Sembilan

2.7K 163 3
                                    

Sherly Pov

"Sher lo kemana aja sih? dari tadi dicariin nggak nongol-nongol lumutan gue nungguin lo tau nggak". Cerocos tiara. Seperti ibu kos yang lagi nagih sewa kosan tiap bulan. 

Aku memang mengirim pesan padanya untuk menungguku.

Setelah pergi dari cafe aku memutuskan untuk tetap ke kampus. Ya aku harus menghadap dosen mata kuliah manajemen keuangan karena saat final aku tidak hadir karena.... Ok lupakan itu.  Bisa-bisa gue dapat nilai erorr. Big no!

Bukannya menjawab pertanyaan tiara. Aku langsung menariknya untuk menemaniku menghadap dosen di ruangannya.

"Selow aja kali sher nariknya, gue ditarik berasa jadi kerbau bajak sawah tau nggak". Celetuk tiara karena kesusahan menyamakan langkahnya denganku.

Aku tak menghiraukan ucapan tiara dan terus menariknya. Saat ini aku harus segera menghadap.

"Tunggu----
Ucapan tiara menghentikan langkahku. Aku menoleh padanya.

"Ada apa sih ra, kalau lo nggak mau temanin gue yaudah gue bisa sendiri".ucapku serius tanpa sadar tiara tengah menatap wajahku dengan tanda tanya. Aku yang menyadari hal itu mengerutkan kening heran.

Oh shit
Gue lupa,  gue kan habis nangis.

Aku langsung berlari meninggalkan tiara menuju toilet. Tiara mengejarku dan terus memanggilku.

Sesampainya di toilet aku langsung menuju cermin besar yang ada di toilet itu.

Benar saja pantulan cermin itu memperlihatkan wajah seseorang dengan mata sembab, hidung memerah dan rambut sedikit berantakan. Dan itu adalah aku.

Malang bangat nasib lo---- sherly. 

Aku segera mencuci muka

"Benar kan lo habis nangis?".Tanya tiara yang sudah berada di belakangku".

Lo benar ra

"Lo diam berarti gue benar". Tiara tersenyum tipis membenarkan perkataannya sendiri seakan paham situasi yang kualami saat ini.

Akupun tersenyum getir mendengarnya.

Sesuatu yang terjadi di dunia bukanlah kehendak dan keinginan setiap insan yang bernyawa.

...............

Saat ini aku dalam perjalanan pulang dengan napas lega. Aku diperbolehkan untuk mengikuti ujian dikelas lain oleh dosen berhubung mata kuliah itu mata kuliah wajib yang pasti diprogram oleh semua mahasiswa di jurusanku.

Aku menggunakan taxi karena tiara tidak bisa mengantarku pulang. Awalnya sebelum pindah ke jogja ayah dan bundaku mengusulkan membeli motor untukku. Tetapi aku menolaknya karena aku sama sekali tak bisa mengendarai kendaran mirip sepeda itu.

Aku justru bercanda pada mereka dengan mengatakan bahwa tuhan sengaja membuatku tidak bisa mengendarai motor karena aku akan mengendarai mobil nantinya.
Ha ha ha amin aja deh. Rejeki nggak kemana hanya menunggu waktu itu tiba.

Pandanganku terus menyusuri setiap jalan yang kulalui. Pikiranku kembali memikirkan perkataan tresna.

Aku hamil

Aku hamil

Hingga terdengar alunan musik dangdut SAKITNYA TUH DISINI milik cita-citata.

My Bad Boy Berondong (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang