TOKYO, Hotel Uchiha
Di balkon restorant Hotel Uchiha tepatnya ruangan VIP, tampak dua manusia yang beberapa saat lalu telah dijodohkan.
"Sasuke-kun, maaf sebelumnya" Sasuke yang sedang fokus dengan handphone segera beralih menatap sakura. "Maaf jika aku memutuskan untuk menerima perjodohan ini. Karena aku tidak mempedulikan perasaanmu dan kekasihmu. Dan aku telah menghancurkan hatinya" setelah mendengar ucapan sakura dan melihat raut wajah sedihnya, sasuke hanya tersenyum tipis. "Tatap aku sakura!" tegas sasuke. Sakura pun mencoba memberanikan diri untuk menatap sasuke. "Dengarkan aku! Aku tidak merasa tersakiti atau terbebani dengan perjodohan ini, aku menerimanya kerena aku juga menginginkannya. Aku ingin mengenalmu, aku ingin kita saling mengenal, aku ingin hubungan yang kita jalin bukan sekedar untuk membahagikan keluarga atau hubungan bisnis sekalipun tapi apa salahnya kita mencoba untuk bahagia dan menjalaninya dengan cinta yang akan datang untuk kita" mendengar kalimat panjang sasuke yang membuat sakura terharu, dan tak menyangka bahwa seorang Uchiha Sasuke akan berkata sepanjang itu. "Jadi jangan pernah meminta maaf, justru aku ingin tahu cerita tentang dirimu tentang ini" senyum merekah sasuke membuat sakura tenang. "Aku janji akan menceritakan semuanya" balas sakura. Sasuke yang mendengarnya hanya tersenyum tulus dan memaklumi keputusan calon istrinya."Permisi apakah aku mengganggu kalian? Kalian disuruh masuk" ucap Itachi yang menyusul adik dan calon adik iparnya. Mendengar kakaknya memanggil sasuke langsung berdiri dan menggenggam tangan sakura dan mengajaknya masuk. Sakura yang di perlakukan oleh sasuke secara tiba-tiba sukses membuat rona merah di pipi wajah cantiknya.
"Wah kalian tampak serasi sayang" mikoto yang melihat sasuke dan sakura bergandengan sangat bahagia. "Kau benar mikoto, mereka sepertinya berjodoh" ucap mebuki membenarkan ucapan mikoto. Tampak mereka semua setuju dengan ucapan mikoto dan mebuki. Dan yang di goda pun hanya bisa berblushing ria dan melepaskan tangan dengan salah tingkah.
Melihat kelakuan mereka berdua, membuat semua anggota keluarga yang ada tertawa dan tersenyum bahagia tak terkecuali sasuke dan sakura.Acara makan malam dan perjodohan tersebut pun akhirnya sukses dan berjalan lancar. Semua tampak bahagia dengan perjodohan tersebut. Saat melihat senyum di wajah keluarga dan calon keluarganya, sedikit membuat sakura sedih,kecewa dan merasa bersalah pasalnya sakura masih menjalin suatu hubungan yang tak tau di mana ujungnya. Ekspresi sakura tersebut tak lepas dari penglihatan sasuke.
"Saku-chan kau pulang dengan sasu-kun ya! Biar kalian lebih akrab lagi. Bukan begitu mebuki?" tanya mikoto kepada sahabatnya. "Ya itu betul sayang, biar kita pulang bertiga saja". Sakura yang mendengarnya sedikit salah tingkah dan mengiyakan permintaan ibu dan ibu calon suaminya, sedangkan sasuke tersenyum tipis melihat tingkah calon istrinya.Saat tiba di dalam mobil pribadi milik sasuke, sakura seolah memikirkan banyak hal hingga dia tak sadar jika sejak tadi sasuke memerhatikannya.
Akhirnya sasuke pun mencoba membuyarkan lamunan calon istrinya tersebut. "Sakura, kau tak apa?" dengan lembut sasuke memanggil sakura dan menyentuh tangannya. Sakura akhirnya tersadar dengan ucapan dan sentuhan sasuke, dia pun salah tingkah. "e-eh! Iya sasuke-kun, tak ada apa-apa. Kenapa?" jawab sakura dengan gugup, dia takut jika sasuke curiga dan tahu apa yang sedang dia pikirkan. "Benarkah? Syukurlah jika tak terjadi apa-apa. Tapi aku khawatir melihatmu terlalu banyak melamun, apa semua ini membebanimu sakura?" tanya sasuke. Sakura sedikit kaget dengan ucapan dan pertanyaan sasuke. "Tidak sasuke-kun, aku tulus menerimanya dan tak semua ini tak membebaniku. Tapi.. Ada sesuatu yang mengganjal di hatiku, tapi percayalah bukan tentang hari ini" jelas sakura. "aku percaya padamu Hime, selesaikan apa yang menjadi bebanmu. Aku akan selalu disini untukmu dan kapan pun jika kamu siap bercerita, aku akan dengan senang hati mendengarnya walau apa pun keadaannya" ucap sasuke.
Mendengar sasuke berkata demikian, membuat kelegaan tersendiri pada diri sakura.
"Ya! Aku janji akan menceritakannya padamu sasuke-kun" jawab sakura dengan senyum manisnya.
Sasuke yang akhirnya melihat senyum cantik yang di tunggu-tunggunya pun ikut tersenyum lembut yang hanya ditunjukkan untuk orang yang di sayanginya.KONOHA,
Disalah satu apartemen sederhana, terlihat naruto sedang melamun di ruang tamu dengan TV yang masih menyala.
Terlalu bnyak yang di pikirkannya seharian ini, siang tadi setelah dari rumah sakura, naruto meminta ijin kepada hinata untuk pulang lebih awal dikarenakan percuma saja jika tetap bekerja toh suasana hati dan pikirannya sedang tidak bisa di ajak untuk profesionalisme.
"huft...!" hembusan nafas kasar itu telah di lakukan naruto berkali-kali hampir sepanjang hari ini. "Kau dimana hime? Maafkan aku! Maafkan aku sakura!", "apa sebegitu marahnya kamu? Hingga kamu pergi seperti ini! Maaf! Tolong maafkan aku!" berkali-kali pula gumaman itu di ucapkan, berharap sakura memang memaafkannya.
Tak tahukah kau naruto, hasil dari kejadian yang terjadi antara kau, sakura dan hinata akan ada cerita baru yang akan menentukan cinta sakura dan hubungan kalian dengan adanya sasuke.TBC
Huwah..
Maaf ya lama banget updatenya, dan pendek bget ceritanya.
Tapi aku janji akan update chap berikutnya gak lama. Ya maklum dunia nyata lagi banyak kerjaan menumpuk.
Jadinya ide cerita lari-lari😂
Semoga suka ma ceritanya ya.
Vote n like masih di tunggu ya.
Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
Debaran Hati
FanfictionTerinspirasi dari film Bollywood Mungkin yang pernah lihat filmnya, pasti tahu. Maafkan yang baru mencoba menulis. Sedikit berantakan. Sedikit mengubah dan berkreasi dengan filmnya. Uchiha Sasuke, CEO muda sukses menerima perjodohan dengan anak reka...