Chapter 15 : Akhirnya!

5K 219 3
                                    

"Kak... Sudah siap semuanya?"

"Sudah... "

"Akhirnya kita akan bertemu Anna ~"

•...•...•...•...•

"Tuan putri... Tuan putri... " suara pelayan sambil mengetuk pintu kamar mandi Anna

"Iya... Sebentar!" suara Anna sembari menggunakan handuknya

"Ada apa kau terburu-buru seperti ini?" tanya Anna penasaran

"Hmm... Maaf putri, itu di bawah... Tuan Rafael sudah pulang"

"Hah... Ohh, hmm akhirnya!" Nada Anna yang sangat bersemangat itu pun membuatnya melupakan sesuatu

Anna pun terkejut dengan perkataan si pelayan itupun langsung bergegas turun ke bawah.

"Tuan putri!... Tuan putri... Bajunya belum di pakai" pelayan pun meneriaki Anna yang sudah berlari jauh turun ke bawah

"Hmm... Dasar anak muda, pujaan hati datang lupa segalanya... "

"Rafael... "

Rafael pun yang sedang menuruni barang-barangnya pun langsung menoleh kesuara seseorang yang memanggilnya itu. Lalu,

"Anna!!" teriak Rafael
"Jangan turun dengan memakai pakaian seperti itu!" nada yang teriak dengan raut wajah yang memerah

"Ahh... Aduhh, hahaha... Maaf-maaf" Anna pun langsung bergegas kembali kekamarnya dan memakai pakaiannya.

•••
Setelah selesai memakai pakaiannya Anna pun langsung bergegas turun menemui Rafel.

"Raf... " dengan senang Anna menghampiri Rafael dan memeluknya dengan erat

"Apakah kau merindukan ku tuan putri?" tanya Rafael sambil melepas pelukan Anna

"Iya, aku sangat merindukanmu Raf" dengan senyuman yang terlukis di wajah cantik Anna

"Maafkan aku, telah membuatmu sampai merindukan ku, ini aku ada sesuatu untuk mu" kata Rafael sambil memberikan sebuah kotak berwarna biru dongker

"Ahh, apa ini?" tanya Anna dengan penasaran

"Buka saja jika kau penasaran"

"Hmm, baiklah aku akan membukanya"

Anna pun mencoba membuka kotak pemberian Rafael itu, dan dia sangat senang saat tau isi kotak itu adalah kotak musik yang berbentuk hati. Saat dia membuka kotak musik itu dan memutarnya Anna pun semangkin senang karna lagu itu sangat romantis dan terdapat sepasang boneka yang sedang berdansa mengikuti alunan musik tersebut.

"Aku suka sekali, terima kasih Rafael" Anna pun bergelinang air mata dan memeluk kembali Rafael.

"Ohh ya Raf, aku juga ada sesuatu untuk mu"

"Apa?"

"Sudah ikuti saja aku" Anna pun sambil menggandeng tangan Rafael dan membawanya ke dapur istana

"Kau tunggu dulu disini" Anna pun pergi meninggalkan Rafael untuk mengambil sesuatu untuknya

"Ini... Aku yang membuatnya sendiri, dicoba ya" Anna memberikan sepotong kue buatannya sendiri

"Hemm... Boleh juga kau membuat kue ini, darimana kau belajar?"

"Ahh, aku hanya bertanya kepada koki kepala kerajaan. Bagaimana? Kau suka?"

"Hmm, ya aku suka. Hahaha, jika nanti kita menikah kau harus sering-sering membuatkanku kue seperti ini" Rafael pun mencoba merayu Anna

"Aiss,, kau ini. Siapa yang mau jadi istrimu, kau itu selalu menggangguku"

"Tapi kau suka kan aku yang mengganggu, hahaha" goda Rafael sambil mencubit pipi Anna yang sedikit chubby

"Sana-sana... Habiskan saja kuenya jangan menggangguku jika kau sudah selesai cepat bereskan barang-barangmu lalu kau temui aku di taman

"Baiklah tuan putri yang cantik"

Wajah Anna yang daritadi memerah pun tak dapat di tahannya lagi, dia pun segera pergi meninggalkan rafael sambil tersenyum bahagia.

