First Love

121 16 1
                                    

A present to you. #MyBirthday #MyDay #AgustDDay

Di mana pun aku berada, di sanalah para gadis ada.

Entah kusapa atau tidak, mereka tetap berjingkrak-jingkrak seperti aku ini monyet sirkus.

Aku tidak tahu kenapa mereka selalu ada di sekitarku, apakah aku terlihat aneh?

Teman-teman Bangtan-ku bilang aku memang aneh.

Katanya hidungku besar seperti Mario Bros, wajahku sangat mirip dengan monyet dan yang sering mereka bilang, aku itu alien yang tersasar ke bumi.

Kalau kulihat di cermin, apa yang mereka bilang itu sangat benar 100%.

Jadi apakah karena itu para gadis selalu mengikutiku kemana-mana?

Karena aku aneh?

--"Aku" oleh Kim Tae Hyung.

Lelaki itu menghela napas. Dia pun menutup notebook-nya dan menoleh ke sekeliling. Tak sengaja dia mendapati beberapa gadis yang langsung bersembunyi begitu dia menoleh. Hm, sudah tidak heran, gadis-gadis itu akhir-akhir ini memang sering mengikutinya.

Kapan penderitaan ini berakhir? Pikirnya. Dia pun menopang dagunya di atas meja, menatap malas kawannya si Jimin yang tampak fokus mengerjakan sesuatu di laptop.

"Jimin-a."

"Sssh, kau tidak lihat aku sedang apa? Nanti."

Jimin menolaknya. Itu sudah sangat-sangat biasa. Taehyung strong power thank you.

Dia menghela napas lagi.

Jimin jurusan akuntansi, dia jurusan ekonomi. Tidak heran kenapa mereka selalu tampak di perpustakaan fakultas ekonomi bersama. Karena teman-teman Bangtan mereka kuliah di jurusan yang berbeda meski satu kampus.

Kemudian Taehyung teringat kalau dia harus mengikuti seminar. Buru-buru dia pun membereskan semua peralatannya dan beranjak. Baru dua langkah, Jimin sudah memanggilnya.

"Eodiga?"

"Aku ada seminar. Annyeong."

Tanpa harus mendengar Jimin dulu, dia segera membawa tubuhnya keluar dari perpustakaan untuk segera pergi ke lantai atas gedung fakultas ekonomi dan bisnis. Seminar itu hanya diperuntukkan bagi mahasiswa jurusan ekonomi, tidak dengan jurusan lain jadi Taehyung berangkat sendiri.

Lift yang akan membawanya ke lantai teratas tampak kosong saat dia masuk. Dia pun menekan tombol lantai 7 sebelum pintu lift menutup. Sambil menunggu, dia asik mengecek ponselnya yang sebenarnya tidak ada notifikasi apa-apa. Dia tidak punya media sosial, kontak di ponselnya juga hanya sebatas keluarga dan tetangganya di kompleks Bangtan ditambah beberapa teman kenalan itupun pria dan ... dia jomblo. Jadi, tidak heran bukan kenapa ponselnya tenang-tenang saja?

Dia hanya mengecek waktu yang tertera di sudut kanan layar ponsel. Setidaknya masih ada 5 menit lagi sebelum seminar dimulai.

Tiba-tiba saja lift berhenti. Taehyung sontak mengangkat kepalanya untuk melihat dimanakah dia berada sekarang. Masih lantai 3. Lantas ia pun menurunkan pandangan lagi.

DEG!

Rasanya jantungnya hampir meloncat dari tempat. Bukan, bukan, dia bukannya melihat hantu wanita berambut panjang di depan dengan pakaian putih yang katanya menghuni lantai 3. Tapi, dia melihat manusia.

Bermata dua, hidung satu dengan 2 lubang, bibir merah ceri, wajah bulat dengan kulit segar, tangan dua, kaki dua, kaki menapak tanah tapi kurang tinggi. Seorang gadis.

Bangtan House [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang