9 || Chapter 4: #AW 1

501 84 14
                                        

Maap kalo updatenya ngaret. Gue ada alesan sendiri kok kenapa ngaret. Gak percaya? Cek mulmed dehh xx.

*********************************

Gelap. Hanya itu yang aku bisa lihat sekarang. Aku rasa aku sedang posisi tidur tapi entah dimana karena rasanya sangat empuk di sekitarku. Lebih empuk dari kasur biasa. Dan hawanya sedikit dingin. Aku mencoba membuka mataku, tetapi berat. Seperti ada yang menahannya.

Ada apa ini?

Saat mataku langsung terbuka, aku langsung memejamkan mataku lagi karena cahaya yang masuk ke bola mataku sangat banyak, jadi terlihat silau. Perlahan aku membuka mataku lagi sampai sepenuhnya.

Dimana ini?

Aku mencoba duduk dari posisi tidurku. Ternyata aku tidur di kasur, tapi kenapa lebih empuk? Sekelilingku terlihat seperti kamar, tapi suasananya sangat mewah dan benar benar luas. Costume dengan warna Gold. Kasurnya pun juga Gold. Langit-langit kamarnya lumayan tinggi, dan terdapat lampu mewah yang bewarna Gold juga. Eh.

Ini kamar siapa?

Seingatku semalam aku habis movie marathon, lalu aku ke kamar mandi untuk menyikat gigi. Dan.. Apa lagi ya? Oh! Aku mendengar suara pecahan dan saat aku keluar, kaca jendelaku sudah pecah semuanya! Lalu-- Oh..

Aku diculik. Dengan orang bermata biru.

Aku turun dari kasur yang sepertinya size King Bed dan mengelilingi kamar ini. Tapi, bagaimana bisa tidak ada jendela sama sekali?! Hanya ada pintu putih yang besar. Apa penculik itu sudah merancang kamar ini khusus untuk tempat para korbannya? Oh tapi tidak mungkin ia menyediakan kamar yang melebihi hotel bintang 5 untuk korbannya.

"Kau sudah bangun, Keni?" Aku tersentak kaget lalu memutar tubuhku. Aku melihat seorang perempuan --sekitar umur 26 mungkin? Duduk di kasur tadi.

"Kau, siapa?" Tanyaku bingung. Ia menepuk tempat sebelah dia duduk, menyuruhku duduk di sebelahnya mungkin? Langsung saja aku duduk di sebelahnya.

"Namaku Rose, panggil saja aunty Rose." Ia mengangkat tangannya dan aku membalas jabat tangannya itu. Tentu saja dengan senyum terbaikku.

Eh?

Aunt?

"Pardon, aunt? But sorry, how old are you?" Tanyaku bingung. Tentu saja aku bingung! Ia terlihat sangat muda tapi kenapa menyuruhku memanggilnya aunt?

"Haha, iya aunt. Umurku... Err, aku jelaskan nanti. Sekarang kau mandi, ada beberapa pakaian untukmu di lemari. Aku akan kesini 30 menit lagi." Ia mengacak rambutku kecil lalu keluar dari kamar. Aku masih diam dengan posisiku. Entah tapi aku merasa ada yang ganjal dari mata birunya.

...

Eh,

Mata Biru?!

*********************

Aku menyisir rambut panjangku di depan kaca yang berwarna Gold lagi. Asal kau tau, aku sangat terkejut melihat kamar mandi yang full bernuansa Gold. Dan tadi juga saat mandi aku baru sadar, kalo aunty Rose itu yang menculiku, Yeah, mungkin karena perubahan jaman juga, penculik menjadi mempunyai hati.

Tapi, bagaimana mom sekarang? Dan dad juga. Apa mereka tau kalau aku.. Diculik? Oh mungkin 2 hari lagi mereka baru sadar kalau aku sudah diculik. Iphoneku juga ada di rumah. Apa kabar sekarang, Niall dan Angela?

"Kenia?" Aku membalikan tubuhku dan ada aunty Rose menutup pintu kamarku. Ia sangatlah anggun. Ugh, aku meragukan kalau ia adalah penculik.

Aku mengikat rambutku asal dan duduk di kasur. Aunty Rose duduk tepat sebelahku. Ia menghela nafas kecil sebelum mengajaku berbicara.

Hide and Seek // Styles. AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang