Ini adalah rumah yang paling asri. Anak-anaknya meskipun ada 3 tapi tidak semenyebalkan rumah nomor 2. Jihyun, Hoseok dan Hobae adalah anak-anak yang berhati malaikat. Tidak pernah bertengkar, selalu saling membantu, baik ke tetangga, angelic sekali intinya.
Jihyun sebagai anak perempuan satu-satunya tidak kalah cantik dari anak gadis keluarga Min atau Kim. Wajahnya kecil, pipinya tirus dan yang menjadi daya tariknya adalah hidungnya yang bak perosotan.
Ah, tidak hanya Jihyun. Hoseok dan Hobae juga punya hidung yang sama indahnya.
Saking indahnya orang-orang sampai tidak percaya dan menganggap bahwa mereka melakukan operasi plastik. Padahal itu saat mereka masih kecil-kecil.
Yakin anak kecil operasi plastik?
Hobae sebagai anak bungsu sama sekali tidak banyak berulah seperti para lelaki imut keluarga Park. Dia tidak suka cari-cari perhatian pada adik-adik Namjoon. Dia lebih memilih berlama-lama bermain game online di warnet daripada harus menghabiskan waktu untuk PDKT.
Hoseok? Ah dia juga tidak jauh beda dengan dua saudaranya. Tenang. Menyenangkan. Murah senyum. Tapi di balik semua itu dia takut pada segala hal.
Ketinggian.
Serangga.
Ular.
Kegelapan.
Film horor.
Tapi dia selalu berlagak baik-baik saja, terlebih di depan perempuan.
Contohnya saja Shin Woohyun, seorang gadis yang menjadi anak baru di kelasnya saat SMA. Shin Woohyun itu gadis yang supel, ceria, cerdas dan ambisius.Dia juga tidak takut pada apa pun. Tidak heran kalau Woohyun langsung mendapat perhatian banyak pria begitu dia masuk ke SMA Hoseok.
Dan Woohyun sepertinya tidak sadar kalau dia telah menjadi cinta pertama seorang Jung Hoseok.
Hoseok sendiri tidak punya keinginan untuk memberitahu Woohyun akan perasaannya.
Dia sadar diri.
Rangkingnya selalu eksis di 5 besar paling bawah.
Sama sekali dia tidak pernah ikut lomba atau kompetisi apa pun.
Bermain sepak bola saja selalu takut kena tendang. Bermain voli takut kena pukul. Apalagi berenang. Jangankan menyelam, duduk di tepi kolam saja parnonya setengah mati.
Bahkan di kelas pun dia tidak terlalu mencolok. Ketua kelas tidak, si anak paling jenius tidak, si anak paling idiot juga tidak, telatan juga tidak, apalagi teladan.
Jung Hoseok itu sangat rata-rata. Tidak seperti hidungnya.
Jadi atas dasar apa dia menyatakan perasaan pada Woohyun? Tidak ada hal yang bisa dia banggakan pada gadis itu. Selain hidungnya.
Tapi berbeda saat di rumah. Bersama dengan enam pasukan Bangtan, dia itu bukanlah lelaki yang rata-rata. Setidaknya dia memiliki hidungnya, jidatnya dan senyumnya yang bak matahari terbit. Dia itu tempat curhat yang paling aman. Seperti brankas yang hanya bisa dibuka dengan sandi yang terbuat dari nanoteknologi.
Percayalah, saat kalian curhat padanya, rahasia kalian akan aman. Bahkan kalau bisa, akan dia bawa rahasia kalian sampai dia menjadi abu dan terbawa angin musim semi.
Dia tahu betul apa rahasia terbesar seorang Min Yoongi. Anak bungsu dan satu-satunya anak lelaki di keluarga Min itu rupanya pernah mencoba memakai pembalut saking penasarannya. Salahkan nuna-nuna Min yang selalu memaksa Yoongi beli pembalut ke toko terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan House [hiatus]
Fanfictionin this house we're together [Start] 24 Maret 2017 12/08/17 Rank 872 dalam Cerita Pendek