10 - 4 = 6

47 7 0
                                    

Dani Febrianto: Eh, ini Alika, kedelai hitam yang saya besarkan sepenuh hati, seperti anak sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dani Febrianto: Eh, ini Alika, kedelai hitam yang saya besarkan sepenuh hati, seperti anak sendiri. :)

Gue langsung mangap. Ternyata yang Surati bilang bener, bahwasanya si Dani-Dani itu bakal nge-chat gue. Iya, untuk pertama kalinya, gue pikir cowok itu bakal nyapa 'hai-hai atau halo-halo' kayak lelaki pada umumnya. Tapi, tahukah kalian apa maksud Dani yang sesungguhnya dari chat tersebut?

Gue jadi berasa ada di iklan kecap, tau nggak?

Setelah menimbang-nimbang beberapa saat, akhirnya gue memutuskan untuk tidak membalas pesan dari Dani. Pikiran gue gini, ya, daripada gue ngebales panjang lebar, entar salah, dan dijawab singkat juga tetep ngenes, lebih baik gue nggak balas sama sekali. Atas dasar pengalaman masa lalu, Coy.

Dan mungkin lo akan berkata, "Loh, ya udah, kalau dibales panjang salah, dibales pendek juga salah, kenapa balesnya nggak yang biasa-biasa aja?"

Nah, sekarang gue tanya, "Balesan yang biasa-biasa itu kayak gimana, sih, Mbak?"

Mungkin gue masih trauma banget sama masa lalu. I'm so sorry, Guys!

Dan sekarang, tiba-tiba, gue dapat pesan baru dari Line.

Dani Febrianto: Lik, tadi itu iklan kecap Bango. Lucu aja, kayak nama lo, jadinya gue pelesetin.

Dani Febrianto: Nama aslinya Mallika. Muhehehehehe. :)

Ih, gemes banget nggak, sih, dia? Eh, astagfirullah ... stop! Stop!

Perlu gue tanya sama kalian, pesan Dani yang barusan itu mengundang balasan dari gue, ya, kan? Kaaaan? Gimana kalau gue balas aja? Tapi, gue takut nanti kejadian masa lalu terulang kembali. Gimana kalau nanti ujung-ujungnya gue di-PHP-in? Gimana kalau ujung-ujungnya dia pacaran sama orang lain?

Atau, gimana kalau ujung-ujungnya dia cuma nanyain kapan mulai sekolah? Ih.

Dani Febrianto: Alija!

Dani Febrianto: Sori, sori, typo. Ulang ya.

Dani Febrianto: Alika!

Aaaahh, gue harus gimana? Gimana? Gimana?

Alika: Yaa?

Hmm, maafkan kelabilanku ini, Kawan. Sepertinya emang gue harus membalas pesan Dani, menjadi pribadi yang lebih baik, nggak sombong, dan baik hati.

Dani Febrianto: Dibales juga. :)

Alika: Maaf, tadi lagi ngorok soalnya.

Dani Febrianto: Wah, gue suka cewek ngorok.

Alika: Ih.

Nah, kan, kesannya gue kayak sok, ih, ih, lagi ....

Dani Febrianto: Beneran.

Dani Febrianto: Lik.

Dani Febrianto: Likaaaaa!

Dani Febrianto: Ganggu banget ya gue?

***

Selamat memberikan vote dan komentar. Ciaa!! 😣

Hari Libur dan AlikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang