Aku dan Ekrae melangkah pulang bersama Dari akedemi...
Disebabkan kereta Ekrae rosak jadi kami terpaksa berjalan kaki dan ikut jalan 'short cut' untuk pulang ke Rumah...
"Minta maaflah Shiel... Tetiba kereta rosak pulak... X pasal² awak kena jalan kaki..."
Aku tersenyum nipis mendengar kata² Ekrae...
"Saya x kisah lah... Lagipun x salah kan kalau kita exercise sekali sekala?"
Kami memasuki terowong yang samar² dengan cahaya dari luar terowong...
Aku dan Ekrae melangkah menyusuri terowong itu...
Tetapi kaki aku berhenti melangkah apabila mata aku tertancap dekat sesusuk tubuh kecil yang terbaring di tepi terowong dengan baju yang sedikit lusuh...
Aku melajukan langkah ke arah sesusuk tubuh itu...
Aku melopong bila ia adalah seorang budak perempuan yang terbaring di atas lantai...
Aku memeriksa nadi di tangan kirinya...
Phew~
Nasib baik masih hidup...
Ekrae melangkah ke arah aku dan melutut di sisi aku...
"Dia ok?"
Aku mengangguk...
"Rasanya dia cuma pengsan..."
Aku melepaskan beg galas aku dan memberikannya kepada Ekrae...
"Awak tolong bawak beg saya..."
Ekrae terpinga² dengan tindakan aku tetapi disambut juga beg aku...
Aku mengendong budak perempuan itu...
"Eh... Shiel... Bagi saya ja yang buat..."
Ekrae cuba menghalang aku daripada mengendong budak perempuan itu...
"X apa... Kita kena cepat balik ke rumah... Takut kecederaan serius berlaku kat budak ni..."
Aku membetulkan kedudukkan budak perempuan itu di belakang aku...
"Tapi--"
Aku terus melangkah laju meninggalkan Ekrae di belakang...
Kalau dengar dia bercakap... Sampai esok baru boleh sampai rumah...
"Shiel! Tunggulah saya!"
Ekrae terpinga² mengejar aku yang berada jauh di hadapan dengan 2 beg galas di depan dan belakangnya...
Lantaklah dia...
Lambat sangat...
——————
Aku baring mengiring memandang budak perempuan yang masih tidak sedarkan diri di katil sebelah sana...
Ekrae yang berbaring di sebelah aku telah lama diulit mimpi...
Siap berdengkur halus lagi...
Aku menyelak selimut dan melangkah ke katil budak perempuan itu...
Aku meyelak selimutnya dan berbaring di sebelahnya...
Ubun² budak perempuan itu aku usap lembut...
"Cepat bangun ya..."
Aku memeluk budak itu dan terus diulit mimpi...
——————
Aku perlahan² membuka mata bila dapat rasakan hari sudah pagi...
Aku berpusing mengiring memandang budak perempuan itu...
YOU ARE READING
Magic In Heart|COMPLETE|
Fantasy"X... Ayah mati bukan sebab aku... Eli mati bukan sebab aku... Ianya kerana takdir... Dan sekarang takdir aku adalah untuk tamatkan riwayat kau!!!"-Shielda Cover by myself?