Chapter 16 : Bulan purnama merah

5.2K 204 3
                                    

"Raja, apakah kau tau jika bulan purnama merah ke-5 itu akan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Anna disini. Akan banyak orang yang hadir, aku akan mencari cara untuk menghadapi pertempuran ini".  

•...•...•...•...•...•

*Author's pov :
Di sebuah kastil yang terletak tidak jauh dari hutan perbatasan, terdapat sebuah kastil yang tertutup di daerah pegunungan. Disitulah mereka clan Voltaire berdiam, mereka sudah menunggu selama bertahun-tahun untuk mempersiapkan kedatangan bulan purnama merah ke-5, agar mereka dapat merebut permata yang dapat membuat kekuatan mereka menjadi lebih besar dari sebelumnya dan untuk menguasai bangsa vampire dan manusia di daerah Eropa.

*Kastil Voltaire
Sir Demons (Ketua clan Voltaire) :
"Dengar kalian semua, sebentar lagi bulan purnama merah ke-5 akan dimulai. Kalian harus berisap-siap untuk merebut kembali permata itu dan kita akan menguasai mereka semua... Hahaha.... Persiapkan semuanya mentri, aku mau perang kali ini kita menang" katanya dengan senyuman jahat

"Tentu Sir, saya akan mempersiapkan semuanya dengan baik. Saya dengar permata itu berada di tangan putri Anna, anak dari Raja Alex keturuan Van Healsing yang kuat itu. Kita harus berhati-hati, karena bulan purnama merah ke-5 itu bertepatan dengan perayaan ulang tahun anaknya diistana. Kita harus bisa menyusup ke dalam istana tanpa sepengetahuan" kata mentri dari Sir Demons

"Atur saja semuanya. Aku mau semuanya berjalan dengan mulus"

"Baiklah Sir... "

•...•...•...•...•

Tok... Tok... Tok...

"Hei nona, bangunlah sudah pagi. Jangan menjadi putri tidur, ayo cepat" bujuk Rafael

"Ayolah Raf... Ini masi pagi, kenapa kau membangunkan ku sepagi ini?" tanya Anna dengan muka ngantuknya

"Raja dan Ratu sudah kembali" jawab Rafael

"Hah? Apa? Serius? "

"Yeahh... Makanya cepat temui mereka, sebelum ke bawah mandi dulu sana"

"Iya.. Iya.. Makasih yah.. Sudah kau siapkan belom kamar mandiku?"

"Tentu saja sudah, tapi ada satu yang belum ku masukan"

"Apa?"

"Kau mau menggunakan wewangian apa hari ini?" tanya Rafael sambil melihat botol-botol wewangian disana

"Hemm... Lily saja" sambil menunjuk kearah botol yang berisikan wewangian

"Baiklah, tunggu ku siapkan dulu" Rafael pun masuk ke dalam kamar mandi Anna untuk mempersiapkan kembli

.........
"Sudah" kata Rafael
Rafael pun langsung mengendong Anna dengan ala-ala bride style

"Heii... Apa-apa'an kau? Cepat turunkan aku Raf" kata Anna yang terkejut saat di gendong Rafael

"Tidak... Aku tidak mau... Aku ingin mencoba menggendong calon Ratuku hahaha... " goda Rafael

"Ihh apa'an sih, Ratu nenekmu? turunkan aku cepat" pintah Anna dengan wajah memerahnya

"Udah, biarkan saja aku menggendongmu. Kau pasti senang kan di gendong pria setampan diriku"

"Engak! "

"Sudahlah nona cantik, tidak usah malu-malu. Kau pasti akan merindukan hal-hal ini" ujar Rafael sambil membawa masuk Anna ke dalam kamar mandinya

•...•...•...•...•...•

"Perhatian Raja dan Ratu sudah kembali ke istana" kata seorang pengawal

"Yang Mulia, biar saya bereskan semua barang-barang anda" ujar Jhon

"Ohh, baiklah, terima kasih Jhon" jawab Raja Alex

"Hmm.. Sebentar Jhon, kau tau Anna dimana sekarang?" tanya Ratu Luci

"Ohh itu, katanya tuan putri sedang mandi sekarang. Sebentar lagi dia akan turun"

"Ohh terima kasih Jhon"

•...•...•...•...•...•

"Hei Raf, coba kau lihat gaun mana yang cocok aku kenakan sekarang?" tanya Anna sambil memperlihatkan koleksi gaunnya kepada Rafael

"Hemm, sepertinya yang biru putih itu bagus"

"Hmm.. Kemarin aku sudah menggunakan yang warna ini, coba yang lain"

"Hmm... Yang merah muda itu saja" Rafael menunjuk kearah gaun yang di pegang Anna

"Ahh jangan deh. Gaun ini sudah terlihat kecil dan ngak muat lagi"

"Yaudah terserah nona saja. Semua gaun yang nona kenakan itu bagus semua, dan nona terlihat cantik saat mengenakannya" puji Rafael

"Aku kan memang selalu cantik hahaha... Aku pakai yang ini saja deh"

......

"Ayah... Ibu... " teriak Anna saat menuruni tangga

"Hahaha... Putriku" kata Raja Alex sambil memeluk Anna

"Sayang selama ini kau tidak apa'apa kan? Semuanya baik-baik saja kan? Apakah tuan Rafael selalu menjaga mu dengan baik? " tanya Ratu dengan cemas

Anna pun melihat kearah Rafael dan tersenyum "Tenang saja bu, dia sealu berada di sampingku" Anna memeluk Ratu Luci

"Syukurlah" jawab Ratu Luci

"Tuan Rafael, terima kasih sudah mau menjaga putri kami selama ini" ucap Raja Alex

"Sama-sama Yang Mulia, ini sudah kewajibanku sebagai pelayan pribadi putri Anna"

"Hahaha... Iya, ehh Jhon, tolong kau persiapkan semua kebutuhan buat acara ulang tahun Anna, dan jangan lupa sebarkan semua undangan keseluruh penjuru negri. Agar para bangsawan dan rakyat dapat hadir ke pesta ulang tahun ke-17 Anna" pintah Raja Alex

"Baiklah Yang Mulia, saya akan laksanakan"

"Hemm permisi tuan Jhon" panggil Rafael sambil memegang pundak Jhon

"Iya tuan?"

"Apakah kau tau siapa saja yang akan diundang dalam pesta ini?"

"Iya tuan saya tau"

"Hmm... Apakah kerajaan sebrang akan diundang?" bisik Rafael

"Tentu saja tuan, kerajaan kita dengan kerajaan sebrang sudah mulai menjalin hubungan baik. Jadi kerajaan disana akan diundang ke dalam pesta ulang tahun putri Anna"

"Ohh begitu. Terima kasih Jhon"

"Sama-sama tuan. Maaf saya mau menyelesaikan tugas dulu"

"Ohh oke, baiklah"

"Mari kita semua makan" ajak Raja Alex

"Ayok... Yukk Raf gabung" sahut Anna

"Iya tuan Rafael, mari gabung bersama" ajak Ratu Luci

"Ah.. Baiklah Yang Mulia" jawab Rafael

Mereka pun makan bersama dalam kehangatan kekeluargaan

#NextStory💞



My Romance Vampire (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang