Rumah No. 4

178 29 5
                                    

note: sungguh kusudah tak ada minat pada projek ini :"3 maafkan T^T


Rumah nomor 4 adalah satu-satunya rumah yang paling tenang dari rumah yang lain.

Tentu saja, memang siapa juga yang mau merusuh di sana?

Jungkook adalah anak tunggal. Dia juga tidak tahu kenapa hanya dia satu-satunya yang tunggal di kompleks ini. Padahal dia sudah bilang pada ayah ibunya untuk buat adik, tapi sepertinya mereka tidak mau. Mengingat betapa hebohnya rumah lain yang punya anak banyak. Tidak lucu juga 'kan kalau semuanya punya anak banyak?

Maka dari itu Jungkook pun menerima nasibnya menjadi anak tunggal.

Tak apa. Anak tunggal itu enak. Dia bisa ke rumah yang lain tanpa harus minta izin pada kakak. Juga bisa beli dan makan apa pun tanpa harus mengalah pada adik. Hidupnya bahagia sekali pokok.

Dia sering datang ke rumah Yoongi dan Namjoon. Biasa, dua hyung itu kesepian karena hanya dikelilingi perempuan, jadi mereka butuh teman sejenis untuk main.

Biasanya dia main PS bersama Yoongi. Para nuna selalu iseng mengambil kesempatan untuk mencubit-cubit pipinya. Karena bagi mereka Jungkook itu terlalu menggemaskan. Jauh lebih menggemaskan dari Yoongi sepertinya. Malah di hari ulang tahunnya dia selalu kedapatan banyak kado. Dari siapa lagi kado-kado itu kalau bukan dari nuna-nuna Min?

"Adik kecil datang lagi!!" pekik Yoonjin semangat sambil berlarian menghampiri Jungkook dan memeluknya gemas.

Yoongi menonton adegan itu dengan ngeri. "Hei hei, itu anak siapa? Adikmu di sini."

Yoonjin berdecak saat melirik Yoongi, lalu tersenyum saaaangat manis pada lost bunny yang cuma cengengesan di pelukannya.

Ahreum yang super swag juga luluh pada pesona Jungkook. Dia malah dengan terang-terangan mengajak Jungkook kencan saat Jungkook berusia 16 tahun. Padahal usianya 11 tahun lebih tua dari Jungkook, benar-benar tidak sadar diri.

Kalau Yuri, dia tidak akan menjadi diktator lagi jika berhadapan dengan Jungkook. Kenapa aku bilang begitu, karena Yuri ini diktator tidak hanya pada Yoongi saja. Tapi juga berlaku pada Seokjin, Namjoon, Jimin, Taehyung dan Hoseok. Tanpa malu menyuruh mereka membelikan pembalut jika Yoongi tidak ada di rumah. Tapi begitu pada Jungkook? Jangankan menyuruh, mau meninggikan suara saja tidak tega.

Untungnya masih ada yang normal. Min Sejong. Dia juga luluh pada pesona Jungkook, tapi tingkahnya tidak seperti tiga adik perempuannya itu. Dia memperlakukan Jungkook sama seperti memperlakukan Yoongi. Kalau ada sedikit uang, dia pasti akan membelikan sesuatu untuk Jungkook. Entah itu minuman, makanan, snack, atau mainan. Benar-benar memperlakukan Jungkook seperti bayi.

Sampai-sampai Jungkook merasa telah diperlakukan spesial oleh para nuna ini. Dia suka sulit diajak pulang. Terlalu nyaman sih bersama nunadeul.

Beda lagi kalau di rumah Namjoon. Dia juga dapat nuna lagi, yaitu Kim Nami. Nami ini tipenya kaku sebenarnya kalau pada pria, tapi itu tidak berlaku pada Jungkook. Dia selalu tertawa lepas kalau melihat tingkah aneh atau candaan Jungkook. Bagi Nami, Jungkook adalah matahari.

Beda lagi kalau untuk Jarim, Misuk maupun Yoohee. Karena gadis-gadis ini jauh lebih muda dari Jungkook, mereka kadang suka bermanja-manja.

Misuk dan Yoohee yang suka bertengkar seperti Jaejun dan Jisoo selalu mengadu pada Jungkook kalau Jungkook sedang berkunjung ke rumah mereka.

"Nah! Habiskan itu! Habiskan! Kudoakan kau berubah jadi babi nanti malam!" pekik Misuk pada Yoohee karena adiknya itu berhasil menguasai snack yang dibelikan Namjoon.

Yoohee menjulurkan lidah. "Bilang saja kalau pingin! Huuu!!"

"Aish anak ini!" Misuk pun menoleh ke pintu. Matanya langsung berbinar-binar mendapati Jungkook datang. "Kook Oppa!"

"Eh? Kook-ie Oppa!" Yoohee buru-buru turun untuk mendatangi Jungkook. Sayangnya dia sudah keduluan Misuk. "Eonni!!"

Giliran Misuk yang menjulurkan lidahnya pada Yoohee sambil memamerkan lenganya yang sudah merangkul manja lengan Jungkook. "Kook Oppa milikku."

Kalau sudah begitu Jungkook hanya bisa terkekeh sambil mengacak rambut Misuk dan menggendong Yoohee di punggung. Kedatangannya menjadi berkah tersendiri bagi Namjoon. Karena setiap Jungkook datang, itu artinya dia bisa beristirahat dari kelakuan empat anak gadis itu. Dia akan berpura-pura keluar membeli sesuatu padahal kenyataannya dia pergi ke warnet untuk bermain game. Selalu saja seperti itu, padahal yang meminta Jungkook datang ke rumah juga dia.

Tapi anehnya Jungkook tidak pernah mengeluh.

Yang benar saja, kenapa juga dia harus mengeluh.

Toh dia merasa diuntungkan juga. Dia bisa bebas memantau Jarim.

Oh ayolah, jangan munafik. Jungkook ini juga pria. Tentu saja dia juga bisa menyukai seorang wanita. Jangan kaget setelah mengetahui kalau gadis yang disukainya adalah Kim Jarim, gadis yang sama yang disukai Jihoon.

Sebenarnya dia kesal melihat Jihoon yang selalu datang mencari Jarim. Apalagi adik dari Jimin itu seolah sedang berusaha menguasai Jarim seorang diri. Jarim juga sepertinya mau-mau saja, Jungkook sampai kesal. Nyaris tidak ada obrolan di antara mereka tiap kali Jungkook datang. Itulah yang Jungkook sayangkan dari kedatangannya ke rumah Namjoon setiap hari.

Tapi siapa tahu, orang yang diajak curhat oleh Jarim justru dia.

Jarim bilang sendiri kalau dia menyukai Taehyung.

Dia tanya-tanya tentang Taehyung pada Jungkook karena dia tahu kalau Jungkook dan Taehyung bersahabat dekat.

Jujur sebenarnya Jungkook sakit hati. Sekalinya saling mengobrol, ternyata mengobrolkan pria lain.

Namun apa dayanya? Itu 'kan hak Jarim juga.

Dia hanya akan memberikan senyum termanisnya sambil menjawab semua pertanyaan Jarim. Dia bahkan tertawa saat pipi Jarim memerah padahal dalam hati dia berteriak kesal.

Dia hanya ingin Jarim juga seperti itu padanya. Tapi saat itu dia tidak bisa melakukan apa pun. Lebih baik dia yang sakit hati daripada membuat Jarim menangis lalu membencinya.

Tapi doa orang yang sabar dan baik pasti akan terkabulkan.

Taehyung mengumumkan pertunangannya dengan Soomi.

Jarim sakit hati. Dia menangis sambil memeluk Jungkook. Jungkook balik memeluknya. Bedanya dia senang, senang karena kemungkinan Taehyung bersama Jarim makin kecil bahkan tidak ada.

Tapi rival Jungkook masih ada satu lagi. Yaitu Jihoon.

Beruntungnya Jarim tidak suka Jihoon.

Jadi ... mereka pun menyusul Taehyung dan Soomi menikah.

Lalu tinggal di rumah Bangtan.

Namun ia rasa itu adalah keputusan terburuk yang dia ambil.

TBC

Bangtan House [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang