Hujan Turun Tak Semenyenagkan (Dulu)"

335 8 0
                                    

"Dulu kita pernah saling sama-sama menguatkan,pernah sama-sama takut kehilangan.
Kita sering berdoa agar hujan turun lebih lama. Agar kita terkurung dan memiliki alasan agar tidak kemana-mana.
Sebab katamu ,bersamaku apapun akan terasa lebih hangat.

Saat hujan turun kita sering meramalkan mantra-mantra,seolah yang kita bicarakan adalah doa terhebat.Lebih lama hujan turun lebih lama pula denganmu.Aku merasa hidup lebih berarti,itulah yg membuatku bertahan.

Hujan dan kamu adalah kenangan yang tak pernah lapuk dari ingatan.
Bersamamu aku menyukai hujan.aku suka memainkan bulir-bulir air hujan di tangan,atau pada saat yang lain? Kita sengaja membelah jalan di tengah hujan. Aku selalu menyukai suasana seperti itu.

Namun kini seolah sedih dan hujan adalah teman sejalanku. Aku tidak lagi bisa memelukmu saat hujan turun,meski setiap hujan turun aku selalu bisa menemukanmu dalam ingatan. Sesorang yg dulu bersikeras mengajakku bertahan. Katamu,apapun yang terjadi tetaplah denganku. Begitu manis dan selalu menguatkan.

Hal yang akhirnya sulit membuatku merelakanmu, bahkan dalam ingatan. Kamu menjadi kisah sedih yg kini meninggalkan pedih.Setiap hujan turun aku kembali mengenagmu.Ingin lari,ingin menyudahi tetapi hati dan segala yang terjadi tak mau lagi peduli. hujan kini tak lagi semenyenagkan saat bersamamu.
Hanya turun dengan rasa rindu yg berakhir pilu.

Jeritan Tak BersuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang