2. Singa betina

42 7 0
                                    

Menyakitkan ketika kamu harus berusaha melupakan seseorang yg bahkan tak pernah menjadi milikmu.
-alftn17-

⚗⚗⚗

Alkuna berbaris di barisan paling belakang, dia memilih tempat yang paling adem saat upacara.

Di sebelahnya ada Dimas dan Danil yang sedang menyimak nasihat pembina upacara. Sedangkan Alkuna malah jelalatan .

"Stt! Dim! Woy!" Alkuna menyikut lengan Dimas.

Dimas menaikkan sebelah alisnya. "Apaan? Jangan berisik deh lo, noh dengerin pembina upacara lagi ceramah tau gak?" Alkuna mengerucutkan bibirnya .

"Gak asik banget lo kutil onta!" Alkuna memilih untuk memakan permen yang selalu tersedia di saku celana bagian kirinya. Permen itu hasil nyolong dari kamar Alkena.

"Bagi permen dong Kun." Danil menyikut lengan Alkuna.

Posisi Alkuna berada ditengah-tengah Danil dan Dimas. Makanya mereka bisa bisik-bisik. Sebagai sekolah negri yang populer, SMAN 17 Jakarta sangat ketat pada setiap peraturan. Termasuk saat upacara, kalau ada yang tidak memakai atribut lengkap, akan dijemur di belakang tiang bendera.

"Kagak ada! Minta mulu lo, kapan belinya?" Alkuna memasang tampang tabokable . Danil mendengus.

"Pelit lo dasar ya! Gak gue kasih contekan lagi dah lo." Danil memalingkan wajahnya ke depan dan kembali menyimak pembina upacara.

"Ngambekan lo kutil mimi peri." Alkuna menyodorkan satu biji permen pada Danil.

"Nah gitu dong lu." Danil membuka permen itu kemudian memasukkannya ke dalam mulut saat dikiranya posisi sudah aman.

"Jadi, jika masih ada siswa yang terlambat , nanti akan di tindak lanjuti oleh bapak/ibu guru piket." Pak Samsul selaku kesiswaan mulai menatap siswa di depannya.

Alkuna jadi ikut menyimak, dia memang sering terlambat kalau membawa motor sendiri. Gak telat gak asik katanya.

Upacara telah selesai, kini Alkuna dan teman sekelasnya memilih duduk lesehan di bagian belakang kelas sambil bernyanyi. Alkuna yang bernyanyi sedangkan Dimas dan Danil memilih kotekan di bangku yang dia duduki.

Despacito
Quiero respirar tu cuello despacito
Deja que te diga cosas al oido
Para que te acuerdes si no estas conmigo.

Alkuna kembali bersiap untuk bernyanyi, kini dia menjadi pusat perhatian di kelasnya. Semua menatap kagum, kecuali seseorang.

Despacito
Quiero desnudarte a besos despacito
Firmo en las paredes de tu laberinto
Y hacer de tu cuerpo todo un manuscrito

Orang itu mendengus tidak suka, dia benar-benar muak melihat tingkah Alkuna. Alkuna bernyanyi sambil bergoyang ala bang Jali.

Karena tidak kuat, orang itu menggebrak meja dengan keras. Matanya menyipit tajam, bibirnya menyatu membentuk sebuah garis lurus.

"Apaan sih lo! Bisa diem nggak sih?" Aletta, nama gadis itu.

Semua mengernyit kaget, Alkuna langsung terdiam seketika. Wajahnya jadi datar, tapi sedetik kemudian dia cengengesan.

"Nggak bisa, ajarin gue dong cara buat diem." Alkuna memasang tampak tabokable .

"Lo tuh ya!" Wajah Aletta memerah menahan kesal.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang