Hai, terima kasih dari gue untuk kalian yang udah menyediakan waktu buat baca cerita ter-enggak-jelas-ini.
Gue, sebagai penulis cerita ini sempat mikir, "Lho, kok endingnya gini doang, sih?"
Iya, emang ... pikiran gue gila banget, ya? Wkwkwkwkwk. Yang jadi readers siapa ... yang protes siapa. 😂
Cerita ini, sebenernya gue cuma mau ngasih tau bahwa di dunia ini pasti ada orang yang blangsak-nya itu ya Alika banget. Dimana orang-orang yang bercanda dianggap serius, dan orang yang serius malah nggak balik diseriusin.
Nyebelin, kan?
Alika yang sok cantik, sok pames, sok iye banget padahal ya ... yeah, you know it!
Cerita ini, menyampaikam serba-serbi suara Alika yang nyebelin, kampret, dan over baper.
Ngomong apa dah gue ini, nggak jelas. Haha!
Tapi, ya udah ya, gue berterima kasiiihhhhh banget sama kalian yang udah mau vote & comment di cerita ini. (Emang ada? *gubraakkkk!)
Sampai di sini, akhirnya short story ini rampung sebagaimana mestinya.
Terima kasih juga atas adanya kampanye #TrueShortStory, karena kalau bukan karena kegiatan ini, hati gue nggak akan tersentuh untuk membuat sebuah cerita pendek.
Terima kasih, terima kasih, dan terima kasih.
Ini untuk kalian:
Salam cintaahhh,
Tomat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Libur dan Alika
Short StorySeperti yang orang lain bilang: "Libur adalah momentum terindah untuk ngorok seharian." Tapi, libur semester kali ini benar-benar kepanjangan, membuat Alika jadi tambah berkarat bagaikan besi yang mengalami korosi karena adanya kontak dengan udara d...