Good Girl will Get Good Love

2K 30 1
                                    

Bisa tidak ya, seandainya aku mengulang kembali masa ketika aku mendapatkan kasih sayang, dan cinta dengan sepenuh hati dari semua orang. Tidak seperti sekarang, aku terlanjur menyayangi dan mencintai seseorang. Bukan semua orang. Ya maksud ku, aku yang mencintai dan menyayangi, tetapi tidak mendapatkan balasan dengan hal yang sama.

Setiap hari aku selalu diributkan dengan hal-hal yang berbau kasar. Nama ku Ariana Amrina orang biasa memanggil ku Arin, aku tinggal bersama mama ku yang bekerja sebagai tukang jahit. Papa ku? Entah sekarang keberadaannya dimana.

---

"Rin, tolong belikan belanjaan bulan di pasar. Tuh daftarnya ada dimeja." teriak mama ku dari bawah.

"Pakai apa ma? Kan jauh tuh." kata ku sambil keluar dan turun.

"Ya pake mot-"

"Bensin habis." jawab ku. Aku sudah tau apa kata-kata yang ingin mama keluarkan dari mulutnya. Dia hanya membalasnya dengan helaan nafas.

"Ya sudah! Naik angkot saja! Pakai uang mu dulu."

"Kenapa tidak isi bensin aja, Ma?"

"Memangnya kamu punya duit untuk isi full hah?" aku menggeleng. "Nah kan ga punya!  Kalo ngga isi full, udah keburu habis sebelum nyampe ke pasar."

Mama tidak pernah peduli dengan ku. Selalu apa-apa kebutuhan ku memakai uang ku sendiri. Aku sudah bilang aku tidak mau kuliah! Tetapi dia yang memaksa ku. Padahal, Mama sudah sadar kami tidak punya cukup uang. Memangnya kenapa sih kalau tidak kuliah? Toh minat ku saja tidak ada jurusannya.

Sesuai dengan permintaan mama, aku pun pergi keluar, berjalan menyusuri lorong sampai ke jalan raya untuk mendapatkan angkot.

"Lewat pasar, Pak?" tanya ku kepada supir angkot-lagi-. Ia pun menggeleng dan melaju. Pffttt, sudah berapa kali aku menanyakan hal yang sama dan dijawab dengan perlakuan yang sama ini?! Akhirnya aku pun malas untuk pergi ke pasar membeli apa yang disuruh mama. Akupun berputar balik untuk pulang kerumah.

---

"Lah, belanjaannya mana?"

"Ga dapet angkot. Ya udah jadinya ga jadi pergi." jawab ku seraya duduk di sofa belakang mama.

"Ya ampun udah lama kayak gini! Mama kira kamu sudah pergi dari tadi! Cara lain kek! Pake ojek kan bisa atau apa kek! Emang cuma angkot aja yang lewat dari tadi?! Tidak kan!"

Akupun sontak berdiri. Mama ga tau apa aku capek berdiri panas-panasan demi cari angkot pergi beli apa yang mama mau. Sekarang mama malah ngebentak aku kaya gini.

"Ojek mahal mama! Sama aja kayak beli bensin jadinya! Mama juga tau kan aku tidak punya uang lebih!" jawab ku sambil berlari ke atas dan membanting pintu kamar ku. Dibawah terdengar suara teriakan "Arin!!!! Kalau sudah besar itu jangan jadi anak durhaka! Tidak baik membanting pintu! Seenaknya saja dengan orang tua! Kamu tuh tinggal dirumah mama! Sopan sedikit apa susahnya?!"

Aku terkejut mendengar perkataannya.  Aku menangis. Lalu aku membuka pintu dengan perlahan, aku berkata, "Ohh, jadi begitu maksud mama? Mama gak mau aku tinggal disini lagi? Mama maunya aku mandiri kan? Ya udah, aku pergi dari sini ya, Ma. Kan biar kalo aku banting pintu di tempat lain, mama ga akan marah."

Good Girl will Get Good LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang