04. My Sweet Story ||Younghoon

1.7K 115 0
                                    

Hari-hariku kini indah, penuh warna dan tak lagi kelabu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari-hariku kini indah, penuh warna dan tak lagi kelabu. Semua berubah saat aku mengenalnya. Pria tampan nan rupawan, yang telah mencuri hatiku. Aku jatuh cinta padanya, dan diapun jatuh cinta padaku. Hingga benih cinta telah menyatukan kami. Dialah Younghoon, kekasihku. Pria yang selalu menghiasi tiap lembar hariku.

Menikmati indahnya senja di sore hari sudah menjadi rutinitas kami. Dan kini kami tengah duduk romantis dengan menyandarkan kepalaku pada dada bidangnya. Hangat cintanya semakin menyetrumku saat tangannya memeluk tubuhku dengan mesra.

"Ah, kau tau ! Ini benar-benar mesra !"

Younghoon, kekasihku. Membuka percakapan setelah lebih dari setengah jam dia memelukku dengan mesra. Kurasa mungkin karena dadanya sudah mulai kesemutan, karena memang aku tidak melepas kepalaku dari dadanya sedari tadi.

"Chagie... " panggilnya manja.

"Nde.. " jawabku lirih tanpa mengalihkan pandanganku dari indahnya senja disore itu. Apalagi menggeser posisi tubuhku yang sudah berada dalam titik tepat ini.

"Aku punya sesuatu untukmu." bisiknya mesra dengan mendekatkan bibirnya ke telingaku.

Oh My God! Demi celana boxer Patrick, aku merasa ingin melayang saat nafas hangatnya merasuk ke dalam rongga telingaku. Kyaaakkk ...... !!!

"Benarkah? apa itu?" tanyaku sedikit mendongakkan kepalaku ke arahnya.

"Tutuplah matamu... " tambahnya.

Kusipitkan mataku, kukerutkan keningku memasang wajah penasaran. "Mwo? Kenapa aku harus menutup mataku?" aku bangkit dan menatap mata indahnya.

"Lakukan saja apa yang kukatakan. Tapi jika kau tak mau... ya sudahlah, tak apa-apa. Lupakan saja tentang apa yang kukatakan tadi." Younghoon, pria tampan selangit itu mempoutkan bibirnya, tanda ia sedang kesal padaku.

"Huft... " kuhembuskan nafas kasarku.

"Baiklah... aku akan memejamkan mata. Tapi berhentilah mempoutkan bibirmu. Kau tau, kau seperti bebek saat bibirmu seperti itu." rayuku.

"Ok.. aku tak akan melakukannya lagi." kini dia tersenyum dengan manisnya.

"Aish.. kenapa aku selalu meleleh saat melihat senyumnya." bisikku dalam hati.

"Chaagiya... " panggilnya mesra.

"Nde... " jawabku sigap.

"Kau sudah siap? Pejamkan matamu." ucapnya penuh semangat.

Akupun tersenyum dan perlahan memejamkan mataku. Aku sungguh penasaran, kenapa dia menyuruhku memejamkan mata? Kenapa dia tak langsung memberikannya padaku saja? Sebenarnya apa yang ingin dia berikan padaku? Aish...aku sungguh hampir mati penasaran.
.

.
Lama
.

Tak ada tanda apapun...
.

.
Kubuka sedikit sebelah mataku untuk memastikan apa yang tengah ia lakukan. Kulihat samar-samah dirinya tengah menatapku. Dia masih menatapku... Dan masih menatapku...

"Yaaa..! kenapa kau membuka matamu. Jangan bilang kau mau mengintipku." ucap Younghoon kesal.

"Ckkk... aku hanya penasaran. Kenapa kau lama sekali. Kau tau, aku hampir tertidur. Baiklah, aku akan memejamkan mataku kembali." aku pun memejamkan mataku kembali. Dan kali ini aku tak berani membukanya.
.

Lama...

.
Aku masih memejamkan mata....

.
Aku merasa tak sabar dan hampir membuka mataku...
.

.
Tiba-tiba
.
.

Chupp...
.

.

Seketika aku membelalak kaget saat sesuatu yang hangat menyentuh bibir mungilku. Aku menahan nafasku. Bahkan aku tak bergerak sedikitpun. Mencoba tetap tenang agar dia tak tau tentang diriku yang saat itu tengah terkejut hebat. Bahkan aku hampir kejang, you know !!

Aku masih diam dalam perasaan campur adukku. Kurasakan bibirnya melumat bibirku dengan lembut. Pelan, namun rasanya menggiurkan. Sungguh !

Aku sangat menikmatinya. Dan aku yakin diapun begitu. Perlahan, aku mulai membalas lumatannya. Bibir kami pun saling beradu. Lidah kami bertemu.

Nikmat ! Itu yang kurasakan saat ini.

Ciuman itu berlangsung cukup lama. Dan aku mengakhirinya saat kurasakan jemari tangannya masuk ke sela bajuku. Mengelus pinggangku lalu menjalar ke bagian punggungku, dan hampir saja ia menyentuh dua gunungku yang masih berbalut bra.

Kusedot oksigen sebanyak mungkin saat aku berhasil melepas kecupan mesranya dari bibirku. Kuatur sebisanya nafasku yang tersengal-sengal tak karuan. Kini ia tengah menatapku terkekeh. Kuakui aku sangat malu. Karena ini adalah my first kiss ku.
Tapi apa daya aku hanya bisa menundukkan wajahku. Aku akan semakin malu, jika dia tau warna pipiku yang kini telah memerah semerah strawberry.

"Chagi... " Younghoon memegang kedua tanganku, menatapku dengan penuh rasa yang dalam. Hingga aku tak bisa berpaling dari tatapannya dan mata kami pun bertemu dalam satu titik yang nyata.

"Chagi... " dia masih menatapku. Begitupun aku.

"Saranghae... " ucapnya lirih.

Keadaan hening beberapa waktu. Dia masih menatapku. Aku melihat sebuah pelangi disana. Yang membuatku semakin ingin lebih lama melihatnya. Tak dapat kupungkiri bahwa aku merasa sangat beruntung memiliki kekasih seperti dirinya. Ya... aku sangat mencintainya...

Kami kembali diam...

Terlalu lama diam membuat pantatku nyeri. Hingga sebaris kalimat kuucap dengan malu-malu.

"Nado saranghae.... " ucapku malu-malu.

Younghoon tersenyum. Lalu memelukku erat. Menikmati indahnya senja yang kini mulai menggelap karena memang hari sudah mulai malam.

Fin


The Boyz FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang