hijau, dan aku sedang tergila-gila pada pemilik toko kue di Gangnam. Namja cantik yang bernama Kim Jaejoong—oh, dan menurutku ia sangat seksi sampai aku tidak tahan untuk—"

"Yunho"

"Iya berhenti, sudah? Itu saja? Atau ada lagi yang ingin kau dengar, sayang?"

Jaejoong bersandar pada sandaran sofanya seraya mengetuk-ketukkan jemarinya di permukaan meja. Ia tersenyum kecut pada kekasih tampannya yang sudah kembali melahap kue sponge-nya.

"Namaku Kim Jaejoong. Seharusnya aku memiliki status sebagai putra tunggal keluarga Kim. Tapi tidak lagi sejak aku pergi dari rumah. Aku kabur di usiaku yang masih 17 tahun, karena ayah membenci cita-citaku. Katanya anak laki-laki tidak pantas menjadi seorang pembuat kue. Terutama anak laki-lakinya. Aku membuat ibuku menangis karena mengingkari janji untuk tetap tinggal bersamanya. Aku putus kuliah—yang membuatku otomatis menjadi lulusan sekolah menengah atas"

Yunho berhenti mengunyah. Ia menelan langsung kue di mulutnya dan menatap lurus namja cantik itu. Hati Yunho berdenyut nyeri—ketika ia menyadari sepasang mata cantik yang sangat dipujanya itu tampak berkaca-kaca menyedihkan.

"Aku tidak pantas untuk bersanding denganmu yang begitu sempurna" Bisik Jaejoong dengan suaranya yang pecah.

Yunho mengepalkan tangannya. Dahinya mengerut melihat Jaejoong yang sudah mengusap pipinya yang basah dengan lengan bajunya yang panjang.

SHORTCAKES  -YunJae-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang