Seperti biasa, sepulang bekerja Naruto selalu menonton film anime favoritnya.
Hari ini dia baru membeli serial terbaru anime MENMA yang telah lama berhenti di update.
"Asik episode terbaru. Aku ingin tau kelanjutannya"
Narutopun menghidupkan DVD playernya, dengan beberapa cemilan dan minuman yang menemaninya menonton.
Anime View
"Hinata-chan, akhirnya aku berhasil menemukanmu" kata Menma.
"Na- Menma-kun?" ucap Hinata.
'Kenapa aku melihat Naruto-kun? Dia kan Menma-kun. Ada apa sebenarnya denganku?' batinnya.
"Ada apa Hinata-chan? Kenapa kau melamun? Apa Kabuto menyakitimu?"
"Ehhmm tidak kok, daijobu Menma-kun"
"Souka, ayo kita kembali bersama aliansi"
"Ayo"
Menma dan Hinatapun kembali pada aliansi, banyak yang menghawatirkan Hinata, bahkan Sakura dan Ino menangis.
Pertarungan masih berlanjut melawan Uchiha Madara. Aliansi sudah banyak yang kehabisan chakra, karena sudah berhari-hari mereka berperang.
Pufftt
Bunshin Menma yang menyelamatkan Hinata menghilang digantikan oleh kumpulan asap. Menma yang asli saat ini sedang melawan Madara.
"Baiklah teman-teman, kita harus membantu Menma dan yang lain" ungkap Shikamaru.
"Ayo" jawab mereka serentak.
Namun naas, Patung Gedo telah berhasil menangkap Kyubi dan saat ini Menma terbaring lemah karena Chincuriki yang kehilangan bijunya akan mati.
Detak jantung Menma semakin melemah dan saat ini Sakura dan Gaara sedang membantu membawanya menuju Edo Tensei ayahnya.
Hinata hanya mampu memandang kepergian Menma dari jauh dengan Byakugan tanpa berniat sedikitpun untuk mendekatinya.
'Ada apa denganku? Kenapa aku tidak merasa khawatir sedikitpun dengan keadaan Menma? Bukannya aku sangat mencintainya sedari kecil? Kenapa aku tidak merasakan apapun?' batinnya sambil meremas baju nya erat.
Disisi lain, Sakura tetap berjuang mempertahankan detak jantung Menma. Namun pandangan Menma semakin kabur dan akhirnya dia hilang kesadaran.
End
"Pasti Hinata-chan sedih melihat Menma dalam keadaan seperti itu" kata Naruto sambil mempause dan menzoom wajah Hinata.
'Deg'
Tiba-tiba jantungnya berdetak dengan sangat kencang dan bulir-bulir air mata mengalir dari kedua pipinya.
Merasakan sesuatu yang basah dikedua pipinya, jemari tangannya menyentuh dan menghapus sesuatu yang basah itu.
"Apa aku menangis hanya karena film ini?" Tanyanya entah pada siapa.
Dihapusnya dengan kasar air mata itu, namun bukannya semakin berkurang malah air mata itu semakin cepat menurun keluar dari matanya.
Dia meremas baju di sebelah kiri dadanya, disana terasa sakit bagaikan dicengkeram kuat oleh tangan tak kasat mata.
"Sa- sakit"
Bruukkk
Akhirnya Naruto terjatuh dan hilang kesadaran.
Alam Bawah Sadar
Naruto membuka kedua kelopak mata sewarna madu itu dengan perlahan. Lambat laun, dia kembali mendapatkan kesadarannya.
"Dimana ini?" Gumamnya sambil memegangi kepalanya yang terasa berat.
"Hei Gaki. Kau sudah sadar?"
"Si-siapa kau?"
Bletak...
"Iitatatatatataiiiiiiii" jerit Naruto saat kepala pirangnya diketuk dengan tongkat kayu milik si kakek tua.
"Kenapa kau memukul kepalaku? Nanti aku terkena amnesia" lanjut Naruto.
"Memang kau sedang mengalami amnesia"
"Ha? Apa iya? Bagaimana bisa?"
"Haaahhh" helaan nafas dari si kakek tua yang merasa bosan dengan tingkah Naruto.
"Dasar. Baka-Gaki"
"Hei Baka-Jiji sudah seenaknya memukulku sekarang malah menghinaku" geram Naruto.
