Setelah dirasa aman, Naruto dan Sasuke kembali menyerang Madara. Saat ini Madara sudah terpojok, serangan terakhir pun dilancarkan oleh Naruto dan Sasuke. Akhirnya Madara dapat dikalahkan.
'Bagaimana mungkin aku yang hanya orang biasa mengeluarkan jurus sehebat ini ya?' batin Naruto.
"Kenapa Mugen Tsukoyomi belum berhenti? Madara kan sudah kita kalahkan" ucap Sakura.
"Jurus itu hanya bisa dihentikan oleh penyatuan Chakraku dan Sasuke" ucap Naruto.
"Ayo kita lakukan" lanjutnya.
"Baiklah, tapi jika kau berhasil mengalahkanku. Konoha adalah desa yang paling kubenci, lebih baik seperti itu." Balas Sasuke dengan gaya Cool.
"Apa maksudmu Sasuke? Desa Konoha adalalah rumah kita!" Naruto mulai menaikkan nada bicaranya.
"Khe.. hanya orang lemah yang menjadikan desa Konoha sebagai rumahnya"
"TEMEE!!!!!" Naruto berlari menerjang Sasuke.
Akhirnya pertempuran keduanya tak dapat terelakkan lagi. Pertempuran yang telah terjadi dari generasi sebelumnya. Pertempuran antara Matahari dan Bulan, Yin dan Yang.
Berbagai serangan saling dilontarkan antara Naruto maupun Sasuke. Kekuatan yang sangat dahsyat memenuhi area perang.
"Sasuke, sudah cukup. Hentikan semua ini"
"Tidak. Ini belum berakhir"
Kembali serangan bertubi-tubi dilayangkan Sasuke dan Naruto. Mereka sama-sama mulai kehabisan Chakra dan semakin melemah.
Tiba-tiba muncullah pusaran Chakra di telapak tangan kanan Naruto dan Sasuke mengeluarkan aliran listrik di telapak kiri tangannya.
Mereka berlari mendekat dengan kedua jurus yang semakin membesar di telapak tangan mereka.
'Aku akan membawamu kembali Sasuke' batin Naruto.
'Aku tidak akan kalah' batin Sasuke.
"RASENGGAN/CHIDORI" ucap Naruto dan Sasuke bersamaan.
Benturan antara kedua Chakra itu pun terjadi, ledakan yang begitu dahsyat menyelubungi tempat itu. Dengan radius yang sangat besar, ledakkan itu memporak-porandakan sebagian besar wilayah perang itu. Bahkan ledakkan itu juga menghancurkan patung Senju Hasirama dan Uchiha Madara sebagai pendiri desa Konoha.
Sakura yang menyaksikan kejadian itu dari kejauhan segera bergegas ke tempat Naruto dan Sasuke. Dia mencari keberadaan mereka yang pasti membutuhkan jutsu medis miliknya.
"Aku mengakuimu, Naruto"
"Haaahh sudah seharusnya Sasuke"
"Sasuke-kun, Naruto-kun" ucap Saukra. Dia tercengang dengan keadaan kedua sahabatnya ini. Sebisanya dia memberikan pertolongan pertama bagi keduanya.
"Ini mungkin hanya membantu sedikit" ucap Sakura setelah memberikan pertolongan.
"Arigato Sakura-chan" ucap Naruto.
"Hmm" ucap Sasuke dengan diiringi elusan lembut pada surai pink Sakura yang sukses memunculkan rona merah pekat dikedua pipi pualamnya.
"Baiklah. Ayo kita lakukan Sasuke"
"Hmm"
Naruto dan Sasuke berdiri berdampingan, dengan sisa tangan yang masih utuh mereka membuat segel untuk menghentikan Mugen Tsukoyomi.
Setelah semua kembali normal, mereka berduapun tumbang. Kakashi segera menyangga tubuh kedua muridnya agar tak terjatuh ke tanah.
'Sasuke, kau telah berhasil melawan rasa bencimu terhadap desa dan kau Naruto, kau telah berhasil melampaui semua Hokage' batin Kakashi.
* * *
Mugen Tsukoyomi telah berhasil dilepaskan, kini seluruh dunia sedang melakukan perbaikan pada desa masing-masing.
Namun, sang pahlawan, Ninja yang penuh dengan kejutan masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit Konoha.
Setelah Mugen Tsukoyomi berakhir, Naruto dan Sasuke segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sasuke telah meninggalkan rumah sakit seminggu yang lalu dengan lengan yang tinggal sebelah kanan. Dia menolak menerima cangkok tangan yang dikembangkan oleh Senju Tsunade, Hokage desa Konoha.
Berbeda dengan Sasuke, Naruto masih belum sadar dari tidur panjangnya, padahal tubuhnya telah pulih dengan sempurna. Bahkan tangan kanannya telah dibentuk kembali dengan tangan cangkokan yang telah dikembangkan tesebut.
Disinilah si indigo duduk sambil mengenggam tangan sang pahlawan yang masih setia memejamkan permata Sapphire nya.
Dia mengenali wajah yang sedang tertidur itu, dia tau lelaki yang sedang berbaring lemah ini bukanlah Menma melainkan Naruto.
Begitu banyak pemikiran-pemikiran ganjil yang berputar-putar di dalam kepalanya. Bagaimana Naruto bisa berada di dunianya. Seharusnya Naruto berada di Tokyo. Bagaimana Menma bisa berubah menjadi Naruto. Bagaimana seluruh Ninja menerima perubahan itu. Bagaimana dan bagaimana.
"Naruto-kun, sadarlah. Aku merindukanmu" ucap Hinata sambil menggenggam erat telapak tangan Naruto.
Naruto pun membuka kelopak matanya. Dia terbangun dari tidur panjangnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit kamar berwarna putih dengan lampu yang menggantung.
"Di..ma..na?" Gumaman yang sangat pelan.
"Naruto-kun?" Ucap Hinata saat mendengar suara. Dia berdiri dan segera menerjang tubuh kurus Naruto. Dia memeluknya dengan begitu erat.
"Yokatta" ucapnya disela-sela pelukannya. "Akhirnya kau kembali Naruto-kun" lanjutnya.
"Ini dimana?" Tanya Naruto heran setelah Hinata melepaskan pelukannya.
"Ini di rumah sakit Konoha, kau sudah berhari-hari tak sadarkan diri" jawab Hinata.
"Kenapa aku bisa ada disini?"
"Kau tak sadarkan diri setelah pertarungan terakhirmu dengan Sasuke-san"
Naruto sejenak terdiam mendengarkan ucapan Hinata. Dia mulai berfikir tentang semua yang terjadi di dalam hidupnya.
"Hinata-chan, ada yang ingin ku sampaikan. Ini rahasia diantara kita"
Hinata pun mengangguk tanda menyetujui nya.
"Sebenarnya aku bukan berasal dari dunia ini. Aku datang dari Tokyo, entah bagaimana caranya aku sampai disni. Mungkin ini terdengar sedikit membingungkan tapi ya di dunia ini aku adalah Menma. Tapi, aku lebih suka dipanggil dengan namaku sendiri"
"Kenapa kau harus mengatakan ini padaku?"
"Entahlah, aku hanya merasa harus mengatakan ini padamu"
'Ternyata dia memang Naruto-kun' batin Hinata.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL
FanfictionNamikaze Naruto, si maniak anime yang jatuh cinta pada salah seorang tokoh wanita di salah satu anime favoritnya. Walaupun banyak gadis-gadis di sekolah yang menyatakan cinta, namun semua di tolak karena hatinya telah terpaut dengan seorang tokoh an...