•...•...•...•...•...•
"Yang mulia, kereta sudah siap. Kita bisa pergi sebentar lagi" kata seorang pengawal kepada Raja Alex

"Tuanku, aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu Anna kita. Apakah dia baik-baik saja disana?" kta Ratu dengan cemas

"Tenang saja Ratuku, dia pasti akan baik-baik saja. Tuan Rafael pasti akan menjaganya dengan baik. Lagi pula besok pagi kita juga akan sampai ke istana, sabar saja yah" kata Raja Alex sambil menenangkan Ratu Luci

"Yah... Kuharap begitu Tuanku"

•...•...•...•...•...•
"Cepat juga kau kemari" kata Anna sambil meminum secangkir coklat hangatnya

"Yah,, aku kan tidak mau membuatmu menunggu lama" kata Rafael sambil menghampiri Anna

"Maaf tuan putri, saya ingin memberitahukan bahwa besok pagi Raja dan Ratu akan sampai ke istana" kata seorang pelayan datang menghampiri mereka

"Ohh, apa? Benarkah begitu? " Anna pun kembali menegaskan perkataan pelayan itu.

"Benar tuan putri, saya mohon diri dulu" pelayan itupun meninggalkan mereka berdua di taman

"Wahh, besok Raja dan Ratu akan pulang. Kau senang Anna?"

"Tentu saja lah, bagaimana aku tidak senang, Raja dan Ratu akan pulang. Mereka pasti mau membuatkan aku acara ulang tahunku yang ke 17"

"Ohh benarka begitu? Tak lama lagi kau ulang tahun nona?" tanya Rafael dengan penasaran

"Iya, tentu saja"

"Kapan?"

"Hmm... 3 hari mulai dari sekarang"

"Ohh begitu. Akankah ada pesta besar untuk ulang tahunmu?"

"Iya, akan ada pesta dansa yang akan mengundang seluruh rakyat dan kerajaan yang menjalin persahabatan dengan kerajaanku"

"Hmm... Apakah ayah akan diundang dalam acara ini?" kata Rafael dalam hati

"Kau tau siapa saja kerajaan yang akan diundang? "

"Hmm... Tidak juga, mungkin Jhon tau siapa saja yang akan diundang"

"Ohh begitu"

•...•...•...•...•...•

"Yang Mulia Raja Morgan memasuki ruangan" Kata seorang pengawal yang mengumumkan kedatangan Raja Morgan

"Baiklah tidak usah lama-lama lagi, menurut perhitungan bangsa kita. Tak lama lagi adalah hari bulan purnama merah ke-5 itu, saya harap kalian akan siap pada pertarungan kali ini, kita harus benar-benar menghabisi seluruh clan Voltaire, saya rasa bulan purnama merah itu akan bertepatan dengan hari perayaan ulang tahun dari putri Anna, kalian tau kan? Anak dari Raja Alex keturunan Van Healsing"

"Bagaimana cara kita untuk mencoba menghabisi clan Voltaire? " tanya seorang mentri disana

"Tenang saja, semuanya sudah ada yang mengatur. Tinggal kalian persiapkan diri saja untuk kemenangan kita demi kedamaian bangsa vampire dan manusia"

•...•...•...•...•...•
"Selamat malam nona" ucap Rafael sambil mencium punggung tangan Anna

"Selamat malam Rafael"

Rafael pun meninggalkan kamar Anna

*sampai di kamar Rafael

"Raja, apakah kau tau jika bulan purnama merah ke-5 itu akan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Anna disini. Akan banyak orang yang hadir, aku akan mencari cara untuk menghadapi pertempuran ini".  

itulah isi surat yang Rafael tulis untuk ayahnya, yang dia kirimkan melalui merpati.

•...•...•...•...•...•

Halo readers 😂😂. sorry banget kemarin sempet vakum gtu, soalny lagi gk tau mau nulis apa. Trus jg lagi magang😂. Mohon dimengerti yahh wkwkwk, gw janji kali ini akan lebih rajin lagi updatenya. Maaf jg klo ceritanya gk terlalu menarik😅. Jangan lupa vote terus yah💕👍

My Romance Vampire (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang