01

1K 60 3
                                    

Namikaze Naruto, pemuda berambut pirang, bermanik Sapphire, berkulit tan dan memiliki tiga gurat tipis di masing-masing pipinya. Badannya tinggi dan memiliki postur tubuh yang tegap. Anak tunggal pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina yang sekarang menyandang marga Namikaze. Mereka memiliki kedai ramen sederhana di sudut jalan dekat stasiun kereta api di kota Tokyo. Usaha kecil-kecilan yang mampu membiayai segala kebutuhan rumah dan pendidikan Naruto.

Namun karena keterbatasan biaya, Naruto yang termasuk anak yang cerdas terpaksa harus puas dengan pendidikan hanya sebatas tamatan Sekolah Menengah Atas.

Naruto adalah sosok anak yang pantang menyerah, meskipun pendidikan yang diterimanya hanya sebatas tamatan SMA namun dia tak henti-hentinya belajar. Disetiap ada waktu luang, dia selalu menyempatkan diri belajar atau pun sekedar membaca buku ilmu pengetahuan. Naruto kini bekerja di salah satu Restaurant sederhana yang cukup terkenal di pinggiran kota Tokyo sebagai pramusaji, dia bekerja hingga pukul 00.00 tepat.

Dari semua kegiatan harian yang dilaluinya, hanya satu hal yang mampu menghilangkan segala penatnya yaitu menonton film anime favoritnya : 'MENMA' yang menceritakan tentang kehidupan seorang Ninja bernama Menma yang dikucilkan oleh penduduk desa Konoha tempat tinggalnya.

Dengan penghasilannya yang pas-pasan, Naruto selalu menyisihkan uangnya untuk membeli kepingan DVD anime favoritnya itu. Dia tertarik dengan karakter Menma yang pantang menyerah dan selalu membantu orang-orang di sekitarnya dan yang paling menarik perhatiannya adalah tokoh gadis berambut Indigo bermanik Amethyst yang menyukai Menma secara diam-diam semenjak mereka masih duduk di bangku akademi.

Cinta si Indigo yang begitu tulus untuk seorang pemuda yang dianggap monster oleh penduduk Konoha mampu menggetarkan hati kecil Naruto, dia pun berharap memiliki pasangan seperti sosok karakter gadis di film anime favoritnya itu. Hyuga Hinata nama gadis Indigo tersebut, sangkin terobsesinya Naruto dengan sosok gadis Hyuga itu dia selalu mencari dan mendekati gadis yang memiliki ciri fisik yang sama dengan Hyuga Hinata. Sampai-sampai teman-teman sepermainannya maupun di tempat dia bekerja selalu menertawakannya dan menganggapnya aneh, mana mungkin ada orang yang mirip dengan karakter anime.

* * *

ICHIRAKU RESTAURANT

"Haaahhh hari ini sungguh melelahkan" gumam si blonde setelah dia keluar dari pintu restaurant tersebut. Sesekali direnggangkannya otot-ototnya yang mulai kaku akibat bekerja tadi.

Dia pun melangkahkan kaki menuju apato kecil sewaannya yang berjarak sekitar 1 km dari tempatnya bekerja. Memang semenjak bekerja di Ichiraku Restaurant dia pindah dari rumah dan menyewa kamar kecil karena jarak rumah dan tempatnya bekerja sangat jauh. Maka untuk menghemat waktu dan biaya dia pun akhirnya memutuskan untuk pindah dari rumah.

Malam itu langit sangat indah, bulan purnama dan bintang-bintang yang bertaburan menandakan bahwa malam ini hujan tak akan turun seperti hari-hari sebelumnya.

Dengan langkah yang santai dan ditemani suara hewan-hewan malam Naruto berjalan sambil menenteng bungkusan di tangan kanannya. Dia selalu membawa sisa makanan dari tempatnya bekerja, lumayan untuk sarapan keesokan harinya.

Apato kecil Naruto terletak agak jauh dari rumah penduduk, dia harus melewati hutan lindung dan sungai kecil untuk tiba di rumahnya. Sebenarnya dia agak takut karena ada kabar yang beredar bahwa di hutan ini ada penunggunya namun dia selalu melawan ketakutannya dengan berfikir positif, bahkan saat pertama kali pindah dia pernah lari terbirit-birit karena dia melihat bayangan-bayangan putih di salah satu pohon, dia meyakini bahwa itu adalah makhluk halus.

Sialnya Naruto lagi-lagi melihat bayangan putih tersebut, dengan sisa tenaga yang dimilikinya dia berlari sekencang-kencangnya menuju rumahnya yang sudah kelihatan dari jauh.

Sesampainya di rumah, dia sesegera mungkin mengunci rapat-rapat pintu rumahnya dan mulai mengatur nafasnya yang nogos-ngosan akibat lari marathon dadakan.

"Untung aku selamat" gumamnya sambil mengelus dadanya.

"Lebih baik aku menonton anime saja" sambungnya.

Cara yang ampuh untuk melupakan kejadian horor yang dialaminya adalah menonton anime MENMA yang menjadi favoritnya, anime itupun diputarnya melalui DVD player yang dibelinya saat menerima gaji pertama. Kecangihan teknologi membuat segala sesuatu serba instan, Naruto tak perlu membeli TV karena DVD player yang dibelinya memiliki layar untuk menampilkan video.

Sampai pukul 3.00 pagi, akhirnya dia memutuskan menyudahi acara menontonnya, ditambah lagi episode dalam DVD itu pun telah habis.

"Yah... Masa Hinata hilang. Percuma Menma itu Ninja yang hebat, masa dia ga bisa menemukan keberadaan Hinata. Coba aku yang jadi dia, tak akan kubiarkan Hinata hilang dari pandanganku walau hanya sedetik saja" gerutunya mengomentari film yang baru ditontonnya.

Naruto pun meletakkan tubuh letihnya diatas futon dan mulai menutup mata dan membiarkannya masuk ke alam bawah sadarnya.

TBC

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang