16. D I V E

2.5K 425 61
                                    

Warning

Maybe I came on too strong
Maybe I waited too long
Maybe I played my cards wrong
Oh, just a little bit wrong
Baby I apologize for it

×

Taeyong benar-benar tidak mengerti. Apa ada sesuatu yang salah dengan dirinya? Dia ingat betul kalau saat itu Jisoo bilang padanya bahwa dia adalah bukan orang baik-baik. Lalu maksudnya sekarang dia adalah orang yang baik untuk bocah itu? Begitu? Yang benar saja.

Jujur, pikir Taeyong, jika Jisoo ingin mencampakkannya untuk pria lain seharusnya dia pintar mencari yang lebih baik darinya—bukan yang hanya bisa tersenyum dan memamerkan deretan giginya saja.

Tidak keren. Sungguhan.

Tapi setelah Taeyong pikir lagi, memangnya siapa yang lebih baik dari dia? Maksudnya, baiklah, secara umum masih banyak pria yang tingkatannya ada di atasnya. Tapi untuk bersanding dengan Jisoo? Taeyong rasa dialah yang berada di kedudukan paling tinggi.

Ocehan-ocehan di pikiran Taeyong membuat kepalanya terasa lebih berat selama perjalanan pulang. Susah sekali melupakan adegan drama seram yang dia lihat di kedai barusan. Percayalah, rasanya Taeyong ingin beradu jotos dengan Doyoung tepat saat itu juga—karena dia sudah sangat geram—tapi sepertinya percuma saja kalau bahkan Jisoo tidak lagi mengajaknya bicara (apalagi jika ujung-ujungnya Jisoo hanya akan membela si Doyoung itu!).

Meskipun sebenarnya Taeyong sadar bahwa kebanyakan sebab dari alasan itu adalah karena kesalahannya.

"Apa aku terlalu mempersulitnya?" gumam Taeyong pelan bahkan suaranya nyaris tak terdengar oleh dirinya sendiri.

"Taeyong?"

Taeyong menoleh. Im Nayeon, seorang sahabat Jisoo, berdiri tak jauh dari tempatnya. Sambil membawa satu kantong berisi belanjaan, Nayeon pun berjalan mendekat setelah dia yakin kalau orang yang dilihatnya itu memang benar si Lee Taeyong.

"Mukamu kucel sekali. Kenapa kau? Pamormu sebagai Chef turun? Atau bertengkar dengan Jisoo?" tanya Nayeon langsung mengenai sasaran, membuat mata Taeyong seketika membulat sempurna. Nayeon bahkan tidak menanyakan hal basa-basi seperti 'Lama tidak bertemu, yah?' atau 'Bagaimana kabarmu?'

Taeyong heran. "M-maksudnya—?"

"Tebakanku benar, ya?" Tanya Nayeon percaya diri. Taeyong hanya diam, dahinya berkerut. "Kelihatan kok. Raut wajahmu suram. Percaya deh," lanjut Nayeon.

"Apa kelihatan jelek sekali?"

"Kau selalu terlihat jelek di mataku," jawab Nayeon tanpa pikir panjang. "Jadi, tebakanku, mana yang benar?"

"Nayeon, uh— maaf kalau aku terkesan memaksa, tapi bisa kau menceritakanku tentang. . . Jisoo?" pinta Taeyong terdengar menyedihkan.

Nayeon menatapnya curiga dan sedikit was-was. "Apa maumu?"

"Sebaiknya kita mencari tempat untuk membicarakan hal ini."

You're a mystery
I have traveled the world and there's no other girl like you
What's your history?
Do you have a tendency to lead some people on?
Cause I heard you do

×

Taeyong menapaki tangga restoran dengan terkantuk-kantuk. Seorang pelayan yang melihat Taeyong berjalan masuk itu segera membukakan pintu untuknya dengan agak tergesa-gesa. Membuat rambut Taeyong berkibar-kibar akibat hembusan angin.

Burned Up ㅡ taeyong ; jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang