" yup, it's me". Kata Rafael sambil tersenyum.
Seketika Aku hanyut dalam ingatan dimana senyum itu membuat banyak cewe di sekolah jadi tergila - gila padanya. Ya. Rafael adalah playboy nomor 1 disekolah. wajah tampan, dompet tebal, otak pintar dan jago olahraga ditambah lagi sifatnya yang suka gonta ganti pacar seperti gonta ganti pakaian.
"Kesambet apa gw hari ini bisa ketemu silvia". Katanya lebih kepada dirinya sendiri, sambil melihatku dari ujung kaki sampai kepala.
"Masih gitu gitu aja ya sil". Katanya sambil tersenyum. Aku sedikit kaget ketika sadar bahwa senyum itu bukan seperti senyum mengejek yang dulu sering ia lontarkan padaku.
"Apaan yang gk beda beda aj!".kataku
Aku masih tidak percaya dengan Rafael yang sekarang.
Terlihat begitu berbeda.
"Ahahaha, by the way,lu tinggal deket sini?". Tanya Rafael.
"Iya Raf, kenapa?". Tanyaku.
"Kok Gw gak pernah ketemu lu ya? Padahal rumah gw juga deket sini". Katanya sambil menatapku dengan satu alis matanya yang terangkat.
" aku jarang keluar rumah, keluar rumah juga cuman untuk kerja". Kataku hampir berbisik. Aku sedikit malu karena sampai sekarang aku masih menjadi Silvia yang dulu. Pendiam dan penampilanku sangat jelek saat ini.
"Ooo. Eh. Lu sendiri kesini?!"Tanyanya sambil melihat jam tangan di lengan kirinya.
"I..iya?". Tanyaku bingung dengan nadanya yang khawatir.
"Gila lu, udah semalem ini pergi ke supermarket sendiri. Gak takut lu, gw anterin lu pulang". Katanya mengejutkanku. Aku tahu kalau lumayan bahaya bagiku untuk pulang sendiri. Tapi aku merasa sedikit tidak nyaman. Berbicara dengan Rafael saja membuatku sedikit gugup. Apalagi aku harus menghabiskan waktu bersama selama perjalanan pulang. Hanya berdua, suasananya pasti sedikit awkward. Aku terima atau tolak ya tawaran Rafael. Beberapa detik berlalu aku habiskan dalam pikiranku. Yes or No? Aku bingung!
KAMU SEDANG MEMBACA
FlashBack
RomanceNamaku Silvia Renata. Bekerja di salah satu cafe terkenal di Jakarta. Pekerjaan ini pun aku dapetin secara hoki- hokian. Dan dari pekerjaan ini, entah bisa dibilang beruntung atau sial, aku jadi kembali mengenang masa masa ketika aku SMA. Kenangan y...