"Siapa kau sebenarnya?" Tanya Naruto mulai jengah dengan Pria tua di depannya ini.
"Aku akan menceritakan sesuatu kepadamu"
"Hei Baka-Jiji, aku tidak mau mendengar ocehanmu. Katakan saja siapa kau sebenarnya dan tempat apa ini?"
Bletak
"Itaaiiii" ringis Naruto.
"Kenapa kau memukulku lagi?" Tanya Naruto sambil mengusap-usap kepalanya yang benjol.
"Makanya dengarkan ceritaku!"
"Haaaaaaahhhh baiklah. Cepat ceritakan" ucap Naruto sambil mendudukkan bokongnya.
Flashback On
Sakura pulang dengan menundukkan kepala, begitu pula seluruh warga Konoha.
Saat ini hujan rintik-rintik mengguyur bumi seolah ikut merasakan kesedihan seluruh warga Konoha. Kesedihan yang mendalam yang dikarenakan kematian pahlawan mereka. Uzumaki Menma.
Ya. Menma meninggal seteleh menyelesaikan misinya untuk menyelamatkan dunia. Dia menjadikan tubuhnya sebagai perisai saat Uchiha Madara yang telah kalah dari pertarungan mencoba meledakkan tubuhnya sendiri agar seluruh warga ikut mati bersamanya.
Namun Menma sang pahlawan, dia memeluk erat tubuh Madara dan meminta Obito yang telah menjadi teman mereka untuk mengirimnya dan Madara ke dalam dimensi mata yang merupakan kekuatan spesial Klan Uchiha, yaitu dengan jurus Kamui.
Awalnya Obito menolak permintaan Menma, namun melihat kesungguhan Menma, akhirnya dia menyetujuinya.
Seluruh warga Konoha bersedih, bahkan Obito merasa menyesal dengan keputusan nya yang menyetujui keinginan Menma.
Terutama seorang gadis berambut indigo dari Klan Hyuga. Dia lah yang paling merasa kehilangan, dia yang paling menderita dari semuanya.
Bahkan saat ini dia hanya mampu menangis didepan makam sang pahlawan. Uzumaki Menma yang sangat dicintainya.
Hal ini mengakibatkan Hinata memutuskan untuk mencintai Menma seorang sampai akhir hayatnya dan dia meninggal diusia yang terbilang masih muda.
Kematian memang membawa perdamaian dunia, namun juga membawa petaka untuk Klan Hyuga karena Putri sulung Hyuga Hiashi mengakhiri hidupnya beberapa bulan setelah perang dunia berakhir.
End
"Cinta tulus yang diberikannya kepada Menma sangat menggetarkan hatiku, maka dari itu aku membawamu ke sini agar kau mampu merubah sejarah dan memberikan kebahagiaan untuknya. Dia berhak untuk bahagia"
"A...apa maksudmu?"
"Haaah dasar Baka. Aku ingin kau menggantikan tugas Menma dan membahagiakan Hyuga Hinata"
"Kenapa harus aku?"
"Karena kau adalah rainkarnasi dari Uzumaki Menma. Hanya kau yang mampu melakukannya"
"Tapi, bagaimana caranya?"
"Aku akan mengirimmu ke medan perang, kau harus selamat dari kematian yang menunggumu lalu bahagiakan Hyuga Hinata. Itu adalah misimu. Saat kau menyetujuinya, aku akan segera mengirimmu ke sana"
'Ayo berfikir Naruto, Hyuga Hinata adalah orang yang kau cintai. Aku diberi kesempatan untuk membahagiakannya, aku tak boleh menyianyiakan kesempatan emas ini. Yosh sudah ku putuskan' bati Naruto.
"Baiklah, aku menerimanya"
"Baiklah, tutup matamu dan kuatkan tekatmu"
"Haik"
Naruto pun menutup mata dan benerapa saat kemudian muncullah cahaya yang sangat menyilaukan mengerubunginya. Saat cahaya itu hilang, sosok Naruto pun ikut menghilang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL
FanfictionNamikaze Naruto, si maniak anime yang jatuh cinta pada salah seorang tokoh wanita di salah satu anime favoritnya. Walaupun banyak gadis-gadis di sekolah yang menyatakan cinta, namun semua di tolak karena hatinya telah terpaut dengan seorang tokoh an...