Sugar Shortcakes *END*

3.1K 476 75
                                    

PART 10

Jaejoong tidak tahan lagi. Pada akhirnya ia memutuskan untuk mengatakan segalanya kepada Yunho meski ia harus membuat pria tampan itu menarik napas berat beberapa kali karena ceritanya terpaksa memakan durasi yang begitu lama—Jaejoong memaksa untuk bercerita dengan tangisnya yang semakin pecah—membuat Yunho yang tadinya ingin mengamuk dan marah-marah malah beralih menenangkan pria cantik itu bersama kotak tissue kedua di tangannya saat ini.

"Ma—maafkan aku—hng—hks—Yunho ah—hiks—" Ujar Jaejoong sengau.

"Iya iya, aku maafkan, astaga wajahmu merah sekali, BooJae, lihat mata bengkakmu itu" Balas Yunho seraya mengusap wajah kekasihnya dengan tissue untuk yang kesekian kalinya.

Duh—siapa yang tega untuk marah-marah jika objek pelampiasannya malah terlihat begitu menyedihkan seperti ini?

"A—Aku hanya tidak ingin—hks—ibumu sedih seperti ibuku—hiks—"

"Iya, iya, aku mengerti, sudah, tidak apa-apa"

Tidak mendengar laporan apapun lagi dari kekasihnya membuat Yunho menghela napas lega. Ia pikir tangisan penuh kesan ini akan selesai, tapi ternyata tidak. Setelah mendapatkan pelukan darinya tangis Jaejoong malah kembali meledak dan harus membuat Yunho meringis karena pria cantik itu tersedu-sedu di dekat telinganya.

"Seharusnya—seharusnya aku tidak—hng—bercerita kepadamu—hiks—aku—aku melanggar janji dengan ibumu—aku jahat! Aku jahat! Hiks—hiks—"

"Astaga, Jaejoong, kau tidak jahat, oke? Ibuku yang jahat, aku akan segera menemuinya setelah ini, berhentilah menangis, ya? Ini masih hari ulang tahunmu hm?"

"Aku hampir saja membuat Changmin menjadi pengangguran—hiks—membuatmu marah—hiks—membuat Kyuhyun kecewa—hiks—hiks—Taemin bahkan ikut menangis karenaku—uhuk uhuk"

"Baiklah, baiklah, kau memang jahat, tapi—"

"Aku jahat! Aku jahat! Hiks—Uhuk uhuk"

Yunho menyerah. Namja tampan itu meletakkan kotak tissue yang ada di tangannya dan beralih menepuk-nepuk punggung kekasihnya. Melihat Jaejoong yang masih tidak bisa diam juga lama-lama membuatnya gemas. Jadi yang pria tampan itu lakukan berikutnya adalah menarik wajah sembab kekasihnya dan menghentikan ocehan-ocehan Jaejoong dengan ciuman panasnya.

Jaejoong nyaris saja tertidur karena ia memejamkan matanya selama mereka berciuman. Kalau saja ia tidak merasakan telapak tangan Yunho yang membara di dalam celana yang ia kenakan, sudah dipastikan hari ulang tahunnya akan berakhir dengan sia-sia.

"Sekarang katakan padaku, apakah kau bersedia untuk menikah denganku?" Desis Yunho dengan napasnya yang berantakan.

Bibir ranum Jaejoong bergetar dalam diam. Ia berusaha menjawab pertanyaan Yunho seraya mengulurkan tangannya untuk menjauhkan tangan nakal namja tampan itu. Tapi Yunho sudah terlalu mengenal pria cantiknya. Jaejoong sudah dipastikan akan kabur jika dilepaskan dalam keadaan terdesak seperti ini. Yah, curang memang. Tapi Yunho bisa apa? Ia sudah lelah dengan segala drama yang dimainkan oleh kekasih cantiknya.

"Yun—lepas!" Seru Jaejoong dengan suaranya yang sangat serak.

Yunho menggeleng. Ia malah semakin menguatkan genggaman tangannya dan menatap lurus sepasang mata bulat Jaejoong yang bengkak.

"Tidak sebelum kau menjawab ya, BooJae" Ujarnya tegas.

Air mata Jaejoong kembali menetes jatuh. Tapi kali ini bukan dalam konteks menyedihkan seperti yang sebelumnya. Pria cantik itu menangis karena ia berusaha keras menahan ledakan dari dalam dirinya karena perbuatan Yunho pada tubuhnya.

SHORTCAKES  -YunJae-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang