Dari aku masih di Sekolah Menengah Pertama, sampai sekarang sudah di akhir waktu menjadi mahasiswa
Banyak waktu yang aku habiskan dengan membaca novel-novel romansaAku sudah ribuan kali mendengar solusi-solusi untuk tidak menyiksa diri dengan mendengarkan lagu-lagu sedih atau cerita-cerita yang menyayat hati.
tapi aku bukan satu-satunya kan?
Aku yakin banyak dari kamu yang juga melakukan hal yang sama :
Mendengarkan lagu dan membaca cerita yang menyayat hati saat perasaan sedang tidak seindah pelangi
Hanya untuk menambah kesedihan dan menyiksa diri sendiri.Aku perempuan penuh arogansi,
Aku tidak suka orang lain melihat ku menangis
Aku tidak suka orang lain tau bahwa perasaan ku lemah terhadap hal-hal menyangkut hati
Aku tidak suka orang lain tau aku tersakiti.Bagaimana aku menutupinya saat aku merasakan semua itu?
Mudah, jawabannya : aku menyakiti orang lain agar mereka tidak tau aku lemah.
Aku dengan mudahnya mengeluarkan racun dari mulutku agar orang lain terluka.
Apa aku senang?
Tentu tidak.
Tapi aku telah melakukannya.
Berulang-ulang kali.
Sampai akhirnya menjadi boomerang untuk diriku sendiri.Aku punya masalah dalam hal mengendalikan rasa takut.
Termasuk takut kehilangan orang-orang yang aku kasihi.Yang aku lakukan selama ini masih sama : bersembunyi dengan menyakiti.
Aku bersembunyi berusaha pergi dari ketakutan-ketakukan yang tidak seorang pun tau akan terjadi atau tidak.
Aku menyakiti orang lain dengan ketakutan ku sendiri.
Aku menghakimi, menyudutkan, dan akhirnya melukai.Apa yang ku dapat?
Tidak ada, hanya kehilangan
Tidak ada, hanya ketakutanku yang menjadi nyata.Sisanya hanya penyesalan.
Seperti yang sudah tamat di cerita-cerita yang aku baca.Akhirnya sama.
Beberapa cerita berakhir luka.Aku melukai diri ku sendiri
Aku melukai orang yang ku kasihi
Dan cerita ku sempurna sudah dengan luka yang terus menganga.Biar, sudah, mau diapakan lagi
Aku memang pantas menerima ini
Hukuman ini sudah paling cocok untuk orang-orang yang selalu melukai : ditinggal pergi orang-orang yang dicintainya setengah mati.-------------------------------------------------------
Dari perempuan biasa yang sedang mengobati luka,
Dengan penuh cinta,
Pinggan Rizki Biaz D
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan biasa dengan patah hati yang tidak biasa.
RandomMasih bicara tentang hati Ini bukan cerita berplot, ini hanya kumpulan-kumpulan frasa yang mewakili hati dari penulisnya.