Malu Tapi Mau

22.9K 1.3K 44
                                    

Satu bulan berlalu. Dua bulan juga. Tiga bulan masih sama. Ah, rasanya Fadlan menyerah sekarang. Ia pasrah saja. Tetap bekerja seperti biasanya dan memfokuskan diri pada pekerjaan. Urusan hati untuk saat ini biar kan lah. Belum bisa mencari penggantinya pula. Kenapa? Fadlan tak tertarik melihat perempuan lain. Secantik apapun perempuan itu. Bahkan Aisha dan Caca sudah mulai ikut-ikut seperti papinya, memperkenalkannya pada banyak perempuan. Hasilnya? Amsyong!

Fadlan tetap lah Fadlan. Ia masih sama. Sekeras apapun orang lain mengubah hatinya itu akan sangat sulit. Karena ia konsisten sejak awal. Jika hanya satu perempuan ini ya tetap ini. Mau hasil akhirnya seperti apapun. Tapi sekarang ia mulai menyesali. Kenapa? Ya, apalagi jawabannya kalau bukan patah hati?

Dikira enak jadi Fadlan sekarang bukan seperti Fadlan tiga tahun lalu? Di negara seberang sana, si gadis jelita sibuk kuliah. Kadang ia menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Kadang sibuk dengan urusan penelitian dosennya. Kadang sibuk dengan kesendiriannya. Ia fokus sekali mengerjakan segala tugasnya sampai kadang lupa waktu dan lupa makan.

Satu bulan yang lalu, ia baru saja kembali dari London, Paris dan Berlin untuk ikut seminar internasional. Rasa bertemu teman baru, berjalan di tempat yang baru dan segala kejadian yang menyenangkan membuatnya lupa tentang Fadlan. Bahkan sekarang pun, kerinduannya pada lelaki itu mulai terkikis dan terganti dengan kesibukannya yang sangat padat. Ia juga sedang mempersiapkan presentasi untuk seminar ilmiah di Jepang dua bulan lagi.


😍😍😍

"Kenapa lo?"

"Hah?"

Icha kaget. Ia kan lagi enak-enaknya bengong. Lah ini anak tiba-tiba datang langsung begindang?

"Danu kesini tadi?"

Muka Tio sudah berang. Kalau Danu masih berani kesini kan sia-sia ia menonjok lelaki itu. Ia sudah memperingatkan Danu beberapa kali agar tak mendekati Icha lagi tapi masih saja dilakukan. Kemana coba akal sehatnya? Kan udah punya pacar, ia sendiri yang memutuskan untuk menyerah mengejar Icha lah sekarang ketika Icha tidak respek sama sekali atas semua yang ia lakukan, ia datang lagi? Apa ia tak memikirkan perasaan Delima yang dipermainkan begitu saja? Mana si Delima jadi benci sama Icha lalu curhat sana-sini alhasil Icha yang cuma bungkam jadi tercemar nama baiknya. Yang merebut Danu darinya lah, yang marah karena Danu dekat dengannya lah, dan yang-yang lainnya yang semuanya dusta. Apa gak capek ya itu mulutnya? Icha sampai gak habis pikir juga kok bisa-bisanya orang-orang terhasut karena hal-hal seperti itu? Padahal mereka tak melihat benar wujud nyatanya.

Penghujung CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang