"Aku memang ingin memiliki dia,tapi aku tidak mau terlalu memaksa.Aku memang ingin berjuang tapi aku tau diri.Untuk apa aku berjuang,jika orang yang aku perjuangkan bahkan tidak menganggap aku ? Eh ralat dia menganggapku tapi sayang dia cuma menganggap aku sebagai TEMAN atau bahkan mungkin hanya sebatas kenalan saja.
Dia suka orang lain,untuk sekarang itulah yang dapat aku simpulkan.Teman aku pernah berkata bahwa aku masih bisa berjuang selama orang yang aku sukai belum pacaran dengan orang lain.Tapi tidak,aku tidak mau seperti itu karena aku ingin dia bahagia.Biarlah dia bahagia dengan orang yang dia suka,tak apa jika orang itu bukan aku.Karena sekuat apapun aku berjuang,kalau pada dasarnya dia suka sama orang lain,aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku tidak ingin menyalahkan dia,karena jika di lihat-lihat,Ada sedikit sifat dia yang menunjukkan bahwa dia mencoba dekat dengan ku.Tapi aku berfikir positf,aku berfikir mungkin dia hanya ingin berteman dengan ku.Tapi lama-lama muncul sebuah pikiran bahwa mungkin dia mencoba dekat denganku karena dia mulai tertarik dengan aku.Tapi aku berusaha menepis pemikiran itu jauh-jauh karena aku tidak mau terlalu percaya diri.
Dan sekarang aku harus benar-benar mundur dengan teratur.Karena aku tau diri,dia tidak mungkin memiliki rasa yang sama denganku.Dia menyukai wanita lain dan aku benar-benar bisa melihat itu dari cara dia memperlakukan wanita itu.Dari sini aku berharap semoga dia bahagia dengan wanita itu.
Mungkin sekarang waktunya aku berhenti mengharapkan dan memaksakan sesuatu yang tak pernah bisa menjadi kenyataan,karena sekuat apapun aku berharap dan memaksakan ,nyatanya jika Tuhan berkata tidak? Aku bisa apa
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Tak Bersuara
RastgeleAku dan kamu adalah sebuah pembatas yang disebut "Teman"