Dilan benar rindu memang berat namun melepaskanmu untuk orang lain itu lebih berat.
Sherly agatta
...............Sherly Pov
Hari dimana kau menggenggam tanganku dengan senyuman manis menghiasi wajahmu
Aku yakin kaulah takdirku.
Namun saat ini semua itu hanyalah sebuah angan-angan tak lebih dari sebuah ilusi semata.
People say never give up but i think this is the end of our story.
Now
Not us but you and me.
Saat ini aku menangisi kebodohanku selama ini. Bertahan untuk seseorang yang tidak pernah tahu rasa sakitku yang terpedam di dalam sana.
Aku sudah melanggar prinsipku untuk tidak menangis. Menangis saat patah hati. Menangis saat mengetahui---
Akh......
Aku semakin terisak mengingat kenyataan bahwa gibran menghamili gadis lain.
Dan janji gibran padaku.
Flashback
Yang nanti kalau kita udah nikah kamu mau anak berapa? Tanya gibran padaku yang sedang menikmati pemandangan indah di desa wisata kaliburu yang terkenal sangat indah karena bisa menikmati keindahan waduk sermo dari ketinggian.
"Udah deh, sekarang itu kita lagi kencan bukan mau nikah. Sekolah yang benar terus kerja punya penghasilan baru deh bahas tentang itu". Ucapku tenang namun saat aku menoleh ternyata gibran menatapku dengan lekat akupun menatap maniak mata hazelnya dengan mengerutkan kening bingung.
"Gue serius yang, sekarang itu banyak pasangan di luar sana yang merencanakan pernikahan sebelum mereka nikah". Kali ini gibran terlihat sangat serius dengan perkataannya.
"Ok gue ngerti tapi masalahnya kita itu nggak tau kedepannya seperti apa, bisa jadi kita--".
"Putus maksud lo, gue tau gue emang suka jalan sama cewek lain di belakang lo tapi satu hal yang lo perlu tau gue hanya cinta dan sayang sama lo kita akan membesarkan anak kita sama-sama dan menua sampai ajal menjemput". Ucap gibran dengan sungguh-sungguh.
Aku terharu mendengarnya berkata seperti itu. Meskipun ia masih duduk di bangku SMA tetapi ia sangat paham apa arti dari yang namanya kehidupan.
Kadang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan seperti makanan tanpa rasa akan terasa hambar
Aku menangis saat itu. Biarlah kalian menganggapku cengeng tetapi itu memang sangat-sangat manis membayangkannya saja sudah membuatku bahagia memegang tangan bayi mungil melihatnya tumbuh hingga dewasa itu adalah mimpi semua wanita di dunia ini bukan?.
Gibran langsung menarikku dalam dekapannya yang hangat. Aku semakin terisak di pelukannya.
"Aku janji yang, kau adalah ibu dari anak-anakku nanti love you". Ucap gibran di sela-sela pelukan kami.
"Ya, love you too". Ucapku dengan suara sedikit serak.Kalau kalian tanya bagaimana perasaanku saat itu aku sangat bahagia.
Sangat
Sangat bahagia.
Dari tempat itu waduk sermo menjadi saksi dari peristiwa bahagia itu.
Meskipun aku tau tuhanlah saksinya.
Flashback end
Itu adalah kenangan terindah 5 bulan yang lalu yang masih menjadi peristiwa berharga dalam hidupku.
ingatan itu membuatku merasa sesak dengan air mata yang enggan berhenti menetes di pipiku. Se sakit inikah jika berhubungan dengan hati? Aku benar-benar mengerti sakit yang pernah dialami tiara. Aku selalu merasa tiara sangat lebay jika curhat tentang pacarnya. Dan saat inilah Aku berada diposisi yang sama seperti tiara. Sakit hati karena cowok.
Drrttt drrrttt
Suara getaran handphone di dalam tas coklatku membuatku menyudahi semua kenangan itu dengan cepat ku hapus jejak-jejak air mata yang masih tersisah di pipiku. Aku membuka pesan itu yang ternyata dari tiara dan---
"Astaga, aku lupa kalau aku ada kuliah pukul sepuluh dan sekarang jam menunjukkan pukul dua belas lewat lima menit". Pekikku kaget.
Kalau kalian tanya aku dimana aku masih di cafe coklat.
Gila.To be continue.........
Please jangan jadi silent readers
Coment + vote ya!
😊😊😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Berondong (Lengkap)
Teen FictionPunya cowok ganteng mungkin buat kalian bangga Tapi tidak dengan gue Diusia 20 tahun gue seperti orang bodoh yang ngak tau apa-apa tentang pacar gue yang notabene adalah seorang siswa SMA. Dia bilang dia adalah seorang polisi Gue yang polos perca...