Ngomong-ngomong, hari ini adalah hari terakhir gue untuk libur, yang artinya di chapter ini, gue akan berhenti untuk bercerita. Besok Senin, gue harus masuk sekolah. Gue udah punya buku-buku tulis yang baru, pulpen, dan mental yang fresh untuk menghadapi tahun terakhir SMA gue.Oh, ya, ya, membahas tentang Dani, ah, gue selalu nggak bisa lupa kalau ternyata cowok itu bener-bener nembak gue.
Nembak ngajak pacaran. Bukan ditembak pake pistol ya, Kawan!
Oleh karena itu, gue jadi tercengang. Gue kaku dan bego, begooo banget waktu itu. Dani bilang segalanya tentang gue, semua yang dia rasain saat-saat bersama gue. Dan terima kasih, Dani, lo udah membuat gue tau gimana rasanya ditembak sama cowok.
Gue nggak tau apakah dengan cara pacaran sama Dani, gue bisa menyembuhkan luka lama. Gue bingung, apakah dengan sama-sama Dani, gue bisa jamin bahwa gue nggak akan sakit hati lagi.
Makanya, gue takut memulai dan memilih untuk menolak Dani waktu itu.
Untuk yang terakhir, gue persembahkan rasa terima kasih untuk Dani.
Terima kasih, lo pernah ada di daftar kebahagiaan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Libur dan Alika
Storie breviSeperti yang orang lain bilang: "Libur adalah momentum terindah untuk ngorok seharian." Tapi, libur semester kali ini benar-benar kepanjangan, membuat Alika jadi tambah berkarat bagaikan besi yang mengalami korosi karena adanya kontak dengan udara d...