*Kagemusha = kembaran*
Yoongi saat itu sedang jalan-jalan di tepi sungai Han sambil mendengarkan lagu. Tidak biasanya memang dia jalan-jalan di pagi hari, apalagi pukul 9 dengan matahari yang sudah cukup panas. Hanya menggunakan kaos hitam berlengan pendek dengan beggie pants berwarna senada, dia melenggang dengan kerennya menyusuri tepi Sungai Han sambil menyenandungkan lagu yang didengarnya. Akhir-akhir ini dia suka dengan rap, makanya dia banyak mendengarkan lagu Homme.
Matanya yang kecil tapi tajam tampak berkeliaran kesana-kemari di balik topi hitamnya. Dia menikmati pemandangan sekaligus para gadis berpakaian olahraga yang sedang jogging berlawanan arah dengannya. Terkadang matanya mengikuti gerakan gadis-gadis itu sampai menoleh 180 derajat demi menikmati karyacipta Tuhan. Sungguh indah. Senyum mesum tak hentinya nampang di wajahnya.
Lalu entah bagaimana matanya menangkap sosok itu.
Seorang gadis berkaos hitam dan bercelana beggie hitam yang tampak asik bermain ponsel sambil jalan menghampirinya. Dari ujung kepala sampai ujung kaki gadis itu memakai segala hal berwarna hitam, sama sepertinya. Dan kulit putih gadis itu menjadi satu-satunya warna yang paling kontras dengan pakaiannya.
Ia berhenti melangkah. Senyum mesumnya hilang entah kemana. Fokusnya sekarang hanya pada gadis itu yang makin lama makin dekat dengannya.
Min Yoongi terpesona.
Tiba-tiba dia teringat dengan wejangan Sejong beberapa waktu lalu.
"Jodohmu itu adalah hasil refleksi dari dirimu."
Ia pun tersenyum lebar. Segera ia pun melanjutkan langkahnya. Tak peduli meski gadis itu tengah berjalan padanya, dia juga sedang ingin berjalan di jalur ini. Dan....
SYUT!
Tepat saat mereka hampir bertabrakan, gadis itu bisa menyingkir dengan cepat dan berlalu begitu saja. Yoongi hampir terjungkal ke depan karena dia sudah ngegas sekencang-kencangnya agar bisa bertabrakan dengan begitu keras dengan si gadis. Lalu gadis itu mengomelinya, dan dia pun ambil kesempatan itu untuk PDKT.
Sayangnya gadis jaman sekarang terlalu pintar. Yoongi berbalik dengan wajah kesal. Ia pun segera ambil langkah seribu menghampiri gadis itu. Kembali bermodus dengan pura-pura menabrak bahu si gadis. Kali ini berhasil. Tapi mungkin tidak, karena ponsel gadis itu mendadak terlempar ke pijakan paving dan komponennya pun berantakan tak karuan.
Yoongi membuka mulutnya lebar. Ada retakan yang sangat jelas di layar ponsel itu. Mampus. Ia sesekali melirik si gadis yang masih berdiri kaku seperti patung di dekatnya. Apakah dia marah? Apa dia mati?
Hawa-hawa mematikan pun menggelitik bulu-bulu dada Yoongi. Yoongi meneguk ludah. Dengan pelan ia mengambil langkah mundur.
Dia harus kabur.
Tepat saat dia berbalik dan akan lari, kerah belakang kaosnya tiba-tiba ditarik, membuatnya tercekik jika tidak segera mundur.
"Mau pergi kemana kau, huh? This annoying bastard! Lihat apa yang sudah kau lakukan pada ponselku! Ganti tidak, huh?! Ganti!"
Yoongi menutup satu telinganya dengan jari. Gadis ini mengerikan juga kalau berteriak. Dia agak menyesal karena sudah berniat melakukan pendekatan dengannya.
"Aku tidak sengaja. Salahmu kenapa main ponsel sambil jalan-jalan."
PAK!
Untuk pertama kalinya Yoongi dipukul di kepala oleh gadis yang bukan kakak-kakaknya. Ah ... mantap soul sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan House [hiatus]
Fanficin this house we're together [Start] 24 Maret 2017 12/08/17 Rank 872 dalam Cerita Pendek