Setelah cukup lama berdebat dengan Rafael, akhirnya aku memutuskan untuk menyerah dan mengiyakan tawaran Rafael. Aku dibuat makin bersalah ketika rafael ingin membayar barang belanjaanku, aku mengancamnya dengan tidak jadi diantar olehnya . Untungnya dia menyerah. Sebenarnya, aku merasa tidak enak karena aku dari dulu, tak merasa pernah sedekat ini dengan Rafael.
" lu tinggal di mana sil?" Kata rafael
" gw tinggal di apartment Dirmantara" kataku sedikit malu. Walaupun aku bekerja di cafe yang gajinya lumayan, aku tetap memilih untuk tinggal di tempat yang murah. Agar aku bisa lebih menyimpan uang."Ooo, ok" kata rafael
"Silvia, lu kerja apa sampai malem gini?".Tanya Rafael membangunkanku dari lamunan.
"Hah?!, oh. Uhmm gw kerja di cafe dan karena hari ini rame shift gw ditambah." Jawabku.
"Ooo, lu gak takut malem malem gini pulang. Lu tau kan kalau jakarta itu kota yang gak aman, apa lagi buat cewek kayak lo" kata rafael yang terdengar sedikit serius.
" udah biasa raf, santai aja ahahahha" kataku sambil tertawa karena ingin mencairkan suasana. " lagian mana ada sih orang mau sama cewek kayak aku" tawaku dalam hati.
"Rupanya sampai sekarang lu masih belum sadar ya sil" kata rafael lebih kepada dirinya sendiri.
"Apa rafael? Sorry tadi gk kedengeran" kataku karena suara rafael tidak dapat kudengar dengan jelas.
" oh, hmm ngak. Maksud gw tetap aja lu cewe jadi perlu waspada" katanya
"Iya" jawabku dengan sedikit malu karena rafael terdengar seperti mengkhawatirkanku.
Setelah beberapa percakapan dengan rafael akhirnya aku sampai di depan apartment. Sebagai wujud terima kasih kutawarkan rafael untuk mampir sebentar untuk minum tea dan beberapa kue yang sebelumnya kubuat. Tapi kuurungkan niatku ketika ku baru sadar kalau sekarang sudah larut malam.
"Thanks ya" kataku
"Oke, bye sil. see you when i see you" kata rafael
KAMU SEDANG MEMBACA
FlashBack
RomanceNamaku Silvia Renata. Bekerja di salah satu cafe terkenal di Jakarta. Pekerjaan ini pun aku dapetin secara hoki- hokian. Dan dari pekerjaan ini, entah bisa dibilang beruntung atau sial, aku jadi kembali mengenang masa masa ketika aku SMA. Kenangan y...