Empat : Rindu dan Insomnia

40 0 0
                                    

Jika kamu memimpikan seseorang itu berarti orang yang kamu mimpikan sedang merindukanmu..

Begitulah sepotong kalimat yang aku baca berkali-kali di hampir setiap portal bacaan online.
Baik ditulis dengan bahasa Inggris maupun Indonesia, artinya kurang lebih seperti kalimat bercetak miring di atas.

Berkali-kali aku membacanya, berkali-kali juga aku semakin membenci si pembuat kalimat yang entah siapa itu.

Jadi setiap malam aku berbaring di kasur dengan penuh tanya

'Apa nanti aku akan memimpikan dia lagi ya?'
'Mungkin kalimat itu benar, mungkin juga tidak. Tidak mungkin dia juga menyimpan rindu yang sama seperti milikku.'

Tapi setiap dia ada di mimpiku setiap pagi aku kembali berseteru dengan pikiran ku sendiri. Yang lebih parah aku bermusuhan dengan kalimat itu lagi.

'Tidak mungkin, itu pasti cuma kebetulan. Sudah cukup aku tidak mau membacanya lagi.'

Lain lagi kalau tidak ada orang itu dalam mimpi ku.
Kali ini jawaban ku semakin tidak tau diri

' untuk apa aku tidur jika aku tetap tidak menemukan mu di mimpiku.'

Begitulah yang kutulis pada pukul empat pagi hari itu dan hari hari berikutnya saat aku insomnia.

Dari tulisan itu mungkin saja aku menumbuhkan rasa benci atau malah jijik dari orang-orang yang tidak sengaja membacanya.

Mereka belum tau saja menahan rindu bisa menyebabkan seseorang menjadi insomnia dan menjadi pembual paling bullshit dalam urusan frasa seperti yang sedang aku tulis ini.

Setidaknya saat menulisnya mereka menggunakan hati dan perasaan yang sedang tidak berdusta.

Tapi seingatku dulu, saat kita masih bertukar rindu aku sering melihatmu datang di bunga tidurku.
Tapi sekarang, saat rindu sudah menjadi tabu antara kamu dan aku, aku hanya melihat mu beberapa kali yang bisa kuhitung hanya dengan jari tangan kiri.

Urusan Rindu dan Insomnia mungkin memang ditakdirkan satu paket.
Lihat saja orang-orang pemuja rindu akan menjadi insomnia sampai jam empat dini hari.

Lelah badannya, ingin beristirahat
Tapi apa daya hatinya terus meronta-ronta agar mereka tetap terjaga.

Sama seperti orang-orang yang sedang merindukan orang lain, aku juga sama bodohnya, sering tidak tidur hanya untuk disiksa.
Disiksa rindu yang tidak berujung temu
Rindu yang hanya dimiliki satu orang dan tidak dirasakan oleh orang lain.

Rindunya tidak sempurna, hanya sekedar rindu yang hanya mampu mengudara di langit-langit kamarnya saja.
Rindu yang tidak bisa disampaikan pada siapapun.

Bahkan Rindu yang pemiliknya tidak tau untuk siapa.

Dicari :

Orang yang sedang dirindukan oleh penulis ini. Ada pesan katanya : baik baik ya, semoga kamu bahagia dan rindumu bisa sempurna.

-------------------------------------------------------

Dari perempuan biasa yang sedang mengobati luka,

Dengan penuh cinta,
Pinggan Rizki Biaz D.

Perempuan biasa dengan patah hati yang tidak biasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang