Sepulangnya dari Secret Garden. Kuputuskan untuk mampir ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa makanan yang akan aku masak keesokkan harinya.
aku jarang sekali membeli makanan di supermarket ini. Harga barang - barang di supermarket ini bisa dibilang lebih mahal dari supermarket yang biasanya kudatangi.
Aku tidak tinggal bersama orangtuaku. Setelah aku lulus dan meraih S1, aku memilih untuk tinggal sendiri. Dan selain itu aku juga mendapatkan pekerjaan di jakarta dan Orangtuaku tinggal di Bandung.
Setelah kurasa semua barang yang ingin kubeli sudah lengkap. Aku segera berjalan ke kasir. Hari ini sepertinya tidak begitu ramai, pastinya ini dikarenakan hari sudah malam. Sekarang jam 9, pastinya banyak orang yang malas keluar rumah.
"Oh iya, aku lupa corned beef". Kataku sambil menepuk kepalaku yang sering lupa hal hal simple. Segera aku mencari rak yang menjajakan makanan kaleng itu. Setelah kutemukan, aku langsung mengambil daging kalengan itu.
"Mau kubantu?". Tanya seorang pria dibelakangku. Sebelum kujawab, ia langsung membantuku mengambilkan daging kalengan yang ingin kuambil di rak atas.
"Thanks".Jawabku sambil membalikkan badan. Menerima makanan kaleng itu dari tangannya dan menolehkan kepalaku keatas karena Penasaran dengan pria baik yang membantuku tadi.
"Silvia?". Kata pria didepanku
Sekarang aku cuman bisa menatap pria itu.
Dia terlihat sangat berbeda dari dirinya yang dulu.
Tapi anehnya aku tetap dapat mengenal siapa dirinya.Ia kelihatan jauh lebih tinggi, postur tubuhnya pun tegak dan sangat santun. Dulu seingatku dia adalah seseorang yang nakal bagaimana bisa dia berubah menjadi pria yang baik dan sopan. Waktu memang bisa merubah semuanya.
"Rafael". Jawabku lebih terdengar seperti pertanyaan daripada pernyataan. Sepertinya semua perubahan itu membuatku jadi tak yakin.
----------------------------------
Thanks for readingApakah kau suka part ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
FlashBack
RomanceNamaku Silvia Renata. Bekerja di salah satu cafe terkenal di Jakarta. Pekerjaan ini pun aku dapetin secara hoki- hokian. Dan dari pekerjaan ini, entah bisa dibilang beruntung atau sial, aku jadi kembali mengenang masa masa ketika aku SMA. Kenangan y...