"Hingga pada akhirnya terbentang jarak yang bernama Jeda yang sama-sama saling mendiamkan kita.
Jeda yang membuatku menyadari bahwa diammu adalah hal yang sangat menyakitkan.
Jeda yang membuatku mengerti bahwa waktu seperti membeku.
Dan jada itu adalah rindu,kisah yang tertulis karena jeda tentangmu.Yang tadinya selalu terbiasa bersama,lama-lama menghilang dan kita dipaksa untuk sama-sama memaklumi keadaan.
Entah bagaimana caranya jeda itu sudah terhitung dekat.Aku sangat berharap untuk tidak terbiasa karena itu,tapi sepertinya aku salah.
Semesta aku mohon berpihaklah padaku,aku hanya ingin berdamai dengan keadaan dan perasaanku,aku tak ingin memandang keadaanku dengan penuh kebencian nantinya.Aku tidak menuntut apapun keinginanku bisa terwujud,aku hanya ingin,bantu aku untuk menyakinkan diriku berbagai hal baik yang akan mengganti apapun hal yang buruk.
Setidaknya sampai aku terbiasa untuk menerima segala sesuatu yang tak sesuai dengan harapan yang ku punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Tak Bersuara
RandomAku dan kamu adalah sebuah pembatas yang disebut "Teman"